Mari kita simak spesifikasi Citroen C3 2019 di bawah ini.
26/05/2019
Mobil Citroen C3 WRC 2019 ini merupakan kuda perang andalan sang petahana alias Sebastian Ogier si juara bertahan ajang World Rally Championship. Konon sebenarnya performa mobil ini kini tidak sekencang rival-rivalnya pabrikan lainnya. Penasaran seperti apa spesifikasi dan ulasannya? Ikuti ulasan kami tentang Citroen C3 WRC 2019 ini.
Mari kita simak spesifikasi Citroen C3 2019 di bawah ini.
Performa Bengis
Handling Superior
Didukung Tim Citroen World Rally Team Yang Solid
Dimotori Pereli Juara Dunia Sebastian Ogier Tahun 2019 Ini
Tidak dijual di Indonesia
Rally Use Only
Kalah Kencang Dari Rival
Biaya Riset Dan Pengembangan Mahal
Citroen mulai berkonsentrasi untuk serius di ajang World Rally Championship mulai mobil Citroen Saxo Super 1600 ini
Review Citroen C3 WRC 2019 - Mengulas segala aspek tentang Citroen C3 WRC 2019 yang akan kita bahas tuntas kali ini, tentunya tidak lengkap tanpa membahas sejarah keikutsertaan Citroen di ajang reli paling bergengsi di muka bumi ini. Sebenarnya sebelum tahun 1997 dimana mobil Citroen Saxo Super 1600 diperkenalkan, Citroen Racing selaku divisi riset dan pengembangan motorsport Citroen juga sudah kenyang dengan dunia reli, namun saat itu yang dijamah adalah jenis rally raid macam reli paris dakar, baja 1000 dan bukan 'reli murni' dengan kombinasi aspal, gravel dan snow alias salju.
Inilah Citroen Visa 1000 Tracks, adalah mobil reli pertama yang dijual massal untuk keperluan kompetisi
Cerita indah reli itu dimulai pada tahun 1983, dimana mobil Citroen Visa 1000 Tracks diperkenalkan ke publik. Dan demi homologasi, mobil tersebut dibuat sebanyak 200 buah dan menjadi mobil reli dengan penggerak 4x4 pertama yang dijual secara massal guna kebutuhan kompetisi. Mobil ini termasuk innovatif di zamannya, ia menggunakan mesin 1,360 cc yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 112 Hp di 6.800 rpm serta torsi 131 Nm pada putaran 4.500 rpm. Berkat bobotnya yang ringan, tepatnya hanya 850 kilogram, membuat power to weight ratio yang ada pada mobil itu sangat baik.
Citroen Xsara Kit Car merupakan 'sarana belajar' Citroen Racing mengembangkan mobil reli gen anyar setelah era grup N
Era Citroen Racing mengembungan Citroen Saxo Super 1600 di tahun 1997 adalah saat dimana Citroen Racing belajar mengembangkan mobil reli generasi baru yang digagas setelah era grup N. Dan benar saja, era kejayaan mobil-mobil reli grup N seperti Mitsubishi Lancer Evolution serta Subaru Impreza berakhir hanya berselah enam tahun setelahnya. Citroen Racing pernah mencoba peruntungan dengan menurunkan Citroen Xsara Kit Car di tahun 1998 di World Rally Championship (WRC), namun masih harus takluk jauh dari Tommi Makinen yang tampil dominan bersama Lancer Evolution 5-nya.
Nama Citroen Xsara WRC begitu harum ditangan pereli asal Perancis, Sebastien Loeb dan co-drivernya Daniel Elena
Tahun 2001 adalah tonggak sejarah, saat Citroen Racing mengikutsertakan Citroen Xsara WRC secara resmi di ajang reli paling bergengsi di muka bumi ini. Mobil ini juga hadir dengan segudang inovasi, diantaranya dimensi yang lebih ringkas dari mobil reli grup N, distribusi bobot yang lebih baik, juga mesin dengan sistem induksi udara paksa alias turbo, lalu penggerak empat roda, serta tak lupa girboks sekuensial 6 percepatan. Terbukti, hanya perlu waktu tiga tahun bagi Citroen Racing untuk memperoleh gelar juara dunia WRC bersama Sebastian Loeb di tahun 2004, dan tak terbendung hingga tahun 2006.
