
Hyundai IONIQ 5 menjadi mobil listrik rakitan Hyundai yang dirakit di pabrik PT Hyundai Motors Manufucturing yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Lantas apa saja sih yang menjadi Key Selling Point dari mobil ini? Tim Cintamobil.com akan bahas tuntas dalam artikel All About Hyundai IONIQ 5 ini.
Mari kita bedah tuntas Hyundai IONIQ 5 ini
Tapi sebelum itu saran kami Anda siapkan dulu mata Anda maupun kuota, karena artikel yang kami sajikan ini ekstra panjang. Atau kalau mau nyaman, Anda bisa baca artikel ini lewat Kindle sebagai alat baca buku digital. Oke, let's begin...
Dimulai Dari Desain Hyundai IONIQ 5
Pertama tentu saja desainnya yang menggabungkan antara retro dengan futuristic, emotion dengan function begitu juga dengan teknologi yang diusung dari mobil itu sendiri yaitu platform khusus yang diciptakan Hyundai Motor Group yaitu E-GMP.
"Berkat teknologi dan desainnya (maka) lahirlah sebuah mobil yang memiliki space yang cukup besar di kelasnya, bahkan boleh dibilang terbesar di kelasnya, yang bisa mendukung gaya hidup dari si pemilik atau si pengemudi," buka Bonar Damarjati Pakpahan, Product Expert / Assistant Manager of Product Planning PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
Desain Hyundai IONIQ 5 bak mobil konsep
Pria yang akrab disapa Bonar ini pun menambajkan, "Ditambah lagi banyaknya fitur-fitur yang disematkan di mobil ini, terus juga protection sebagai bentuk tanggung jawab Hyundai terhadap konsumennya dengan hadirnya fitur keselamatan aktif maupun pasif dan terakhir tentu saja trim level, atau tipe-tipe yang kami hadirkan di Indonesa saat ini," lanjut Bonar sapaan akrab Bonar Damarjati Pakpahan.
Untuk desainnya dia terinspirasi dari Hyundai Pony Coupe Concept yang diciptakan dan diperkenalkan pada tahun 1974 didesain oleh Giorgetto Giugiaro, 45 tahun kemudian terlahirlah the 45 Concept yang kemudian akan menjadi cikal bakal dari Hyundai IONIQ 5. "Beyond the retro lux, menghubungkan antara masa lalu kita dengan masa depan kita terkait dengan teknologi elektrifikasi kendaraannya," kata Bonar.
Inilah inspirasi desain eksterior Hyundai IONIQ 5
"Di mana bagian depannya kita sebut dia mengusung desain lampu parametric pixel LED (Light Emitting Diode), karena selain mengusung teknologi LED juga desainnya juga pixelated untuk lampu depannya, terus juga ada juga yang disebut dengan front canter garnish hidden LED, jadi ketika lampu menyala baru garnishnya itu juga menyala," jelas Bonar.
Terdapat clampcell bonnet atau kap mesinnya ini sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga pada saat dibuka tidak hanya kap mesinnya saja yang terbuka tapi fender kiri kanannya juga ikut terangkat (sehingga) memberikan space atau akses yang sangat luas. Dan tentu saja active air intake yang berada di bagian bawah kendaraan, tepatnya di bawah pelat nomer sebagai jalur untuk airflow bilamana dibutuhkan dia akan membuka dan menutup secata otomatis.
Active Air Intake di Hyundai IONIQ 5 bisa buka-tutup secara otomatis
"Beralih ke samping kita akan menemukan beberapa elemen-elemen dan detail-detail desain, seperti parametric dynamics, sebuah garis tegas yang berada di sisi kendaraan sebagai elemen desain yang menghubungkan antara bagian depan dengan bagian belakangnya," tambah Bonar yang lulusan Monash University, jurusan Industrial Design ini.
Lantas juga handle pintunya yang disebut sebagai flush door handle karena ini juga banyak membantu nilai aerodinamika daripada kendaraan, jadi handle pintu itu dalam kondisi normal akan mulus masuk ke dalam bodi, tapi tentu saja bisa dibuka dan kalau dibuka bentuknya seperti yang kami sajikan di foto.
Flush Door Handle diaplikasi di Hyundai IONIQ 5 ini
Dan kalau dalam tanda kutip 'tangki bensin' kalau di mobil-mobil konvensional di sini disebutnya Hidden Charge Door di mana nanti kalau dibuka nanti tentu saja kita akan menemukan plug untuk mencolokkan listrik dan memberikan listrik ke dalam mobil. Serta tentunya Hyundai IONIQ 5 pakai parametric wheel design dengan pilihan 19 dan 20 inci.
