Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 jadi pilihan saya untuk libur Nataru kali ini
Liburan Natal dan Tahun Baru 2024 kali ini tim Cintamobil.com juga memilih salah satu mobil untuk liburan selain Mitsubishi Triton Ultimate yang dibawa oleh Ratih Pramitha Siregar selaku Editor Cintamobil.com ke Banyuwangi. Yakni Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 pilihan Muhammad Arfian Alamsyah sebagai penulis artikel ini.
Kok Mau Liburan Pakai Sedan?
Ada alasan khusus mengapa saya memilih sedan mewah untuk teman liburan, pertama saya sudah mencoba varian tertinggi dari C-Class berkode bodi W206 ini yakni C300 AMG Line untuk mudik ke Yogyakarta pada lebaran tahun 2023 lalu. Dan saya sangat menikmati kenyamanan sedan sporty tersebut.
Setelah puas jalan jauh pakai C300 kini saatnya coba plesiran naik C200
Makanya di libur Nataru kali ini saya berinisiatif untuk mencoba varian di bawahnya yakni C200 dengan trim Avantgarde Line. Saya penasaran bagaimana sedan ikonik Mercedes-Benz dengan tipe yang lebih rendah harga jualnya sekitar Rp 185 juta ini, apakah mampu memberikan kenyamanan yang sama? So, mari kita cari tahu...
Mengejar Sunrise Di Telomoyo
Sebelumnya, big thanks buat PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDIna) yang sudah memberi kesempatan saya selaku test driver Cintamobil.com untuk menjajal Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 dalam jarak yang lebih jauh. Karena kalau boleh jujur, ini bukan kali pertama saya mencoba varian ini.
Pada sekitar bulan September-Oktober tahun 2022 saya sendiri sudah menguji jalan Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 dan terbukti hasilnya positif. Tapi saat itu karena keterbatasan waktu, kami tak sempat mengajaknya plesiran jarak jauh dengan mobil ini.
Kemacetan luar biasa dari Bekasi hingga Cirebon
Kami sengaja berangkat tanggal 23 Desember 2023 sore hari dengan harapan kondisi traffic masih bersahabat alias enggak terlalu macet. Ternyata dugaan saya salah besar! Berangkat dari Bekasi sekitar pukul 17.00, jam 01.30 tanggal 24 Desember 2024 baru sampai Cirebon! Benar-benar gila macetnya traffic ke timur via tol trans jawa hari itu.
Beruntung saya nyetir Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206, macet berjam-jam tersebut bikin saya dan empat orang penumpang (satu istri duduk di depan, dua adik ipar, dan satu saudara duduk di belakang) enjoy aja. Kelegaan kabin terasa cukup mumpuni baik di depan maupun belakang.
Syukurlah kami tiba tepat waktu di pintu masuk Dalangan Telomoyo
Alunan musik yang diputar dari aplikasi Spotify koneksi dari Android Auto™ via 11,9 Inch Mercedes-Benz User Experience (MBUX) Multimedia System jernih terdengar. Meski 5 speakernya bukan lansiran Burmester seperti Mercy lain yang harganya lebih mahal namun kekedapan kabin sedan ini seolah turut membantu reporduksi suaranya.
Selepas Cirebon baru lalu lintas agak lengang, nah ini jadi masalah tersendiri. Tujuan kami adalah ke Dalangan (Telomoyo), Jawa Tengah untuk melihat fenomena Sunrise (matahari terbit dari pegunungan). Untuk bisa lihat Sunrise tersebut kami harus tiba paling lambat pukul 04.00 dini hari.
Mobil pribadi maupun angkutan charteran tidak boleh naik ke atas, harus naik Jip wisata ini
Alhasil karena sekitar jam 01.30 masih di wilayah Cirebon, maka geber-geberan di sepanjang jalan tol trans jawa tak terhindarkan. Mengingat jarak dari Cirebon ke Dalangan Telomoyo masih sekitar 386 kilometer, maka untuk sampai tepat pukul 04.00 dini hari kecepatan rata-rata minimum 128 km/jam jika ingin tiba di lokasi tepat waktu.
Di saat inilah saya membutuhkan suntikan tenaga 204 HP dan torsi 300 NM secara optimal dari mesin 1.496 cc berkode M264 E15 DEH LA ini. Apalagi sistem EQ Boost membuatnya memiliki 'tenaga ekstra' 20 HP dari baterai 48V yang diletakkan di ruang mesin, jadi daya totalnya adalah 224 HP bisa tersalur ke dua roda belakang.
Cukup sering speedometer menunjukkan angka di atas 160 km/jam demi mengejar sunrise tersebut. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan tidak menggunakan bahu jalan sama sekali, alias saya sering berpindah lajur untuk mendahului. Ingat! Bahu jalan HANYA untuk darurat, bukan untuk mendahului apalagi piknik.
