
Setelah mengunjungi destinasi sebelumnya, tim ekspedisi Daihatsu Terios 7 Wonders kembali melanjutkan perjalanannya menuju 3 Wonders berikutnya, yaitu Desa Adat Prai Ijing (Wonders 2); Desa Adat Prailiu (Wonders 3); dan Bukit Tenau (Wonders 4).
Kami melanjutkan perjalanan mengeksplorasi eksotisme Sumba di hari kedua
Bersama mobil Daihatsu All-new Terios, kami melanjutkan event tahunan guna mengeksplorasi keindahan alam dan kearifan budaya lokal Sumba, Nusa Tenggara Timur pada 24-27 Maret 2022.
Tentang Keindahan Sumba Serta Kearifan Budayanya
Desa adat Prai ijing (Wonders 2), berjarak sekitar 66 KM dari Danau Weekuri (Wonders 1), dan memakan waktu tempuh kurang lebih selama 1,5 Jam, serta menyimpan sejarah yang cukup menarik.
"Nama Prai Ijing sendiri berasal dari bahasa daerah sumba, Prai yang berarti kampung dan ijing berarti buah kedondong hutan. Kami pun menamai daerah ini sebagai The Living Museum," ujar Marthen Ragowino Bira, selaku Kepala Desa Tebara, Nusa Tenggara Timur kepada tim Cintamobil.com.
Prai Ijing punya pemandangan yang indah
Pria yang bilang kalau dia asli Prai Ijing ini juga menambahkan, "Rumah adatnya pun memiliki filosofi khusus, di depan rumah adat tersebut terdapat batu kubur untuk mengingatkan manusia tentang proses kelahiran dan kematian," tambahnya.
"Setiap rumah punya tiga tingkat, tingkat bawah itu untuk hewan secara filosofi itu melambangkan kehidupan dunia, tingkat dua itu untuk manusia ada perapian di tengah simbolnya purifying (kesucian) atau manusia disucikan sebelum kembali ke nirvana, dan tingkat ketiga itu simbol menyembah jadi ada dua tanduk di atas," jelasnya.
Akses jalan bagus, mobil RWD seperti Daihatsu Terios pasti bisa lewat
Sebagai informasi tambahan, nama Prai Ijing tersebut juga mencerminkan desa ini yang memang banyak terdapat pohon kedondong hutan di sekitarnya, dan berusia lebih dari 180 tahun.
Pada Wonders 3, yaitu Desa Adat Prailiu, sesampainya di lokasi destinasi, tim ekspedisi disuguhkan tarian adat khas Sumba. Desa ini terkenal akan kain tenun asli sumba yang mendunia.
Tarian adat menyambut kedatangan tim ekspedisi Daihatsu Terios
Tim terios 7 wonders juga diajak melihat proses penenunan kain tersebut. Sama halnya dengan desa adat sebelumnya, Prai Ijing, rumah desa di sini juga memliki 3 bagian, yaitu bagian bawah tanah untuk ruang orang yang sudah meninggal, bagian tengah merukapan ruang untuk orang yang masih hidup, dan bagian atas untuk rumah bagi para dewa.
Setelah itu, tim ekspedisi kembali melanjutkan perjalanannya menuju Wonders 4, yaitu Bukit Tenau. Bukit ini merupakan, hamparan sabana yang menghijau dengan bentuk unik dan menarik, yang saling menyambung membentuk perbukitan, dan menyejukkan mata pengunjung yang melihatnya.
Bukit Tenau hanya berjarak 15 kilometer dari Waingapu
Bukit Tenau berjarak sekitar 15 KM dari Waingapu, dan dapat dicapai menggunakan kendaraan seperti mobil, atau sepeda motor. Selesai mengunjungi 3 destinasi, tim ekspedisi melanjutkan perjalanannya menuju Kambaniru untuk beristirahat, dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju destinasi Wonders berikutnya.
>>> Eksplorasi Keindahan Sumba Bersama Daihatsu Terios (Bagian 1)
Manuver Ability X Comfortable Suspension Pada All New Terios
Bedanya bila kemarin (24/3) kami hanya duduk manis jadi penumpang saja, kali ini kami ikutan nyetir Daihatsu Terios tipe R Deluxe varian bertransmisi manual dengan kode T3. Setidaknya ada empat variabel yang wajib diketahui dari mobil ini pasca improvement.
