Lahir pada 17 September 1929, Sir Stirling Craufurd Moss, OBE, meinggal pada 12 April 2020 di umur 90 tahun setelah lama berjuang melawan penyakit kronisnya. Semasa aktif membalap, Moss tak memenangi satupun gelar juara dunia F1, dengan hasil terbaik empat kali runner-up empat tahun beruntun (1955-1958) Namun, pencapaiannya jauh lebih banyak dari itu.
>>> The Silver Arrows bersolek hadapi balap Formula 1 musim 2020
Aksi Stirling Moss saat memenangi Mile Miglia 1955 bersama Mercedes-Benz
Aktif sebagai pembalap dari tahun 1948 sampai 1962, Stirling Moss total memenangi 212 dari 529 balapan di berbagai ajang, 16 di antaranya di lintasan Formula 1. Pencapaian ini menjadikannya pembalap F1 asal Inggris paling sukses, sebelum torehannya dilewati Nigel Mansell tahun 1991.
Pembalap muda berbakat, dilirik The Silver Arrows
Bakat cemerlang Stirling Moss mulai terlihat pada RAC Tourist Trophy 1950 di Dunrod, Irlandia. Kala itu, Moss yang masih berusia 21 tahun mengendarai Jaguar XK150. Usai memeangi enam balapan RAC Trophy dengan Jaguar C-Type, Mercedes-Benz 300 SLR, Aston Martin DBR1, dan Ferari 250 GT, Enzo Ferrari memberinya kesempatan debut pada balapan Formula 2 1951.
Mercedes-Benz SLR McLaren Stirling Moss, yang terinspirasi dari mobil balap 300 SLR yang dipakai Moss
Di tahun yang sama, ia juga melakukan debut F1 pada GP Swiss bergabung dengan tim Hersham and Walton Motors dan finis kedelapan. Talenta Stirling Moss muda mencuri perhatian Alfred Neubauer, Direktur balap Mercedes-Benz, yang merekrutnya tahun 1955 untuk mendampingi superstar asal Argentina, Juan Manuel Fangio.
>>> Temukan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas di sini
Kebersamaan Moss dengan Mercedes tidak bertahan lama, pabrikan Jerman itu mundur dari aktivitas balap akibat kecelakaan di Le Mans 24 jam 1955. Alhasil, Moss dan Fangio hijrah ke Maserati.
Meski hanya bertahan selama satu tahun, pembalap Inggris itu menjadi ikon Mercedes-Benz. Pabrikan Jerman itu bahkan sampai menghadirkan edisi khusus SLR McLaren Stirling Moss Edition, yang terinspirasi dari mobil balap 300 SLR yang beraksi di Le Mans 24 jam 1955, di mana Moss ikut membalap di sana.
The Gentleman Racer
Secara statistik, 1958 merupakan musim terksukses Stirling Moss di Formula 1. Bergabung dengan Vanwall, Moss meraih empat balapan dan satu finis kedua, terpaut satu poin dari Mike Hawthorn yang mengendarai Ferrari.
Sebenarnya, bisa saja Moss meraih gelar juara dunia, namun ia melakukan tindakan sportif pada GP Portugal 1958, di mana ia justru menyelamatkan Hawthorn dari hukuman penalti akibat mengemudi lawan arah saat coba kembali menyalakan mobilnya setelah melintir. Tindakan sportif ini membuat Moss dijuluki “Gentleman Racer.”
Foto Stirling Moss saat membela Maserati
Tahun 1962, Moss mengalami kecelakaan dan koma selama satu bulan, serta bagian kiri badannya lumpuh selama enam bulan. Kecelakaan tersebut juga membuat kariernya di F1 berakhir.
>>> Jangan lewatkan berita terbaru seputar pasar mobil di sini
Meski tak lagi balapan F1, Moss tetap membalap paruh waktu, dan sempat tampil satu musim penuh pada British Saloon Car Championship bersama GTi Racing memakai Audi 80. Selain itu, ia juga kerap meramaikan ajang Goodwood Festival of Speed dengan mengendarai mobil balap legendarisnya seperti Mercedes-Benz W194.
Infeksi di bagian dada membuat Moss harus dirawat di Singapura selama 134 hari pada 2016, dua tahun berselang Moss memilih untuk menarik diri dari publik, sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 April 2020.
Meski sudah lama pensiun, Moss masih sering beraksi dengan mobil balap di Goodwood sampai tahun 2010-an
Meski tak bisa mengejar titel juara dunia Formula 1 sampai akhir hayatnya, resume balap Stirling Moss sangat cemerlang dengan kemenangan di berbagai balapan legendaris. Sebut saja Mile Miglia, Targa Florio, RAC Tourist Trophy, sampai GP Monaco.