Beruntung Mercy itu buatan Jerman, dan saya sangat yakin bahwa German Engineering Never Lies. Melaju di kecepatan setinggi itu dengan beban penuh sama sekali tak membuat nyali ciut maupun perasaan was-was, stabil banget!
>>> Mercedes-Benz E-Class E300 AMG Line W213 2023, Eksekutif Sedan Nyaman Buat Road Trip
Kencang Namun Tetap Irit BBM
Hal yang bikin tercengang lainnya adalah konsumsi bahan bakarnya. Setelah melalui kemacetan parah serta digeber dengan injakan throttle yang enggak sopan seperti itu kehematan bahan bakar sedan ini terpantau masih menunjuk angka 6,9 Liter/100 kilometer atau sekitar 14,4 kilometer per liter (km/l). Irit bukan?
Itu artinya hanya meleset sedikit sekali dari klaim Mercedes-Benz di website resminya yang mencantumkan angka 6,3L sampai 7,2L per seratus kilometer (atau sekitar 13,8 sampai 15,8 km/l). Hal ini juga membuktikan bahwa teknologi EQ Boost yang tertanam di mobil ini memang superior.
Mesin 4-silinder 1.500 cc ini mampu menunjukkan tajinya diajak keluar kota
Terdapat supremasi lainnya dari mesin mungil di sedan terlaris Mercedes-Benz ini, yakni kemampuan 'mematikan' mesin saat berjalan kencang sembari mengangkat pedal gas. Ketika kecepatan menunjukkan 120 km/jam misalnya, secara pintar sistem EQ Boost menonaktifkan mesin bensinnya.
Tapi perlu menjadi catatan, hal ini dapat terjadi bila sistem EQ Boost mendeteksi baterai 48V sedang dalam kondisi penuh. Jadi jangan heran bila Anda sedang berjalan kencang (sudah angkat pedal gas) maka indikator putaran mesin akan 'turun' ke angka nol yang menandakan mesin non aktif. Sistem ini yang bikin irit BBM.
Jangan heran kalau lagi ngebut, angkat pedal gas tahu-tahu mesin mati, sistem Mild Hybridnya canggih
Namun Anda jangan khawatir, ketika Anda reflek injak pedal rem mesin otomatis nyala lagi dan membantu engine brake. Ngomong-ngomong soal Engine Brake, transmisi 9G-TRONIC alias transmisi otomatis 9-percepatan di C200 ini begitu pintar 'membaca' kondisi jalan.
Contohnya saat kondisi elevasi jalan sedikit menurun, transmisi dengan tepat memilihkan posisi gear yang pas. Jadi Anda tak perlu terlalu sering injak pedal rem, sembari dari proses engine brake dan pengereman tersebut secara otomatis sistem melakukan re-charging baterai terhadap sistem EQ Boost-nya.
Kenyamanan Kabin Khas Mercedes-Benz
Hal yang membuat saya kagum pada Mercedes-Benz C-Class adalah akomodasi yang ditawarkannya, dan Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line ini bukan pengecualian. Ia terasa nyaman untuk perjalanan jauh karena memiliki ruang kaki, lengan dan kepala yang luas.
Tidak heran, sebab Mercedes-Benz C200 terbaru ini panjangnya bertambah 65 mm serta lebih lebar 12 mm dari pendahulunya Mercedes-Benz C-Class berkode bodi W205. Hal ini membuat C-Class generasi keenam ini ruang kabin legroom-nya bertambah 28 mm dibanding generasi kelima.
Bahkan saat hujan deras seperti ini, Mercy mampu memberi rasa percaya diri pengemudinya
Di bagian depan contohnya, dengan postur tinggi tubuh tester Cintamobil.com yang berada di angka 173 cm, saya merasa lega, nyaman dan aman oleh karena visibilitas baik. Posisi duduk pas dengan titik hip point baik berkat didukung pengaturan setir elektrik tilt and telescopic. Kursi ini juga mampu memeluk tubuh saat bermanuver cepat.
Kursi depannya sudah pakai model baru, desain anyar ini bukan hanya terlihat dari headrestnya tetapi juga seluruh model jok depan ini lebih menopang tubuh dengan baik. Pengaturannya pun bisa elektrik baik di pengemudi maupun penumpang depan, sehingga menambah kepraktisan.
Dimensi Mercedes-Benz C-Class W206 membesar dibandingkan pendahulunya
Jok belakang juga terasa empuk di belakang, terbukti penumpang belakang yang enggak protes sama sekali selama perjalanan dengan jarak total 1.200 kilometer lebih ini (pulang-pergi plus muter-muter di kota Semarang). O ya, terdapat cantolan ISOFIX untuk mengikat Child Seat yang proper bila Anda hendak membawa bayi.