Sejenak rehat dari kejuaraan dunia reli, Citroen comeback sebagai tim pabrikan di tahun 2007 dan langsung menang
Tak ingin terlena dengan rentetan kemenangan, diam-diam Citroen Racing mengembangkan mobil reli penerus Citroen Xsara WRC yang sudah mulai usang. Untuk itu mereka memilih mundur sebagai tim pabrikan di tahun 2006, sebab ingin fokus mengembangkan mobil anyar. Karena didedikasikan untuk membantu jualan mobil-mobil Citroen, maka dipilihlah basis Citroen C4 yang sebenarnya sudah hadir sejak tahun 2004. Citroen C4 WRC ini akhirnya diluncurkan pada tahun 2007 dan punya torsi 580 Nm alias 10 Nm lebih besar dari Xsara WRC. Dan... mobil ini sangat dominan dan tidak terkalahkan selama 4 tahun lamanya, dari 2007 hingga 2010.
Citroen DS3 WRC yang meluncur di tahun 2011 merupakan implementasi dari peraturan Super 2000 oleh FIA
Ubahan regulasi WRC besar-besaran terjadi di tahun 2011, dimana saat itu mobil yang boleh ikut reli adalah mobil yang sudah memenuhi kewajiban peraturan Super 2000. Ubahan regulasi yang radikal ini membuat beberapa pabrikan harus menyesuikan kembali spesifikasi mobil mereka agar dapat berlaga di WRC. Berbekal pengalaman yang ada, tidak sulit bagi Citroen Racing melakukan transformasi. Basis top of the line dari hot hatch Citroen pun diambil, maka menjelma-lah jadi Citroen DS3 WRC. Seakan mengulang mantra vini vidi vici di tahun 2007, mobil ini datang bertanding dan menang 2 tahun berturut-turut di tangan pereli yang sama.
Tahun 2017 Citroen Racing memperkenalkan Citroen C3 WRC yang merupakan perwujudan mobil reli next generation
Era dominasi Sebastien Loeb dan co-driver Daniel Elena mulai meredup mulai tahun 2013, saat itu rival Sebastien Ogier mulai meneruskan 'tongkat estafet' pereli asal Perancis yang mampu mendominasi reli dunia. Memasuki era kekinian, Citroen Racing seakan tidak ingin menyerah pada keadaan, meski sudah ditinggal sang bintang Loeb yang mencoba peruntungan di WTCC (World Touring Car Campionship), Citroen Racing tetap mengembangkan senjata anyarnya untuk berlaga di WRC. Setelah dilakukan pengetesan secara intens, akhirnya pada tahun 2017 Citroen C3 WRC diluncurkan ke publik.
Kemenangan Sebastien Ogier di reli Monte Carlo 2019 bertepatan dengan kemenangan ke-100 Citroen Racing
Meski sempat pede dengan hasil tesnya, pada kenyataanya Citroen C3 WRC tidak dapat menunjukkan tajinya. Hal ini disinyalir karena kalah skill pereli. Akhirnya, sampai ke tahun 2018 dimana angin segar mulai berhembus di tim ini pada akhir tahun tersebut, Sebastien Ogier ditemani Julien Ingrassia comeback ke Citroen Racing! Dan benar saja, mengandalkan versi pengembangan dari Citroen C3 WRC, pereli asal Perancis ini mampu memenangi seri pembuka WRC 2019 sekaligus menandai kemenangan ke-100 Citroen Racing di reli dunia. Lantas, bagaimana pendapat kami mengenai Citroen C3 WRC 2019 ini? Simak terus ulasannya.
Tampilan depan dari mobil Citroen C3 WRC 2019 ini lebih kalem dari mobil kontestan WRC lainnya
Bila dibandingkan dengan mobil kontestan lain di WRC, bisa dibilang tampilan depan dari mobil Citroen C3 WRC 2019 ini adalah yang paling kalem dari mobil lainnya. Ini lantaran, desain bodi membulat yang gemuk seakan mampu menyembunyikan sirip-sirip dan spliter pengatur aerodinamika guna memperoleh downforce maksimum saat mobil melaku kencang. Oh ya, lampu DRL (Daytime Running Light) yang pakai bohlam tipe LED tetap diaktifkan sepanjang perlombaan.
Desain bodi membulat pada Citroen C3 WRC 2019 mampu menyembunyikan performa sesungguhnya di lintasan
Proporsi tampilan samping mobil Citroen C3 WRC 2019 ini merupakan yang paling baik diantara mobil WRC lainnya
Secara proporsi tampilan samping, mobil racikan Citroen Racing ini adalah mobil yang paling asyik dilihat bila dibandingkan dengan mobil WRC lainnya. Posisi spion sengaja diatur lebih mundur menjauhi pilar A, hal ini lantaran mengikuti setup tempat duduk mobil reli kekinian yang posisinya hampir dibelakang pilar B atau lebih jauh ke belakang. Hal ini berfungsi untuk memperbaiki distribusi bobot mobil, dan menyempurnakan canter of gravity agar tetap low.
Spion diletakkan lebih mundur kebelakang mengikuti posisi duduk driver yang lebih mundur ke belakang sejajar pilar B
Stoplamp dengan bohlam LED tetap dipertahankan demi fungsi dan juga estetika mobil
Beralih ke bagian belakang mobil reli Citroen C3 WRC 2019 ini, Anda akan melihat sayap belakang dengan ukuran masif alias besar. Ini bukan untuk sekadar gaya-gayaan saja. Namun mobil WRC itu mampu menikung dengan kecepatan lebih dari 180 km/jam, dan akselerasi dari diam ke 100 km/jam dibawah 3 detik, dengan performa sebuas itu maka perlu downforce yang maksimal, dan sayap belakang ekstra besar ini akan membantu ban belakang untuk selalu mendapat grip optimum.
Sayap besar dari mobil Citroen C3 WRC 2019 ini bukan gaya-gayaan ya, tapi berfungsi membantu downforce bagian belakang mobil
>>> Mungkin Anda juga tertarik:
Terlihat sekali pintu yang digunakan dan peredamnya memang dirancang khusus untuk menyerap benturan keras
Pintu mobil Citroen C3 WRC 2019 ini dibuat menggunakan bahan khusus. Rangka pintunya terbuat campuran dari semacam besi khusus dan carbon fiber composite sedangkan peredam pintunya menggunakan bahan khusus seperti latex dan spons yang tahan api dan mampu meredam benturan dengan baik. Baik pintu driver maupun co-driver dibuat dengan bahan yang sama. Panel di kedua pintu ini juga ringkas karena tidak ada panel apapun misal dudukan tuas power window.
Kursi pada mobil Citroen C3 WRC 2019 ini menggunakan lansiran Sparco
Efek kecelakaan pada reli tentu saja tidak bisa ditolerir. Masuk jurang, atau menabrak sesuatu dalam kecepatan tinggi akan membuat cidera yang serius. Untuk itu, Citroen Racing tidak main-main dalam menggunakan peranti keselamatan. Salah satunya adalah kursi pada mobil Citroen C3 WRC 2019 ini, mereka mempercayakan lansiran Sparco yang aseli Italia. Produsen kursi balap ini sudah terkenal akan kualitas produknya, dan tentunya telah lulus homologasi FIA.
Jendela dari mobil Citroen C3 WRC 2019 ini juga menggunakan bahan khusus dan terstandarisasi FIA
Bahan jendela yang dipakai di mobil Citroen C3 WRC 2019 ini juga pakai bahan khusus yang terstandarisasi oleh FIA. Mobil balap biasanya mengganti seluruh kacanya dengan bahan polycarbonate agar lebih ringan dan enggak mudah pecah, dan hal ini bukan pengecualian di Citroen C3 WRC 2019. Dan seperti halnya mobil reli kebanyakan, jendelanya hanya bisa dibuka dengan cara digeser.
>>> Mungkin Anda juga tertarik:
Mobil reli Citroen C3 WRC 2019 ini menggunakan panel khusus untuk mengaktifkan berbagai fitur yang diletakkan ditengah kabin
Unsur fungsional sangat diutamakan ketika membangun sebuah mobil reli, dan hal ini juga bukan pengecualian dari Citroen C3 WRC 2019. Seluruh tombol penting yang berkaitan dengan fungsi fitur di mobil diletakkan pada bagian tengah diantara pereli dan co-drivernya. Tujuannya agar lebih mudah dijangkau oleh kedua orang yang ada di mobil ini. Panel khusus ini biasanya pakai bahan carbon composite yang tahan air, api dan debu.
Roll Cage pada mobil Citroen C3 WRC 2019 ini didesain khusus agar mampu menyerap benturan keras
Ibarat sebuah pepatah lama, sepandai-pandainya tupai melompat ya tetap bisa jatuh juga. Tak terkecuali seorang pereli yang sudah jago sekalipun, punya resiko yang sama, yaitu accident. Resiko kematian ini dapat ditekan dengan penggunaan teknologi yang dapat menyelamatkan nyawa. Dan pada mobil Citroen C3 WRC 2019 ini bukanlah suatu pengecualian, struktur rangka mobil ini diperkuat dengan penggunaan multi point roll cage dengan bahan chromoly. Teknik welded (pengelasan) khusus dilakukan oleh tim Citroen Racing guna memperkuat strukturnya.
FIA-conformant reinforced steel with original Citroen C3 hull reinforced by multipoint welded hoop adalah desain roll cage di Citroen C3 WRC 2019 ini
>>> Mobil Hatchback Langka, Simak Tips Lengkap Beli Hyundai i20 Diesel Bekas
Mesin yang digunakan oleh Citroen C3 WRC 2019 dikembangkan khusus oleh Citroen Racing
Mesin yang tertanam dibalik bonnet mobil Citroen C3 WRC 2019 ini adalah unit khusus yang dikembangkan oleh tim riset dan pengembangan Citroen Racing. Mereka menyebut mesin ini dengan seri GRE dilengkapi dengan turbocharger dengan restriktor 36 mm alias lebih kecil 6 mm dari mesin mobil reli Citroen generasi sebelumnya. Mesin kompak ini mampu mengeluarkan output tenaga sebesar 380 Hp di putaran mesin 6.000 rpm serta torsi 400 Nm pada kitiran 4.500 rpm.
Balap reli adalah salah satu the most complicated racing in the world
Jika menilik figur tenaga dan torsi diatas, sebenarnya mobil Citroen C3 WRC 2019 ini kalah torsi dibandingkan mobil kompetitor lain di ajang WRC ini. Contoh Ford Fiesta WRC 2019 dan Hyundai i20 Coupe WRC 2019 yang torsinya mencapai 450 Nm. Lalu Toyota Yaris WRC 2019 yang unya figur torsi 425 Nm. Meski kenyataannya kalah 50 Nm dari Fiesta dan i20 serta 25 Nm dari Yaris, tapi untuk mencapai torsi 400 Nm, Citroen C3 WRC 2019 hanya butuh putaran mesin 1.000 hingga 1.500 rpm lebih rendah dari ketiga rivalnya tersebut.
Setiap akhir Special Stages atau Super Special Stages mobil 'digiring' kembali ke service area untuk pengecekan bahkan perbaikan
Karakter torsi yang dihasilkan pada putaran mesin lebih rendah tersebut tentu sangat menguntungkan, karena pereli tidak perlu membejek gas terlalu dalam untuk membuat mobil melaju kencang. Apalagi torsi yang dikail tersebut dibantu dengan karakter mesin alami yang menganut jenis overbore (dimana diameter piston lebih besar dari langkah piston). Hal ini membuat, mesin lebih tahan disiksa pada putaran tinggi dalam jangka waktu lama. Maka tak heran, mesin dengan karakter overbore perlu 'dikawinkan' dengan girboks skuensial 6 speed yang punya rasio pas, tujuannya agar mobil makin mudah melaju.
Briefing dipimpin oleh chief operational manager tim Citroen Total World Rally Team sebelum pereli menjalani SS
Tim Citroen Total World Rally Team ini agak berbeda dengan pabrikan lain dalam hal setup suspensi. Jika pabrikan lain mempercayakan setup suspensinya ke pihak vendor suspensi semisal Reiger, Ohlins atau MCA Suspension untuk kelas reli R5. Citroen Racing memilih untuk mengembangkan suspensi racikannya sendiri. Yang kami tahu, suspensi ini berjenis three way suspension. Artinya, baik compress, rebound, serta high speed and low speed rebound dapat diatur secara individual sesuai dengan input dan gaya mengemudi si pereli.