"Beralih ke belakang kita juga akan menemukan parametric pixel LED desain tadi di lampu belakangnya, dan juga kalau kita sedikit melihat ke atas di bagian belakang atap kita akan menemukan spoiler yang ada slip atau lubang yang memungkinkan aliran udara untuk bisa mengalir dari atap turun ke bawah tidak hanya dari atas permukaan spoiler tapi juga sampai kaca belakang," jelas Bonar.
>>> Spesifikasi Hyundai Ioniq 5 Indonesia, Jakarta – Semarang Sekali Cas
Interior Tak Kalah Menarik
Kalau bicara inspirasi dari interior designnya Hyundai punya konsep Smart Living Space, jadi mobil ini memiliki inspirasi desain interior yang mengambil idenya dari interior rumah-rumah modern zaman sekarang dan di saat Hyundai itu memiliki keinginan untuk bisa menghadirkan suasana rumah modern zaman sekarang itu ke dalam mobil.
Smart Living Space jadi tema besar inspirasi interior Hyundai IONIQ 5
"Baik itu dari color pallet (warna), baik itu dari bentuk-bentuk furniture yang sejatinya ada di rumah-rumah modern zaman sekarang termasuk juga teknologi dari perangkat-perangkat elektronik yang termasuk teknologi yang ada di rumah untuk bisa masuk ke dalam mobil, sehingga transisi antara rumah dengan mobil sebagai Living Space itu seamless, kira-kira itu yang menjadi niat dasar bagi Hyundai dalam merancang (interior) IONIQ 5," tambah Bonar.
Tentang E-GMP
"Bicara teknologi saya tadi sudah menyinggung mengenai E-GMP (Electric Global Modular Platform) sebagai dedicated battery electric vehicle platform specially develop by Hyundai Motor Group yang memungkinkan apa saja terutama tentu saja creation of next generation EV," tambah Bonar.
Sebagai informasi IONIQ 5 jadi yang pertama untuk menggunakan platform E-GMP tetapi dia bukan yang terakhir, tentu saja akan ada mobil-mobil listrik keluaran Hyundai yang menggunakan platform ini.
E-GMP jadi basis utama rangka Hyundai IONIQ 5
Nah, kehebatan dari platform ini adalah dia modular, jadi platform ini bisa dikonvigurasi sehingga memungkinkan Hyundai untuk bisa menciptakan berbagai macam jenis mobil, di berbagai macam jenis segment.
"Karena platform ini dedicated untuk mobil listrik makanya Hyundai merasa juga sudah memiliki EV Performance yang outstanding dengan driving range maksimum, serta high speed charging capability dan spaceious interior for maximum comfort. Dan tentu saja high levels of collision and battery safety," cuap Bonar.
Di sinilah letak ICCU dan VCMS Hyundai IONIQ 5
"Komponen E-GMP, pertama off course motor listrik itu sendiri, kemudian inverternya yang mengubah arus DC (Direct Current) menjadi AC (Alternate Current) yang bisa dipakai untuk daya si motor listrik, kemudian battery packnya itu sendiri, dan ada satu komponen yang cukup penting di sini yaitu VCMS (Vehicle Charging Management System)," kata pria yang expert dengan pengalaman nyaris 10 tahun di bidang Product Planning ini.
VCMS adalah otak dari kegiatan-kegiatan yang berbau charging di mobil ini, jadi dia yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan charging. Begitu juga ia (VCMS) ditemani oleh Intergrated Charging Control Unit (ICCU), di mana fungsi dari ICCU adalah untuk membantu memfasilitasi direct flow charging, yaitu aliran listrik yang tidak hanya masuk dari luar ke dalam mobil tetapi juga dari mobil keluar untuk memberikan listrik ke komponen-komponen peralatan elektronik.
Hyundai IONIQ 5 merupakan Crossover Utility Vehicle (CUV) pintar
Dengan kata lain V2L (Vehicle To Load) dan tentu saja Vehicle Control Unit (VCU) sebagai otak dari kendaraan yang mengatur berbagai macam fungsi, seperti fungsi motor listriknya dan lain sebagainya, yang membuat mobil ini bisa berjalan dan berhenti, dan berbelok tentu saja.
"E-GMP pun sebenarnya juga hadir dalam bentuk All Wheel Drive di mana ada motor elektrik di depan dan belakang, tapi saya ada catatan di situ, Currently Not Available for Indonesia Market, jadi kita hanya ada motor belakang saja," yakin Bonar yang juga mengenyam pendidikan di University of Melbourne untuk strata 2 ini.
Drive System Canggih Nan Terintegrasi
Drive systemnya itu sendiri kita akan melihat motor listriknya, yang membuat ia berbeda bahkan terhadap mobil listrik Hyundai lainnya yang sebelum-sebelumnya seperti IONIQ maupun KONA EV.
itu karena tiga komponen utama ini tadi Inverter, Electric Vehicle Transmission atau Reduction Gear dan Electric Motor yang tadinya terpisah-pisah itu kini diintergrasikan menjadi satu kesatuan.