Pertama adalah kemampuan manuver, kedua itu kenyamanan suspensi, ketiga konsumsi bahan bakar rata-rata saat dipakai keluar kota, dan yang terakhir ialah optimalisasi fitur-fitur yang ada di Daihatsu Terios.
Tak ingin hanya jadi penumpang, kami ambil bagian juga nyetir Daihatsu Terios
Kemampuan manuver Terios saat digunakan pada rute luar kota kami rasakan cukup baik. Pengemudi maupun penumpang tidak terlalu banyak terguncang saat kami paksa menikung di tikungan parabolik dengan kecepatan sekitar 65 km/jam.
Artikulasi suspensi juga terasa baik di jalan keriting maupun permukaan jalan yang rusak. Hal positif itu ditambah kekedapan kabin yang cukup oke di kelasnya, membuat perjalanan terasa menyenangkan dan tidak lekas melelahkan. Memang sih enggak selembut All New Xenia yang udah DNGA, tapi untuk ukuran SUV sudah cukup lah.
Daihatsu Terios melibas tikungan tanpa banyak guncangan (foto: Awie, Otodriver)
Konsumsi BBM juga sangat baik untuk mobil dengan penggerak roda belakang (RWD). Saat kami nyetir kurang lebih 55 kilometer, kami mendapat angka 16,4 kilometer per liter di MID, sedangkan driver satunya dari pihak EO yang nyetirnya agak sruntulan bisa mencatat angka sekitar 14,5 kilometer per liter dengan jarak serupa.
Tapi perlu Anda ketahui, kami tidak menghitung kecepatan rata-rata dan jarak minimum tertentu seperti pengujian proper yang biasa tim Cintamobil.com lakukan. Kondisi mobil juga diisi empat orang plus barang bawaan serta sering kali kami menginjak gas lebih dari 70% saat harus overtaking di tanjakan.
Daihatsu Terios pun menembus ketinggian...
Sebagai gambaran, angka pengetesan proper yang pernah kami lakukan untuk Terios adalah di angka 11,9 kilometer per liter dengan average speed 22 km/jam, dan 16 kilometer untuk setiap liternya di kecepatan rata-rata 90 km/jam.
Hasil tersebut di atas adalah pencapaian kami dengan Terios non IDS (Idling Stop) varian transmisi otomatis ya bukan manual. Sebab Terios yang kami gunakan di Sumba saat ini adalah Terios manual lansiran terbaru (IDS) alias Eco-Idle yang bahkan jarak tempuh pada odometernya baru sekitar 12 ribuan.
Jalanan rusak seperti ini jadi santapan lezat bagi Daihatsu Terios (foto: Awie, Otodriver)
Terakhir adalah optimalisasi fiturnya. Kami bersyukur Daihatsu Terios ini sudah dilengkapi dengan fitur rem ABS (Anti-lock Braking System) yang membantu pengereman mobil lebih smooth dan pakem, utamanya saat menghindari hewan liar yang tiba-tiba menyebrang jalan. Sehingga ban tidak mengunci dan mobil masih bisa dikendalikan.
Vehicle Stability Control juga mampu menambah percaya diri pengemudi saat melibas tikungan dengan kecepatan yang agak tinggi. Jadi mobil seakan menempel pada lajurnya. Around View Monitor juga membantu kami saat hendak melakukan manuver parkir mundur.
Terios bisa jadi partner Anda berpetualang ke alam bebas melepas penat kala weekend
Tapi enggak semua berita baik, ada hal yang tim Cintamobil.com kurang suka dan kami rasakan pada Daihatsu Terios ini. Itu adalah feel (stroke) pedal remnya yang tidak se-enak mobil Daihatsu lainnya seperti All New Xenia, maupun Daihatsu Rocky.
Kami berharap nantinya di All New Terios 'DNGA' (jika ada) kelemahan ini diperbaiki. Namun kesimpulan kami akan Daihatsu Terios ini tetap positif, sebab Terios terbukti menjadi SUV B-segment RWD yang mampu diandalkan menjadi sahabat petualang Anda.
>>> Konsumsi BBM Daihatsu Terios Eco Idle 2021 Tembus Segini