Untuk bagasi kapasitasnya totalnya sekitar 450 liter, bagasi ini cukup untuk membawa barang bawaan masing-masing penumpang yang berjumlah 5 orang (termasuk pengemudi). Bagasi juga dapat diperluas dengan fitur rear seat folding, jadi bisa dilipat dari belakang dengan menarik tuas.
Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 Akan Lebih Mengasyikkan Untuk Perjalanan Jauh Bila:
Selalu ada celah untuk pabrikan mobil untuk menyempurnakan produknya, tak terkecuali untuk Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 ini yang memiliki beberapa hal yang agak mengganggu. Menurut saya ia akan lebih baik dan mengasyikkan untuk perjalanan jauh apabila hal dibawah ini disempurnakan:
- Terdapat colokan USB slot untuk penumpang belakang.
- Dipasang tirai manual untuk kaca samping belakang, di generasi sebelumnya yakni W205 fitur ini ada tapi di W206 ini fitur tersebut ditiadakan.
- Pengaturan audio di setir yang sekarang sistem geser sentuh seperti layar smartphone membuat sulit bagi pengemudi untuk menaik-turunkan volume secara presisi. Hal yang sama juga terjadi ketika hendak mengubah kecepatan cruise control. Baiknya tetap pakai sistem touchpad seperti Blackberry seperti di W205.
- Ada satu fitur yang hilang, yakni kemampuan mengubah Driver Display menjadi berbagai macam gauge seperti di W205. Misal gauge rpm bisa diubah jadi meter konsumsi, musik, dan sebagainya, di W206 ini enggak bisa padahal panel instrumennya kini ukurannya lebih besar yakni 12,3" LCD Color Display.
- Lubang sirkulasi AC secara otomatis terbuka dan memasukkan udara luar ke dalam kabin. Memang sistem ini baik di Eropa yang kualitas udaranya lebih baik, tetapi di Indonesia yang punya iklim tropis serta polusi tinggi sebaiknya fitur ini dinonaktifkan saja.
- Akan lebih baik bila pengaturan THERMOTRONIC Dual Zone AC dibuat shortcut di luar layar utama dan pakai tombol fisik agar lebih aman dioperasikan saat berjalan oleh pengemudi.
- Saya suka dengan karakter rem Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 ini, karena tidak kalah pakem dengan varian di atasnya yakni Mercedes-Benz C300 AMG Line W206 serta feel stroke (rasa injakan)-nya terasa pas. Akan tetapi saya kurang suka brake dust (debu sisa pengereman) yang dihasilkan, membuat velg 18 inci di mobil ini cepat kotor. Terlihat sekali brake dust-nya apabila mobil sedang dicuci.
- Dari sisi sistem EQ Boost nya sudah baik secara umum, namun ada satu fitur yang kerap gagal bekerja yakni sistem Auto Start Stop saat mobil dalam keadaan berhenti karena macet lama. Tidak hanya di varian C200 ini saja, tetapi saat mencoba varian C300 problem ini kerap ditemui. Analisis saya hal ini disebabkan oleh karena suhu luar kendaraan terlalu panas atau terlalu dingin sehingga sistem tak mengizinkan fitur ini untuk bekerja.
Kesimpulan
Liburan Asyik Dan Hemat Dengan Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206 ini sukses terlaksana. Asyik karena unsur Fun To Drive diberikan mobil ini dan tak kalah dengan rival lainnya asal Jerman seperti BMW 320i dengan kode bodi G20 yang saya juga pernah coba. Serta mobil ini tetap mampu memberikan kenyamanan optimum yang bisa dirasakan seluruh penumpang saat perjalanan jauh.
Puas banget liburan pakai mobil ini, sudah asyik hemat pula...
Hemat (banget) karena untuk perjalanan 1.200 kilometer lebih saya hanya mengeluarkan uang untuk bahan bakar sebesar Rp 987.000 saja (Harga BBM saat pengetesan per liter adalah Rp 13.350, C-Class W206 ini fulltank adalah 74 liter termasuk cadangan). Saya sengaja menggunakan BBM jenis Pertamax untuk mengetahui seberapa jauh penurunan performa mobil ini ketika pakai BBM tersebut. Ternyata tetap irit. Luar biasa Mercedes-Benz C200 Avantgarde Line W206, next liburan pakai Mercy apa ya?
>>> Punya Mercedes-Benz Tak Risau Perawatan, Tinggal Isi Bensin, Bayar Pajak Terus Gas!