Power Electric System Hyundai IONIQ 5 kini full intergrated
Keunggulan daripada menggabungkan ketiga item ini menjadi satu unit yang kompak adalah pertama-tama High Efficiency, jadi efisiensi yang lebih tinggi meminimalkan Energy Losses yang terjadi ketika ketiga komponen itu saling berinteraksi satu sama lain.
Terus kemudian Karena berhasil dibuat menjadi lebih kompak maka otomatis potensi ruang (kabin) yang tersedia menjadi lebih besar, dan weight atau bobot daripada komponen utama si motor listrik secara overall bisa ditekan lebih rendah.
Hyundai IONIQ 5 sudah siap 'menerima' high speed DC Charging
"Serta kapabel untuk high-speed multi charging infrastructure dengan tegangan 400V/800V. Tadi saya juga sudah menyinggung tentang Bi-directional Charging Plug (400/800V Multi-charging System), di mana mobil ini mensupport dua jenis tegangan (listrik)," tambah Bonar yang asli orang Batak, Medan Sumatera Utara ini.
"Yang mana tegangan yang saat ini umum berada di charging infrastructure di seluruh dunia dengan tegangan 400 Volt dan yang slowly but surely akan berkembang menjadi lebih banyak dari itu, yaitu charging station dengan tegangan sampai dengan 800 Volt, di mana platform (E-GMP) ini sudah disiapkan untuk menerima tegangan setinggi itu," yakin Bonar dengan mimik serius.
Berikut adalah figur klaim performa Hyundai IONIQ 5 Standard Range
Sebagai tambahan informasi, untuk market Indonesia kita tersedia dengan konvigurasi gerak roda belakang dengan maximum output, ini ada dua, 125 kW dan 160 kW tergantung dari baterai apa yang akan dipasangkan. Tetapi meskipun power figure-nya berbeda tergantung dari baterainya, torsi maksimumnya sama yaitu 350 NM.
Drive systemnya itu sendiri kita akan melihat motor listriknya, yang membuat ia berbeda bahkan terhadap mobil listrik Hyundai lainnya yang sebelum-sebelumnya seperti IONIQ maupun KONA EV itu adalah bahwa tiga komponen utama ini tadi Inverter, Electric Vehicle Transmission atau Reduction Gear dan Electric Motor yang tadinya terpisah-pisah itu kini diintergrasikan menjadi satu kesatuan.
Berikut adalah figur klaim performa Hyundai IONIQ 5 Long Range
Keunggulan daripada menggabungkan ketiga item ini menjadi satu unit yang kompak adalah pertama-tama High Efficiency, jadi efisiensi yang lebih tinggi meminimalkan Energy Losses yang terjadi ketika ketiga komponen itu saling berinteraksi satu sama lain. Terus kemudian Karena berhasil dibuat menjadi lebih kompak maka otomatis potensi ruang (kabin) yang tersedia menjadi lebih besar, dan weight atau bobot daripada komponen utama si motor listrik secara overall bisa ditekan lebih rendah.
Sebagai tambahan informasi, untuk market Indonesia kita tersedia dengan konvigurasi gerak roda belakang dengan maximum output, ini ada dua nih 125 kW dan 160 kW tergantung dari baterai apa yang akan dipasangkan. Tetapi meskipun power figure-nya berbeda tergantung dari baterainya, torsi maksimumnya sama yaitu 350 NM. Dan masih ada lagi hal-hal yang dilakukan oleh Engineer Hyundai Motor Group untuk membuat motor listrik dan overall platform E-GMP ini lebih baik.
Yuk Lihat Lebih Detail 'Dalemannya'
Kalau motor listriknya dibedah, kita akan menemukan dua komponen yaitu rotor dan stator. Di mana rotor itu yang ditempelkan dengan Permanent Magnet, dan stator itu yang dikaitkan dengan koil. Nah, koil yang ada di dalam motor listrilknya yang digulung di statornya itu sudah menggunakan teknologi fabrikasi atau produksi yang namanya Hairpin Wanding Technology.
>>> HMID Bikin Gudang Spare Part Hyundai Jadul, Harga Sama Se-Indonesia
Jadi dengan penerapan teknologi Hairpin Wanding Technology ini itu membuat power generationnya lebih efisien. Terus yang namanya benda bergerak dalam hal ini motor listrik pastikan akan menimbulkan panas, nah panas ini sebisa mungkin harus bisa dilepaskan secara efisien. Salah satu cara yang dipakai di sini dengan menggunakan oil cooling system yang sudah dirancang sedemikian rupa.
