Mari kita simak spesifikasi Toyota Kijang Pick Up 1.5 Manual 1981 di bawah ini.
31/12/2019
Tidak melulu mobil keluaran terbaru yang kami ulas, kami juga melakukan review terhadap mobil lawas dengan kondisi baik. Salah satunya Toyota Kijang 1981 ini
Mari kita simak spesifikasi Toyota Kijang Pick Up 1.5 Manual 1981 di bawah ini.
Daya angkut bak lebih baik dari 'buaya'
Durabilitas mesin 4K luar biasa
Semburan torsi di putaran rendah
Tampilan klasik yang mudah disuka
Sangat sulit mencari yang masih full original
Karburator sulit adaptasi di dataran tinggi atau suhu dingin
Belum mengadopsi power steering
Konsumsi BBM boros
Kijang generasi kedua muncul meneruskan sukses Kijang generasi pertama
Review Toyota Kijang 1981 - Kesuksesan yang dicapai oleh Toyota Kijang generasi pertama yang meluncur tahun 1977 mendorong PT Toyota Astra Motor untuk meluncurkan Kijang generasi kedua. Bahkan, di antara para pesaingnya di kategori Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) saat itu, hanya Toyota Kijang yang masih bertahan dan melahirkan generasi kedua. Toyota Kijang 1981 ini diluncurkan pada bulan Januari tahun 1981.
Diantara para rivalnya, hanya Kijang yang bertahan sebagai KBNS dan melahirkan generasi kedua
Sampai hari ini, Toyota Kijang generasi kedua ini populer dengan sebutan Kijang “Doyok”. Tak pernah ada penjelasan pasti mengapa julukan itu tumbuh di masyarakat dan melekat di Toyota Kijang 1981 ini. Bisa jadi, julukan itu muncul lantaran sosok Kijang generasi kedua yang kerempeng ini identik dengan tokoh kartun Doyok di harian Pos Kota. Namun ada juga yang berpendapat bahwa julukan itu muncul karena mobil ini sering muncul di kartun Doyok.
Tampilannya seolah lebih kurus dibandingkan Kijang generasi pertama
Toyota Kijang generasi kedua ini punya kode bodi KF20. Dari tampilan depan, Kijang produksi 1981 ini mengalami perubahan menyeluruh dari pendahulunya. Meski begitu secara sepintas, memang penampilannya masih didominasi garis-garis lurus dan sudut-sudut yang tajam. Perubahan pada bodi ini dimungkinkan berkat proses produksi yang lebih canggih dibanding generasi pertama.
Grill lebih enak dilihat dibandingkan generasi pertama
Salah satu proses lebih canggih yang dibanggakan oleh Toyota Indonesia pada Kijang generasi kedua ini adalah sistem pelapisan anti karat yang diberi nama Toyota Kation Electro Coating. Proses ini diklaim mampu mencegah karat secara menyeluruh sekaligus mempertahankan kilau warna cat. Secara umum sosok Kijang generasi kedua ini tampak lebih langsing dibanding model sebelumnya.
Engsel pintu sudah 'disembunyikan' dan membuatnya nampak lebih rapi
Pada tampilan samping Toyota Kijang 1981 ini, nampak jauh lebih rapi bila dibandingkan dengan Kijang generasi sebelumnya yang akrab disapa ‘Buaya’. Hal ini lantaran karena kedua pintu sudah dilengkapi engsel yang terletak di bagian dalam, sehingga terkesan dapat menyatu dengan bodi. Tidak seperti generasi pertama yang pintunya seolah terpisah dari keseluruhan body.
Detail Kijang gen 2 ini lebih disempurnakan lagi oleh Toyota Indonesia
Desain yang rapi dan tampak menyatu seperti ini juga diperoleh dari tekukan bodi bagian tengah yang seakan membentuk garis lurus dari grill di depan hingga ke bak angkut belakang. Selain dengan desain yang lebih terintegrasi. Toyota Kijang generasi kedua ini juga mengalami penyempurnaan detail. Kedua pintunya sudah bermodel full door dengan jendela kaca meskipun belum ada mekanisme pengunci.
Tampak buritan terlihat lebih langsing, padahal sebenarnya dimensi Kijang ini membengkak
Dari belakang, meski ia tampak lebih langsing, namun ketika diukur detail secara dimensi, Toyota Kijang Doyok ini ternyata lebih besar dibanding kijang generasi pertama. Panjang keseluruhannya kini bertambah 30 mm menjadi 4.100 mm. Lebarnya juga naik sebanyak 50 mm menjadi 1.600 mm, sementara tingginya pun meningkat menjadi 1.810 mm atau naik 50 mm dari pendahulunya.
Stoplamp diletakkan di bawah agar tetap mudah terlihat
Sebagai mobil niaga, tidak ada yang terlalu istimewa pada bagian buritan Toyota Kijang 1981 ini. Pintu penutup bak kokoh karena terbuat dari besi, tapi hebatnya tetap ringan saat dibuka tutup dengan tangan. Bahkan istri saya yang ikut dalam sesi pemotretan dapat dengan mudah membuka dan menutup bak angkut Kijang lawas yang terparkir di kantor PT Toyota Astra Motor ini.
>>> Review Toyota Kijang Super 1986: Tonggak Awal Modernisasi Kijang
Dasbornya full besi, tidak ada material plastik sama sekali kecuali cover spidometer
Layout dasbornya memang masih biasa saja, dan tentu terkesan sederhana untuk ukuran sekarang. Namun aspek kenyamanan di Toyota Kijang 1981 ini ternyata juga lebih baik dari pendahulunya karena kabin yang lebih lapang. Hal itu lantaran tinggi kabin meningkat 3 mm dari sebelumnya yang hanya 80 mm. Hal ini membuat kabin dapat dimuati tiga orang dewasa dengan lebih leluasa.
Jok dibuat lebih tebal sehingga diharapkan menambah kenyamanannya
Kursinya memang biasa saja, namun penambahan ketebalan jok sebesar 10% membuat jok ini kian empuk. Apalagi kelengkapan standar Kijang generasi kedua ini sudah lebih baik dibanding pendahulunya.
Lampu kabin dan pelindung sinar matahari (sun visor) yang sebelumnya bukan kelengkapan standar kini sudah jadi bawaan pabrik. Begitu pula dengan spion tengah yang menghasilkan bidang pandang ke belakang jadi jauh lebih baik.
Setir pakai mekanisme lawas dan tanpa power steering sehingga putarannya terasa berat
Tentu Anda tak bisa berharap banyak akan setirnya. Selain terlalu kurus dan kurang mantab digenggam, ia juga berat saat diputar. Sebab mekanisme recirculating ball pada sistem kemudi mobil Kijang lansiran 1981 ini belum dilengkapi dengan power steering. Sehingga, Anda seakan sembari berolahraga ketika mengemudikan mobil ini, sebab beratnya putaran setir dikombinasi tanpa adanya AC membuat keringat Anda selalu keluar.
>>> Pilihan Mobil Bekas Keluarga: Toyota Kijang Krista 2002 yang Melegenda
Empat rem masih teromol dibantu dengan booster hidrolik vacuum
Untuk fitur keselamatannya, ia hanya dilengkapi dengan empat rem tromol yang mengawal keempat rodanya untuk dapat berhenti sempurna. Namun, Anda tak perlu khawatir mobil ini akan meluncur tak terkendali atau sulit saat direm. Karena sistem hidrolik vacuum pada sistem pengereman Toyota Kijang 1981 ini akan membantu untuk meringankan injakan pada pedal rem.
Kijang generasi kedua ini kian digemari sebab bak angkutnya makin luas
Yang paling disukai oleh konsumen Kijang saat itu adalah ukuran bak angkut yang kini bertambah luas, sehingga mampu membawa lebih banyak barang. Secara detail dimensi, panjang bak kini bertambah 45 mm menjadi 1.930 mm, dan lebarnya pun juga naik 120 mm menjadi 1.580 mm. Tak heran Kijang generasi kedua ini juga turut mendulang sukses seperti Kijang generasi pertama.
Panel meternya termasuk lengkap dan mudah dibaca
Panel indikator pada Kijang generasi kedua ini juga lebih lengkap bila dibandingkan dengan Kijang Buaya. Pada Toyota Kijang lansiran 1981 ini telah tersedia speedometer, fuel gauge, indikator suhu, serta indikator tekanan oli dan rem tangan. Memang belum tersedia takometer, namun karakter mesin OHV (Overhead Valve) yang sulit mencapai putaran mesin tinggi seakan memudahkan ‘feeling’ perpindahan gigi.
>>> Inikah Bukti Suspensi Isuzu Panther Lebih Kokoh dari Kijang Innova?
Mesin 4K persis sama yang digunakan oleh Toyota Corrola DX
Di Kijang generasi kedua, peran mesin berkode 3K digantikan oleh dengan kode 4K. Dengan output yang lebih besar, mesin yang juga sama dengan Toyota Corolla DX ini dapat menghasilkan power-to-weight ratio lebih baik dari Kijang generasi sebelumnya. Efeknya performa Toyota Kijang ini pun semakin dapat diandalkan, konsumsi bahan bakarnya juga semakin efisien.
Sistem pengapian masih mengandalkan platina dengan distributor
Mesin bertipe 4K dengan kapasitas 1.290 cc ini lebih besar dari sebelumnya yang hanya 1.166 cc. Pun begitu dengan tenaga maksimumnya yang mencapai 60 Ps atau sekitar 58,5 Hp pada 5.600 rpm, sementara torsinya berada di angka 9,5 kgm atau sekitar 93,2 nm pada 3.600 rpm. Dengan tenaga dan kapasitas lebih besar, kerja mesin pun menjadi lebih ringan dan lebih minim getaran.
