Ikuti kami di berita google
Dari laporan BMKG, Gempa Cianjur pertama kali terjadi pada pukul 13.21 WIB, Senin (21/11/2022). Episentrum atau pusat gempa skala 5,6 Magnitudo itu berpusat di 10 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami ini juga dirasakan hingga ke Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya.
Hingga kini, berdasarkan data yang dihimpun dari BMKG, pada 24 November 2022 telah terjadi 152 kali gempa susulan, dampak gempa pun membesar hingga di 94 lokasi dari 15 kecamatan.
Empat hari bergulir, sudah 152 kali gempa susulan di Cianjur
Dari data yang dihimpun Pusat Krisis Kesehatan, gempa Cianjur ini telah merenggut korban meninggal dunia 271 orang, korban hilang 40 orang, korban luka 2.043 orang, pengungsi 1.120 kepala keluarga (KK) terdiri atas 61.908 jiwa. Tak hanya itu, tercatat kerusakan rumah dan bangunan sebanyak 56.320 unit.
>>> Dapatkan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas lainnya di sini
Bantuan Bergulir dan Aksi Begal Logistik
Sudah empat hari berlangsung, banyak warga terdampak Gempa Cianjur di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meminta bantuan hingga turun ke jalanan. Mereka mendatangi mobil relawan pembawa logistik bantuan, baik dari pemerintah pusat, lembaga negara, lembaga masyarakat, pihak swasta dan bantuan mandiri.
Sayangnya, ada pihak relawan yang dihadang bersama barang logistiknya oleh masyarakat sekitar atau sebutan lainnya "begal bantuan bencana". Alhasil, mobil relawan pun harus putar balik untuk mencari jalan lain agar sampai ke tempat tujuan daerah terdampak gempa.
Kabar relawan yang dihadang tersebut viral di media sosial, dan banyak netizen yang menyayangkan tentang aksi kejam para pembegal yang memaksa meminta bantuan sampai menghadang mobil di tengah jalan.
"Kita dijegat ya, orang-orang ini minta bantuan di turunin di sini. Sementara kita Mau ke ujung, orang-orang ini berhentiin semua mobil yang ada tanpa terkecuali ambulan. Lokasi tidak jauh dari SMP Terbuka Cigunang Rancagoong. Hati hati buat semua relawan," tulis akun Twitter @kangjail.
Mobil relawan dihadang oleh pihak yang tidak bertanggungjawab
Tak lama setelah aksi tersebut viral, Polres Cianjur bersama tim Polisi berhasil menciduk pelaku yang berjumlah tiga orang yakni Fery Permana, Rosadi, dan Junaedi. Mereka langsung membuat video klarifikasi dan permintaan maaf terkait aksi yang tidak pantas tersebut.
"Sehubungan dengan viralnya perbuatan yang kami lakukan yaitu mengadang relawan bantuan sosial. kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua masyarakat Cianjur yang resah atas perbuatan kami tersebut," ujar Fery Permana dalam video klarifikasi.
>>> Mitsubishi Hadirkan Extend Smart Package, Ada Promo Aftersales 27%
Bisa Minta Bantuan Polisi di Posko Bencana
Polda Jawa Barat mengimbau kepada relawan yang hendak memberikan bantuan ke tempat terdampak bencana agar melakukan koordinasi dengan personel Polisi yang berada di posko-posko bencana. Koordinasi itu dilakukan supaya peristiwa penghadangan mobil relawan tidak terulang kembali.
"Jadi kita memang berharap adanya langkah koordinasi untuk para relawan ini untuk menyalurkan bantuannya. Kita juga berharap dengan koordinasi segala hal rawan bisa diantisipasi sejak awal. Apalagi tujuan regulasi supaya bisa menyalurkan tepat sasaran," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Ibrahim Tompo melansir web resmi polri.go.id, Kamis (24/11/2022).
>>> Servis Gratis Suzuki APV Ambulance Berlangsung Hingga Akhir November