Kami tak segan mengupas tuntas teknologi Hyundai IONIQ 5 seperti ini
"Sehingga ada oil cooling passage atau saluran oli yang bisa memberikan pengabutan (sprayer) kepada koil yang ada di dalam motor listrik untuk to dissipate heat atau melepaskan panas. Karena pada saat bekerja koil-koil dalam motor listrik inilah yang memiliki temperature paling tinggi, sehingga itu dijaga agar suhunya tidak terlalu berlebih dengan menggunakan more efficient cooling system ini," jelas Bonar menjelaskan ke kami.
>>> Hyundai CRETA Terjual 6.000 Unit & Jadi Bintang Pameran di IIMS 2022
Dan inverter yang tugasnya mengubah listrik dari DC ke AC itu kerjanya berat, makanya Power Semiconductors yang ada di dalam inverter itu dirancang dengan menggunakan SiC (Silicone Carbide), SiC itu terkenal bisa dipakai di Environment atau lingkungan listrik bertegangan tinggi dengan Current atau arus yang tinggi, dengan temperature yang tinggi pula, making it ideal untuk Environment dengan lingkungan kerja sampai dengan 800 Volt.
Detail Tentang Baterai Hyundai IONIQ 5
Yang membuat E-GMP itu bisa menjadi modular itu adalah bahwa beterainya itu bisa dikonvigurasi, nah dikonvigurasinya bagaimana caranya? Yaitu dengan cara menstandarisasi dari ukuran pada modul baterai itu sendiri. Jadi di sini ada dua jenis baterai yaitu Standard atau Long Range disesuaikan kebutuhan konsumen itu sendiri.
"Dan baterainya itu into a flat rectangular shape (persegi panjang), sebagaimana di ketahui baterai itu selain bentuknya persegi panjang juga ada yang berbentuk silinder sebagaimana baterai double A (baterai AA) dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Bonar.
Baterai Hyundai IONIQ 5 kotak bukan bulat seperti baterai AA
Ini disebutnya oleh Hyundai sebagai Pouch Cells, karena menurut Hyundai Cell Battery bentuk seperti ini itu memiliki densitas energi yang sangat tinggi untuk setiap milimeternya.
"Nah ini ada informasi tambahan untuk Long Range dan Standard Range kapasitas dari masing-masing baterainya itu berapa, yaitu 72,6 kWh dan 58,0 kWh. Di mana jumlah modul per satu battery pack raksasa itu untuk Long Range ada 30 modul, dan untuk Standard Range ada 25 modul, sehingga total Cell yang ada 360 (Long Range) dan 288 (Standard Range)," info Bonar.
Inilah detail baterai Hyundai IONIQ 5
Energy Densitynya sekitar 160,2 Wh/kg (What Hour Per Kilogram) untuk Long Range dan 156.7 Wh/kg untuk Standard Range. Dan untuk secara keseluruhan Battery Pack untuk Long Range bobotnya 453 kilogram dan 370 kilogram untuk Standard Range.
"Berikutnya adalah High Speed atau Multi Voltage DC Charging System, seperti yang saya singgung natively baterai di IONIQ 5 ini bertengangan Up To 800V, idealnya ketika men-charge mobil ini kita menggunakan tegangan yang sama, tetapi at least sampai dengan saat ini, ketersediaan charging station dengan tegangan sampai 800 Volt itu belum tersedia banyak, mungkin bisa dihitung dengan jari," yakin Bonar.
Perangkat charging Hyundai IONIQ 5 tak kalah canggih
"Yang lebih banyak itu justru charging station dengan tegangan 400 Volt at least di bawahnya, padahal baterainya 800 Volt, nah bagaimana caranya? Kalau di kompetitor yang lain atau pabrikan-pabrikan lain biasanya mereka punya satu alat khusus, tapi kalau di Hyundai baik motor dan inverternya itu bekerja saat menerima tegangan 400 Volt akan diboost atau dinaikkan tegangannya menjadi 800 Volt terlebih dahulu untuk kemudian disimpan ke dalam High Voltage baterainya," jelas Bonar.
Jadi mobil ini bisa memakai charging station yang ada sekarang -no problem, dan pada saat yang sama making it future prove, dalam artian eventually semua charging station yang ada di berbagai lokasi pada saat mereka bermigrasi ke tegangan yang jauh lebih tinggi, mobil ini juga sudah siap, tidak perlu penambahan alat khusus dan hal lain sebagainya.
Performa Dan Waktu Charging
Untuk IONIQ 5 dengan baterai standar 58,0 kWh dia memiliki akselerasi dari 0 sampai 100 km/jam sebesar 8,5 detik, top speed 185 km/jam dengan all electric range berdasarkan perhitungan WLTP dengan velg 19 inchi sebesar 384 kilometer, jarak tempuhnya dari baterai 100 sampai habis.
>>> Bikin Ganteng Hyundai CRETA Dengan Aksesoris Resmi Mulai Rp 100 Ribuan
Begitu pula dengan chargingnya up dari 10 sampai dengan 100% untuk mencharging menggunakan listrik AC itu membutuhkan waktu 5 jam, kalau DC charging yang menggunakan charging station 50 kW dari 10 sampai 80% itu butuh waktu 46 menit, sementara kalau memakai DC charging station dengan daya 350 kW, 10 sampai 80% membutuhkan hanya waktu 18 menit.
Penasaran dengan performa Hyundai IONIQ 5? Tungguin ulasan lengkap kami
"Untuk baterai low range tentu bisa kebayang agak bisa lebih lama chargingnya, tapi bagaimana untuk tiga kategori yang pertama, ya top speednya sama, tapi all electric rangenya beda, di mana karena baterai ditempelkan bersama ke motor listrik yang memiliki tenaga maksimum 160 kW tadi," tambah Bonar.
>>> Hyundai: Konsumen Sudah Mulai Terbiasa Pakai Mobil Listrik (EV)
Makanya akselerasinya bisa 7,4 detik, dan all electrtic range-nya sampai dengan 481 kilometer. Kalau chargingnya tentu saja untuk yang AC satu jam lebih lama, yang tadi 5 ini 6, yang tadi DC charging untuk baterai di sini 57 menit, tapi untuk DC (fast chargingnya) sama.
About V2L (Vehicle To Load)
Inilah salah satu keunggulan yang ingin kita sampaikan, yaitu V2L atau Vehicle To Load di mana disini ada dua jenis V2L di mana kita sebutnya Outdoor atau di luar kendaraan, dan Indoor. Di mana V2L ini sanggup untuk mensuplai AC power sampai dengan 3,6 kW (3.600 Watt) untuk memberikan daya listrik ke komponen atau perangkat-perangkat elektronik baik di dalam maupun di luar kendaraan.
Hyundai IONIQ 5 merupakan mobil Hyundai pertama yang ada fitur V2L
Dan khusus untuk Indo V2L bisa dipakai dalam keadaan diam atau jalan, dan kedua port bisa dipakai simultaneously (bersamaan), dan kita kalau mau berbaik hati kalau kita jalan terus ketemu mobil EV lain yang mogok, teknologi ini juga memungkinkan untuk memberikan listrik mobil kita ke mobil lainnya
Intergrated Drive Axle
"Kemudian Ride & Handling tadi saya menyinggung soal Intergrated Drive Axle, nah bagian mananya? Bagian yang ini, (bagian belakang). Jadi integrasi antara poros roda dan bearing roda memungkinkan friksi yang lebih rendah, smoother ride dan power delivery ke roda (yang) lebih efisien lagi," cuap Bonar.
Sistem suspensi depan dan belakang Hyundai IONIQ 5
Dan juga Axle atau poros secara keseluruhan itu menjadi lebih rigid, karena kalau di mobil konvensional biasanya antara hub atau bearing roda dengan poros roda itu kan terpisah, nah di Hyundai IONIQ 5 ini menjadi satu kesatuan.
Hyundai IONIQ 5 bisa dibilang sebagai mobil tercanggih di Indonesia
"Dan untuk suspensi belakang dia Multi Link dengan 5 titik hubung, make passangers feel like they are riding in a full-sized sedan. Karena memang konfigurasi suspensi seperti itu (5-link Suspension) itu terkenal dengan kenyamanannya dan juga kemampuannya dia untuk menjaga kontak antara ban dengan permukaan jalan setiap saat," jelas Bonar.
Aerodinamika Not Play-Play
Berikutnya adalah Aerodynamics, supaya mobil listrik itu bisa mengkonsumsi energi sesedikit mungkin dan mencapai jarak tempuh sejauh mungkin, salah satunya adalah dengan memberikan atau merancang bodi mobil dengan nilai aerodinamika yang bagus.
Aerodinamika Hyundai IONIQ 5 tidak main-main
Nah yang dilakukan oleh Hyundai Motor Group dalam merancang Hyundai IONIQ 5 adalah dengan meng-cover bagian bawah kendaraan dari ujung sampai ujung, dari front, battery cover, suspension cover sampai paling belakang.
Hyundai IONIQ 5 dirancang serius agar mulus 'membelah' angin
Kalau bicara bagian atasnya, aliran udara juga sudah dirancang sedemikian rupa sehingga ia bisa mengalir melewati permukaan tanpa menimbulkan turbulensi yang berlebihan, sehingga overall tentu saja mobil mempunyai nilai aerodinamika di mana coefficient drag(Cd)-nya untuk mobil dengan velg 19 inch itu nilai Cd nya 0,292, dan mobil dengan velg 20 inch itu nilai Cd-nya 0,297.
Dimensi & Space Hyundai IONIQ 5
Berikutnya adalah space sebagai Key Selling Point Hyundai IONIQ 5, pertama-tama kita akan lihat figur dari dimensi eksteriornya. Di mana ia mempunyai panjang, lebar, dan tinggi sebesar 4.635 mm, 1.890 mm dan 1.605 mm, dengan Overhang depan, Overhang belakang, dan Ground Clearance sebesar 845 mm, 790 mm, dan 160 mm tersedia juga dengan velg ring 19 (ukuran 7,5x19) dengan ban 235/55R19, dan velg 20 dengan tebal 8,5 inci dibalut dengan ban 255/45R20.
"Tapi seperti yang sudah disinggung oleh pak Makmur sebelumnya, bahwa mobil ini memiliki Wheelbase yang sangat-sangat-sangat besar. Seberapa besar? Coba kita bandingkan dengan saudaranya sendiri deh, KONA EV 2.600 mm, IONIQ 2.700 mm, Santa Fe 2.765 mm, bahkan Palisade sebagai SUV flagship terbesar kita yang dimensinya bongsor, yang dalamnya aja udah lega banget masih kalah Wheelbasenya dengan IONIQ 5," kata Bonar.
Wheelbase Hyundai IONIQ 5 bahkan lebih panjang dari Palisade
Jadi bisa dibayangkan, dengan Wheelbase sebegitu besar, seperti apa lapangnya kabin di dalam IONIQ 5. Semua tadi juga menghasilkan karakter interior di mana dashboardnya itu slim profile-nya, tidak tebal lebih tipis, hasilnya juga adalah kabin yang spacious, lantai yang rata (flat floor) berkat baterainya itu tidak ada tunnel di tengah, dan bisa menciptakan sebuah canter console yang bisa dimajukan dan dimundurkan sesuai dengan selera ataupun kebutuhan.
Tentu saja banyaknya storage facilites yang ada di mana, di mana luggage space-nya dalam kondisi kursi belakang tegak memiliki volume 527 liter, tapi kalau kursi belakang direbahkan rata itu menjadi 1.587 liter, ada juga tempat penyimpanan di sliding canter console.
Sumbu roda panjang membawa efek positif seperti ini
"Kalau diperhatikan glove box-nya juga bukan seperti glove box yang biasa kita buka dari atas turun ke bawah melainkan kita tarik selayaknya laci sebuah furniture, dan tempat penyimpanan depan yang secara khusus dirancang kita sebutnya Front Trunk atau Frunk dengan volume 57 liter," salip Bonar.
Dan tentu saja sebagai mobil yang merepresentasikan ramah lingkungan, tentu saja banyak sekali item-item yang ada di mobil ini terutama di panel interiornya, yang juga dibuat dengan bahan maupun teknologi-teknologi ramah lingkungan yang recycleable, seperti botol plastik diproses ulang untuk dibuatkan sebagai cover dari kursi.
Fitur Hyundai IONIQ 5
Key selling point berikutnya adalah Convenience Features dimulai dari Full TFT LCD Audio Display dan Meter Cluster Display dengan ukurang yang sama yakni 12,3 inch memberikan informasi yang jelas dengan resolusi tajam, ada juga AC Climate Control System dengan Dual Zone, di mana zonanya bisa dipisahkan antara pengemudi dengan penumpang depan, dan untuk menambah mood berkendara dihadirkan juga ambient light di mobil ini.
Terus juga ada driving mode, di mana kita bisa memilih driving mode sesuai dengan keinginan kita berkendara pada saat itu, ada versi normal, versi sport, dan versi ECO, dan di mana juga tergantung apakah dalam waktu siang hari atau malam hari tampilannya pun juga bisa berubah di LCD.
Coloumn Rotary Gear Shift Dial di Hyundai IONIQ 5
Dan ini yang agak sedikit berbeda, kalau di mobil-mobil Hyundai yang lain seperti Palisade, transmisinya itu kan pencet-pencet P, R, N, D-nya. Kalau di sini kita taruh di kolom setir kayak gear shift dial gitu yang kita putar-putar, jadi kalau mau diputar ke Di ke atas, kalau R ke bawah, nah nanti kalau mau ke P ada pencetannya.
Ada juga paddle shift, tapi paddle shift di sini bukan untuk mengatur ganti gigi ya, karena mobil listrik itu giginya kan hanya satu maju atau mundur. Nah paddle shift di sini berguna untuk menyetel tingkat dari regenerative brakingnya.
Segala mode berkendara bakal ditampilkan di sini
Namun bagaimana kalau enggak mau disetel? Maunya serba otomatis saja, nah IONIQ 5 di sini punya fitur Smart Regenerative Braking jadi dia bisa kita set ke Auto, dan dia akan menentukan sendiri seberapa besar Regenerative Braking yang dibutuhkan berdasarkan beberapa parameter seperti misalnya gaya mengemudi, dia juga memanfaatkan radar yang ada di bagian depan mobil, untuk memantau kondisi yang ada di luar di bagian depan, seperti misalnya mobil yang ada di bagian depannya.
"Nanti ia akan memutuskan oh, level regenerative brake yang dibutuhkan sekian-sekian-sekian dan itu semua terjadi secara otomatis ketika Smart Regenerative Brake ini dinyalakan," tambah Bonar.
Video IONIQ 5 di CintamobilTV
Dan ada One Pedal Driving yang disebut dengan iPedal, jadi ketika kita aktifkan maka kita bisa mengontrol kecepatan kendaraan termasuk deselerasinya dengan hanya memodulasi pedal akselerator tanpa perlu menginjak pedal rem.
Tapi tentu saja ya, kewaspadaan itu adalah hal yang sangat krusial, jangan segan-segan untuk pindah kaki injak ke pedal rem bilamana memang diharuskan. Jadi fitur-fitur ini sifatnya membantu bukan untuk Take Over, pengemudi tetap menjadi orang yang bertanggung jawab penuh, atas pengoprasian mobilnya.
Kursinya saja dilengkapi berbagai macam fitur
"Di kursi depan ada Heated and Ventilated Seat, di kursi belakang ada Heated Seat dan seperti kayak di Hyundai Staria tipe Signature itu juga ada Premium Relaxion Comfort Seats di mana begitu kita aktifkan kursinya akan berubah angle-nya sedemikian rupa, penyangga betis-pun juga akan naik, sehingga kita bisa duduk dengan sangat-sangat-sangat relax, dan baik itu kursi depan," jelas Bonar.
dan kursi belakang juga power adjustable dan ada control switch yang memungkinkan kita untuk bisa mengatur posisi maju-mundurnya kursi belakang, dan Premium Relax Seats untuk kursi penumpang depan, dan ada Intergrated Memory System juga di mana kita bisa menyimpan memori untuk pengemudi satu dan pengemudi dua yang pasti berbeda karena postur tubuhnya yang berbeda.
Fitur-fiturnya boleh juga...
Dan tentu saja alunan musik juga akan lebih indah dengan hadirnya BOSE Premium Audio System dengan 8 speaker, ada Wireless Smartphone Charger, ada Rain Sensor, terus juga sebagai salah satu keunggulan di Hyundai IONIQ 5 ini ada yang disebut sebagai Vision Roof.
Begitu Vision Roof ini dibuka kita bisa menikmati pemandangan langit yang luar biasa besar, karena praktis sebegitu besarnya adalah kaca semua, itu memang tidak bisa dibuka kacanya ya memang fixed hanya shade-nya saja yang bisa dibuka tutup.
Terus juga ada Charging Port baik dalam bentuk 12 Volt maupun dengan USB, dan ada Smart Power Tailgate di mana seperti di Palisade di mana saat kita mendekat ia mendeteksi kita, ia mendeteksi keberadaan kunci kita, setelah beberapa saat Tailgate-nya akan terbuka secara otomatis.
Safety Hyundai IONIQ 5
Nah, berikutnya adalah safety, mobil listrik IONIQ 5 sudah dirancang Best-In-Class Body Rigidity mobil ini sangat-sangat tinggi, berkat pemakaian High Tensille, dan Ultra High Tensille Steel di berbagai sektor di sekitarnya, seperti contohnya di pilar B, dan dia pun juga sudah dirancang sedemikian rupa agar memiliki crash performance yang baik.
Di mana ketika terjadinya tabrakan impact force atau gaya tabrakan tadi, kekuatan tabrakan tadi bisa disalurkan menjauh dari area kabin, pengemudi, penumpang depan, dan penumpang belakang. Baik itu untuk tabrakan depan maupun tabrakan samping. Juga sudah tersedia 6-Airbags to safety protect cabin occupants from frontal and silde collisions.
Rigiditas body tak perlu diragukan
"Dan tidak hanya bodi structure atau sasis mobil, baterainya pun juga memberikan kontribusi terhadap kokohnya bodi IONIQ 5 ini, jadi ketika beterai ini dipasangkan dibuat menyatu dengan bodi mobil, proses yang di industri disebutnya kawin atau marriage, pada saat ketemunya body dengan baterai di production line," kata Bonar.
"Begitu itu ditempel, kemudian dipakailah Battery-penetrative mounting istilahnya, itu ada delapan, enam ada di tengah-tengah baterai, dua ada di bagian depan, ketika itu udah terkunci dengan sempurna, maka baterai itu baik langsung maupun tidak langsung menjadi satu kesatuan secara struktural, bukan menjadi sesuatu yang sifatnya terpisah lagi," tambahnya.