Berkat bobot yang ringan, tenaga dan torsi terasa cukup melajukan Kijang ini
Segala aspek juga makin disempurnakan pada Kijang generasi kedua ini. Contohnya ada pada sistem pendingin yang sudah dilengkapi tangki reservoir yang mencegah air terbuang sia-sia pada waktu mesin panas. Selain itu untuk mencegah kemungkinan terjadi overheating, kipas pendingin diperbesar dan jumlah bilahnya ditambah dari 4 menjadi 5.
Demi kekuatan dan keperluan angkut beban, kaki-kaki belakang menganut per daun
Transmisi manual 4 percepatan masih dipercaya sebagai penerus daya ke roda belakang dari mesin Kijang ini. Tapi Toyota menyiapkan meracikan khusus untuk rasionya. Toyota Indonesia membuat rasio yang tepat guna membuat Kijang tetap terasa bertenaga saat di gigi satu dan dua, serta makin lincah dan gesit di gigi tiga dan empat. Formulasi ini sebagai kompensasi fungsi ganda Toyota Kijang sebagai kendaraan komersial untuk mengangkut beban berat, dan kendaraan pribadi yang lincah.
>>> Review Toyota Kijang Super 1986: Tonggak Awal Modernisasi Kijang
Berikut ini adalah spesifikasi Toyota Kijang 1981
Mesin Toyota Kijang 1981 | |
---|---|
Seri mesin | 4K, 4 Silinder, SOHC,OHV |
Jumlah Katup | 8 Katup (1 inlet & 1 outlet per silinder) |
Rasio Kompresi | 9,0 : 1 |
Pasokan Bahan Bakar | Karburator |
Tenaga Maksimum | 58,5 Hp (60 Ps) @ 5.600 rpm |
Torsi Maksimum | 93,2 Nm (9,5 Kgm) @ 3.600 rpm |
Kapasitas Silinder | 1,290 cc |
Bore X Stroke | 75,0 mm X 73,0 mm |
Tipe Transmisi | Manual 4 Percepatan, Penggerak Roda Belakang |
Rangka Toyota Kijang 1981 | |
Panjang X Lebar X Tinggi | 4.100 mm X 1.600 mm X 1.810 mm |
Jarak Terendah Ke Tanah | 160 mm |
Jarak Sumbu Roda | 2.500 mm |
Jumlah Pintu | 2 Pintu |
Kapasitas Penumpang | 3 Penumpang |
Kapasitas Tangki | 55 Liter |
Suspensi/Kaki-Kaki Toyota Kijang 1981 | |
Suspensi Depan & Belakang | Dual wishbone dengan pegas daun melintang & Pegas daun |
Sistem Kemudi | Tipe Recirculating Ball (Non Power Assisted) |
Rem Depan & Belakang | Drum & Drum |
Teknologi Sistem Pengereman | Hidraulis |
Teknologi Safety Sasis | N/A |
Struktur Sasis | Ladder Frame (Body On Frame) |
Pelek | Steel, 13 inch |
Jenis Ban | Radial, 5.50-13-8PR |
Jika kondisinya istimewa seperti ini, Anda jangan kaget jika Kijang doyok ditawarkan dengan harga Rp 99 juta!
Harga yang harus Anda bayarkan jika berminat dengan mobil Toyota Kijang generasi kedua dengan tahun produksi antara 1981 hingga 1985 ini adalah sekitar Rp 7 juta hingga Rp 20 juta. Bahkan, di salah satu rekanan diler terpercaya kami yakni Malique Djakarta Selatan, ada Kijang generasi kedua dijual dengan kondisi yang luar biasa mulus ditawarkan seharga Rp 99 juta! Namun ingat, itu semua sangat tergantung dari kondisi aktual mobil secara keseluruhan.
Jangan beli mobil ini buat harian, tapi untuk koleksi saja
Apakah Kijang ini layak beli? Tidak jika Anda masih berniat untuk menggunakannya untuk kegiatan sehari-hari. Selain usianya sudah terlalu uzur, mobil ini tidak memiliki jaminan keselamatan yang mumpuni, bahkan tanpa sabuk keselamatan yang baik. Namun, jika Anda ingin memilikinya sebagai klangenan (barang kesayangan) atau koleksi, maka nilai sejarah dari Toyota Kijang sudah tidak perlu diragukan lagi. Apalagi harga ‘bahan’ nya kini sudah murah dan terjangkau.
>>> Jangan lupa klik sini untuk lanjut membaca artikel review mobil yang menarik lainnya
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat