
Blackberry memang pernah menguasai dunia beberapa tahun yang lalu. Namun, perkembangan sistem Android dan Apple menenggelamkan telepon genggam tersebut. Tapi, meskipun Blackberry relatif tenang akhir-akhir ini, perusahaan Kanada tersebut telah membuat kesepakatan dengan Jaguar Land Rover.
Blackberry akan mengembangkan sistem infotainment Jaguar
Perusahaan yang bermarkas di Waterloo, Ontario, telah berusaha untuk mengubah dirinya sendiri setelah runtuhnya bisnis smartphone. Blackberry lebih fokus pada industri otomotif yang berubah untuk menghadirkan fitur yang lebih otonom dan akhinrya membangun teknologi mobil self-driving. Dengan ini, saham Blackberry telah meningkat lebih dari 80% di Toronto pada tahun lalu.
>>> Baca juga Keinginan start-up Australia untuk membuat balapan mobil terbang
Kesepakatan Jaguar ini bukan yang pertama kali di kalangan otomotif. Mereka juga membuat kesepakatan dengan Qualcomm Inc, Baidu Inc., dan Aptiv Plc untuk lisensi teknologi penggunaan software otomotif. Menurut ketentuan kesepakatan Jaguar, Blackberry akan melisensikan perangkat lunak QNX untuk mobil dan teknologi keamanan Certicom.
Jaguar bukan menjadi perusahaan pertama yang melakukan kerjasama ini
Bersama dengan teknisi dari Blackberry, JLR akan dapat mengakses perangkat lunak paling dinamis dan terkini untuk memastikan keamanan tertinggi yang diperlukan untuk penghubung antar kendaraan. “Bekerja dengan Blackberry memungkinkan kami untuk mengembangkan penghubung mobil generasi mendatang yang aman dan diinginkan pelanggan kami.” kata Direktur Teknik Kendaraan JLR, Dave Nesbitt.
>>> Baca juga berita pasar mobil lainnya disini
QNX yang awalnya dikembangkan pada awal 1980an oleh perusahaan Kanada, Quantum Software Systems, diakuisisi oleh Blackberry pada tahun 2010. Kerjasama ini juga bukan yang pertama kali dikerjakan oleh QNX. Ford telah mengganti sistem operasi Microsoft pada mobil-mobilnya dengan unit QNX pada Desember 2014.
“Kendaraan yang terhubung dan otonom akan bereaksi dan berkendara berdasarkan data yang kaya. Platform kami membantu memproses data secara efisien dan menjaganya tetap aman dan terpercaya.” kata John Wall, manager umum Blackberry QNX.
Jaguar memang merencanakan untuk mengembangkan mobil listrik dan hibrida
Jaguar Land Rover (JLR), yang dibeli oleh Tata Group pada 2008, mengatakan tahun lalu bahwa semua mobil barunya akan tersedia dalam versi listrik atau hibrida mulai tahun 2020. Produsen mobil terbesar Inggris mengatakan pada Januari lalu akan membuka pusat rekayasa perangkat lunak di Irlandia untuk berkerja pada teknologi mengemudi dan elektrifikasi otomatis.