Baterai ikut memberikan unsur safety di mobil ini
Dan tentu saja baterai pun membutuhkan pendingin, makanya ada Cooling Channel yang diapply struktur baterai di mana Low Conductivity Water Coolant bisa lewat untuk membantu pelepasan panas, agar baterainya suhunya bisa tetap terjaga dengan baik dan di bagian bawah baterainya pun juga ada covernya, ditambah lagi covernya untuk menjaga supaya tidak ada cipratan, atau kerikil air, dan lain sebagainya yang berpotensi untuk merusak baterai.
"Dan Charging Port mobil ini juga ada Safety Feature-nya di Hidden Charge Door-nya itu dia bisa buka tutup pengoprasiannya itu baik elektrik maupun manual, di mana swingnya itu bisa membuka sampai dengan 130 derajat," cuapnya.
Inilah yang menyebabkan crash performance mobil ini demikian baik
Terus ada status untuk Charging atau indikator charging dalam bentuk Pixel-Pixel itu tadi mirip Parametric Design seperti Headlamp maupun Taillamp IONIQ 5, dia yang akan memberikan indikasi baterainya sudah terisi sampai berapa, dan di samping area yang saya tunjukkan, itu ada Water-tight Seal Connector yang mencegah kemungkinan terjadinya air atau liquid yang masuk dari sisi atau sela-sela charging port.
Serta ada Drain Hole kalau misalnya ada genangan air yang ada di Charging Port yang sampai terakumulasi, Drain Hole itu berfungsi untuk membuat liquid atau air yang ngumpul itu bisa terbuang dengan baik.
Sistem charging juga safety lho...
"Dan Charging System ini juga ketika diconnect (disambungkan) dia akan handshake terlebih dahulu, dia akan 'berbicara' dulu terkait dengan berbagai parameter, terkait dengan berapa listrik yang dibutuhkan, jadi sebelum memulai charger dia akan make sure mobil ini akan mendapatkan yang dibutuhkan dari charging station," jelasnya.
Nah, fitur keselamatan dalam bentuk Airbag dalam bentuk pasif sudah ada baik juga fitur keselamatan aktif yang dihadirkan Hyundai yang disebut dengan SmartSanse, mulai dari Forward Colision Aviodance (FCA), Lane Keeping and Lane Following Assist (LKA + LFA), Driver Attention Warning (DAW), Blind Sport Collision Avoidance Assist (BCA), Blind Spot View Monitor (BVM), Rear Cross Traffic Collision Avoidance Assist (RCCA), Surround View Monitor (SVM), Safe Exit Assist (SEA), dan Rear Occupant Alert (ROA).
Fitur safety Hyundai IONIQ 5
Tapi ada satu nih yang baru di IONIQ5, yaitu Smart Cruise Control with Stop and Go, fitur ini berdasarkan hasil feedback dari konsumen-konsumen Hyundai yang mendambakan sebuah teknologi cruise control yang lebih canggih daripada teknologi cruise control yang konvensional, cruise control yang adaptive.
"Nah makanya kita hadirkan di sini, di mana adaptive cruise control versi Hyundai IONIQ 5, menjadi adaptive cruise control pertama buat Hyundai di Indonesia. Dan juga dilengkapi dengan fitur stop and go jadi dalam kondisi cruise controlnya aktif tergantung dari mobil yang ada di depan, kalau mobil di depannya sampai berhenti, ia juga bisa berhenti, begitu juga ketika mobil di depannya jalan, ia juga akan dengan otomatis berjalan," jelas Bonar.
Pilihan Tipe Dan Varian Hyundai IONIQ 5
Yang terakhir adalah trim level yang ada di Hyundai IONIQ 5, di sini Hyundai IONIQ 5 hadir dalam empat trim, di mana dua trim pertama kita sebut Prime dibagi menjadi dua varian yaitu Standard Range atau baterai standar, dan Long Range dengan varian baterai 72,5 kWh. Dan dua sisanya adalah Signature yang tentu saja memiliki fitur-fitur yang lebih banyak dibaningkan dengan tipe Prime. Di mana mereka juga terbagi dua baterai standar dan long range.
Secara umum Hyundai IONIQ 5 ditawarkan dalam dua varian baterai
Color Availability, warna yang tersedia di Indonesia ada 5, Optic White (solid), Magnetic Silver Metallic, Titan Gray Metallic, Midnight Black Pearl (chrome), dan Gravity Gold Matte atau warna doff. Dan untuk warna interiornya hitam. Nah, gimana? Udah pegel belum matanya? Semoga ulasan ekstra lengkap ini dapat memuaskan hasrat Anda akan pengetahuan soal detail dari spesifikasi Hyundai IONIQ 5 2022 ini ya.