![Ini Penyebab Macet Parah di Hari Pertama PSBB Di Kota Surabaya](https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2020/04/28/f8286LtF/macet-surabaya-copy-434c.jpg)
Pemeriksaan kendaraan di check point Bundaran Waru atau perbatasan Surabaya - Sidoarjo, Jawa Timur di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, (28/4/2020) menyebabkan kemacetan parah. Ribuan kendaraan roda dua dan empat dari arah Sidoarjo terlihat mengular menanti diperbolehkan masuk kota.
Hari pertama PSBB di Kota Surabaya diwarnai kemacetan parah
Itu merupakan pemandangan tidak lazim. Di wilayah lain yang menerapkan PSBB tidak pernah terjadi kemacetan parah. Kalaupun ada antrean kendaraan, jumlahnya hanya beberapa puluh dan masih mudah tertangani. Di Surabaya, kemacetan di Bundaran Waru membuat petugas kewalahan. Lantas, apa yang menyebabkan kemacetan bisa terjadi hingga sedemikian parah?
Penyebab kemacetan
Bundaran Waru tepatnya depan mal City of Tomorrow (Cito) memang menjadi salah satu check point PSBB di Kota Surabaya untuk mengawasi kendaraan yang datang dari arah Sidoarjo. Sebagaimana daerah lain, pengawasan di check point ini juga dilakukan menyeluruh, mulai dari pengendara tidak memakai masker, pemeriksaan kapasitas penumpang kendaraan pribadi, hingga screening untuk memastikan suhu tubuh pengendara di bawah batas indikasi COVID-19.
Menurut Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Eddy Christijanto, yang menyebabkan macet karena banyaknya pengendara acuh terhadap PSBB dan ingin masuk kota. Dianggapnya petugas bakal membiarkan mereka bebas masuk seperti pemeriksaan-pemeriksaan biasa.
“Mereka mungkin beranggapan PSBB hal biasa dan kalaupun ada pemeriksaan kendaraan, petugas akan membiarkan,” tutur Eddy, seperti dikutip dari NTMC Polri dari Antara, Selasa (28/4/2020).
Menurut polisi, kemacetan di Bundaran Waru disebabkan banyak warga belum mengetahui atau memahami penerapan PSBB.
“Hari pertama di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik melakukan PSBB. Kami sudah mengecek ke beberapa titik. Di (Jembatan) Suramadu, zona merah daerah (pasar) PPI, dan Waru. Memang masih banyak masyarakat yang belum paham PSBB,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, dari sumber yang sama (28/4/2020). “Ada evaluasi, masyarakat masih banyak yang belum tahu.” tambahnya.
>>> Test Drive di Rumah Aja, Ini Mobil Yang Bisa Anda Jajal di Surabaya
Banyak warga mengacuhkan aturan PSBB
PSBB di Kota Surabaya mulai 28 April 2020
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi diberlakukan di Kota Surabaya pasca ditetapkannya Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Virus Corona di Kota Surabaya, oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, 24 April 2020 lalu.
Seluruh poin sebagian besar sama dengan aturan PSBB di wilayah lain, termasuk pembatasan pergerakan orang dan barang menggunakan moda transportasi. Seluruh aktivitas yang melibatkan sarana transportasi dihentikan, kecuali untuk kegiatan yang penting dan mendesak serta tidak bisa dihindari seperti pemenuhan kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan dan kegiatan lain yang diizinkan.
Jika terpaksa keluar rumah, penggunaan kendaraan dibatasi secara ketat. Pengendara harus memakai masker, sepeda motor tidak boleh berboncengan, penumpang mobil pribadi dan angkutan umum tidak lebih dari 50 persen kapasitas kendaraan, serta tidak berkendara dalam kondisi sakit.
Untuk tiga hari pertama tidak ada sanksi tilang bagi pelanggar. Mereka hanya diberi teguran dan membuat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi. Di hari keempat atau mulai 1 Mei hingga selesai baru dikenakan teguran dan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Sosialisasi (kemarin) tiga hari. Imbauan dan teguran tiga hari. Jadi mulai tanggal 28-30 (April) itu adalah masa imbauan dan teguran. Lalu tanggal 1-11 Mei teguran dan tindakan. Jadi prosesnya kayak begitu,” tutur Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, (27/4/2020).
>>> Mudik Dilarang, Kendaraan Dari Zona PSBB Dilarang Masuk DIY
Aturan PSBB Kota Surabaya sama dengan daerah lain