Tanpa terasa ternyata kita sekarang sudah di bulan April, 2022 sudah dilalui selama satu kuartal, demikian pula dengan kondisi pasar mobil di Indonesia. "Waktu terasa begitu cepat sekali berlalu. Kita ingin lihat market selama 3 bulan. Di kuartal pertama tahun 2022. Saya ingin juga membandingkan 3 tahun ke belakang," buka Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Pasar Mobil Kuartal I 2019 dan 2022 Kian Dekat
"Jadi ini kuartal I 2019 ini zaman normal, jadi belum ada pandemi. Kuartal II 2020, Kuartal I 2021, dan Kuartal I 2022. Jadi saya ingin mengupdate-nya secara kuartal. 2022 tahun ini ternyata market otomotif Indonesia sebanyak 238.000. Nah, pertanyaannya kalau kita bandingkan dengan tahun 2021 lalu naiknya sudah sebesar 33%, naiknya sangat signifikan." beber pak Hend, sapaan akrab Hendrayadi Lastiyoso.
Ekonomi dan pariwisata bangkit, pasar mobil ikut menguat
Karena kalau dilihat memang 2021 lalu full pandemic. "Tahun 2020 marketnya 219.000, kenapa 2020 lebih besar daripada 2021, karena ingat 2020 waktu pandemic, pandemicnya baru tanggal 2 maret waktu Jokowi mengumumkan, Januari-February 2020 Indonesia masih kebijakan normal, jadi market kuartal I 2020 masih lebih baik dibandingkan 2021. Jadi 2021 yang lebih parah, turunnya 19% kalau dibandingkan dengan kuartal I 2020," papar pak Hend.
>>> Eksplorasi Keindahan Sumba Bersama Daihatsu Terios (Bagian 1)
Pasar Sudah Kembali Normal?
Lantas apa sudah kembali normal? "Itu yang paling penting, jadi 260.000 (2019) sekarang itu 238.000 (2022), kalau kita bandingkan 238.000 ke 260.000 berarti sekitar 91%, 91,5% artinya market otomotif di tahun 2022 di kuatal I menunjukkan, kelihatannya sudah akan kembali ke jalan normal seperti di tahun 2019. Karena sudah 91,5%," beber pak Hend lagi.
Jualan mobil niaga turut sumbang kekuatan pasar mobil nasional
Berarti kalau dengan demikian bagaimana dengan kuartal II? "Wah kuartal ke II ini memang Challanging (menantang) sekali ya, kalau di kuartal I marketnya begitu bagus karena berkat PPnBM relaksasi masih ada, kalau tahun 2021 kemarin kan relaksasi PPnBM dari Maret sampai Desember, kalau 2022 dari Januari sampai dengan Maret, tetapi PPnBMnya berbeda dengan yang 2021," cuap pria ramah berkacamata ini.
Pasar mobil anak muda juga meningkat
"Tapi meskipun demikian PPnBM sangat membantu, oleh karena itu kami tetap mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas kebijakannya tersebut, maka kuartal I sudah hampir kembali ke zaman normal 2019. Nah kuartal ke II kita berharap trennya terus naik, mudah-mudahan bisa mendekati ke 100%," bebernya.
Market Share Daihatsu
Sekarang kita lihat di mana Daihatsu? Daihatsu sendiri kuartal I, kalau dibandingkan dengan kuartal I 2021, sudah mengalami peningkatan yang cukup bagus sekali. "2019 47.500, kuartal I 2022 46.900, jadi bedanya tinggal sedikit lagi, hampir menyamai kuartal I 2019 (kondisi normal)," yakin pria yang punya Daihatsu Rocky ini.
>>> Mengintip Eksotisme & Kearifan Lokal Sumba Bersama Daihatsu Terios (Bagian 2)
"Kalau kita lihat market sharenya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan jadi kalau kuartal I 2021 itu 17%, tahun ini kuartal I 2022 itu 19,7% atau naiknya 2,7%. Kalau kita lihat brand-brand lain juga naik market sharenya sebesar 1,1%, Mitsubishi naik juga tapi tidak sampai 2,1%, kemudian kalau teman kita Honda turun, Suzuki juga marketshare-nya turun. Alhamdulilah kita naik jadi 19,7%," jelasnya.
>>> Biota Laut, Air Terjun & Savana Akhiri Daihatsu Terios 7-Wonders Sumba (Bagian 3 - Habis)
"Karena selain kita didorong dengan PPnBM, kita juga didorong kita mempunyai produk baru, ada Rocky yang penjualannya terus naik, ada All New Xenia yang juga terus naik. Jadi itulah kontribusi mengapa Daihatsu bisa lebih tinggi kenaikannya," pungkas pak Hend.