Selama beberapa bulan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) datang silih berganti untuk meredam penyebaran virus corona di Indonesia. Masyarakat diminta untuk menghabiskan waktu di rumah. Mobil pun ikut terdiam di rumah.
Tapi tahukah Anda, ketika mobil jarang digunakan ada kemungkinan muncul flat spot pada ban? Michelin pun membagikan beberapa tips merawat ban dan menghindari flat spot pada ban yang jarang digunakan.
Tips menghindari flat spot
Flat spot merupakan masalah yang biasanya terjadi ketika ban menahan beban terlalu lama selama 1 bulan atau lebih. Masalah ini terjadi karena ban mengalami deformasi dan bentuk ban tidak lagi bulat sempurna karena berada dalam posisi diam terlalu lama. Untuk itu, disarankan bagi pengguna menjalankan mobil setidaknya satu minggu sekali agar mengurangi terjadinya flat spot.
Gunakan mobil sekali seminggu untuk menghindari flat spot
Steven Vette selaku Presiden Direktur Michelin Indonesia mengungkapkan bahwa pengendara harus secara rutin mengecek kondisi ban. Terlebih ketika kendaraan tidak digunakan pada waktu lama.
“Jika beban kendaraan bertumpu pada satu titik pada waktu terlalu lama, selain akan membuat ban kendaraan kempes juga berisiko menimbulkan flat spot atau deformasi pada ban," ungkap Steven.
>>> Ban Mobil Cepat Botak? Mungkin ini Penyebabnya
Merawat ban selama PSBB
Bukan hanya flat spot, tapi beberapa kondisi lainnya mengintai Anda ketika membiarkan kendaraan tak digunakan untuk waktu yang lama. Pada ban, kondisi ini bisa menyebabkan ban kehilangan kemampuannya atau mengeras karena terbuat dari struktur karet yang kehilangan kelenturannya ketika lama disimpan. Berikut beberapa tips merawat ban mobil yang jarang digunakan.
1. Pantau tekanan angin
Periksa tekanan angin dengan rutin setiap bulan
Mochammad Fachrul Rozi selaku Customer Engineering Support Michelin Indonesia mengungkapkan tekanan angin merupakan faktor penting bagi daya tahan ban. Rozi menyarankan untuk memeriksa tekanan ban secara rutin, termasuk ban cadangan. Tak perlu setiap saat. Waktu yang disarankan yaitu setiap sebulan sekali karena ban bisa kehilangan udara hingga 1 psi setiap bulan.
>>> 5 Perilaku Pengendara yang Membuat Umur Ban Pendek
2. Perhatikan kondisi tapak ban
Tapak ban sangat berguna agar ban bisa bekerja dengan maksimal. Perhatikan masalah tapak ban aus dengan beberapa langkah mudah, yaitu
- Pastikan posisi rem tangan aktif dan berada pada gigi satu (transmisi manual) dan gigi parkir (transmisi otomatis).
- Periksa kedalaman tapak pada beberapa tempat ban. Sisa tapak maksimum adalah 1.6 mm.
- Periksa indikator keausan tapak ban.
3. Bersihkan kerikil pada ban
Cek jika ada kerikil terselip pada alur ban
Sekilas tak terlihat berbahaya, kerikil pada ban bisa melukai ban. Apalagi kerikil yang tajam mampu membuat korosi pada serat baja di dalam ban. Apalagi kerikil yang menempel terus pada ban akan mengurangi umur pemakaian ban. Pastikan untuk mengecek alur ban dan membersihkan batu atau kerikil yang tersangkut pada alur.
4. Periksa kondisi tutup pentil
Tips merawat ban terakhir ada pada pemeriksaan tutup pentil. Penutup angin menjaga kelayakan ban dengan memastikan tekanan ban terjaga, menghalangi kelembapan masukke dalam ban, dan membantu mengurangi partikel debu yang masuk ke dalam ban. Periksa apakah katup angin masih dalam kondisi yang baik tanpa kerusakan maupun kebocoran.
>>> Pilihan mobil baru dan bekas terbaik bisa Anda dapatkan di sini