Komunikasi antara perelin dengan mekanik harus intens, guna menemukan setup mobil yang tepat
Reli adalah suatu pertandingan yang menuntut konsentrasi tinggi, tidak hanya bagi pereli dan co-driver saja, namun juga untuk seluruh anggota tim. Kemenangan pereli bersama co-driver yang didapat adalah kemenangan tim. Semakin panjang rute reli yang akan dilalaui, maka emosi pereli serta co-driver harus semakin ditekan. Karena game yang akan dilalui jaraknya bukan satu atau dua putaran saja, melainkan jika ditotal mencapai ratusan kilometer. Tak heran, ajang World Rally Championship adalah salah satu the most complicated racing in the world. Untuk itu strategi yang diatur harus jangka panjang.
Sebastien Ogier sedang memacu mobil Citroen C3 WRC 2019 melaju di reli Chile 2019
Berikut ini adalah spesifikasi Citroen C3 WRC 2019.
Mesin Citroen C3 WRC 2019 |
|
Seri mesin |
Citroen Racing GRE - 1.6 Direct Injection Turbocharger |
Sistem Pasokan Bahan Bakar |
Direct Injection |
Tenaga Maksimum |
380 Hp @ 6.000 rpm |
Torsi Maksimum |
400 Nm @ 4.500 rpm |
Kapasitas Silinder |
1.600 cc |
Bore X Stroke |
84 mm X 72 mm |
Tipe Transmisi |
Integral 6 Speed Sequential with steering wheel paddle controlled by Magneti Marelli |
Rangka Citroen C3 WRC 2019 |
|
Panjang X Lebar X Tinggi |
4.182 mm X 1.875 mm X N/A |
Jarak Sumbu Roda |
2.540 mm |
Jarak Sumbu Antar Roda Kanan-Kiri |
1.670 mm |
Berat Kotor & Berat Dengan Crew |
1.190 Kilogram & 1.350 Kilogram |
Kapasitas Tangki |
75 Liter with FIA FT3 Spec |
Suspensi/Kaki-Kaki Citroen C3 WRC 2019 |
|
Suspensi Depan & Belakang |
Developed by Citroen Racing type MacPherson adjustable strut with three way adjustable damper |
Sistem Kemudi |
Hydraulic power-assisted rack and pinion |
Rem Depan & Belakang |
Ventilated Brake Disc 370 mm (Aspal) & 300 mm (Gravel) Berpendingin Udara, dengan kaliper 4 piston rally use only brake pad |
Struktur Sasis |
FIA-conformant reinforced steel with original Citroen C3 hull reinforced by multipoint welded hoop |
Struktur Bodi |
Steel and composite fiber panels |
Handbrake |
Menggunakan mekanisme hidrolik |
Pelek |
Citroen Racing dengan ukuran, lebar 8x18 inch untuk trek aspal, dan lebar 7x15 inch untuk gravel |
Jenis Ban |
Full Aspal : Michelin Pilot Sport Campuran Aspal dengan Salju & Es : Michelin A41 Campuran Gravel dengan Salju & Es : Michelin X-ice North Full Gravel : Michelin Latitude Cross |
Mobil Citroen C3 WRC 2019 ini tidak dijual di Indonesia. Biaya riset dan pengembangannya juga sangat mahal, yakni mencapai Rp 14,6 miliar rupiah per unitnya. Namun, jangan khawatir, ada juga mobil reli spek R5 yang lebih terjangkau biayanya. Sayang mobil reli spek R5 tetap dirasa terlalu mahal di kawasan Asia Pasifik.
>>> Ribuan mobil sedang dijual dengan banyak promo yang menarik. Klik untuk simak informasi terlengkap
Win on sunday sale on monday?
So, apakah mobil Citroen C3 WRC 2019 ini layak Anda miliki untuk kompetisi reli di tanah air? Semboyan win on sunday sale on monday seakan sudah melekat di mobil balap yang berbasis mobil produksi, dan itu bukan pengecualian di mobil Citroen C3 WRC 2019 ini. Sayangnya, mobil ini merupakan develop khusus dan tidak dijual bebas, meski Anda melobi pihak principal Citroen Racing sekalipun. Saran kami, belilah versi R5-nya saja seperti foto di bawah ini. Ia sama-sama dibuat oleh Citroen Racing, namun dengan harga jual lebih kompetitif serta bisa Anda bawa pulang ke Indonesia untuk ikut kompetisi reli di sini.
Dengan harga lebih murah dan sama-sama di buat oleh Citroen Racing, belilah Citroen C3 R5 saja untuk sarana berlatih reli
Banten
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat