Isuzu NMR 81 menjadi truk ringan pertama racikan PT Astra Isuzu Motor Indonesia yang hadir di Indonesia dengan dilengkapi dengan mesin diesel berteknologi common rail. Tak heran, di kelasnya yang juga dihuni Mitsubishi FUSO Canter, Toyota Dyna, UD Kuzer dan Hino Dutro, jagoan Astra ini menjadi salah satu yang tercanggih teknologi mesinnya. Berikut ini adalah kelebihan mesin diesel teknologi common rail yang diusung oleh Isuzu.
Isuzu NMR 81 adalah truk ringan pertama dengan diesel common rail
Keunggulan Mesin Diesel Common Rail Isuzu
"Keungulan mesin common rail itu memiliki tekenan penginjeksian yang tinggi sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna dan bertenaga. Komponen injector kami menggunakan bahan DLC Diamond like carbon yang mencegah terjadinya keruakan pada injector akibat bahan bakar yang jelek, dan mengunakan 2 fuel filter sehingga adaptif terhadap pengunaan kualitas solar," papar Arief Budiman, Training Development Training Center Departement PT IAMI kepada Cintamobil.com.
Common rail diesel engine Isuzu punya bergam kelebihan
Ditambahkan oleh Arief bahwa mesin diesel common rail memiliki torsi maksimal yang dapat dicapai dari putaran rendah sampai putaran tinggi sehingga membuat mesin truk Isuzu irit BBM.
"Untuk line up Isuzu sendiri beberapa sudah common rail, yaitu Isuzu Giga, Isuzu ElLF NMR 81, dan Isuzu MuX serta Isuzu D-Max, sementara varian lainnya seperti Isuzu ELF NMR 71 dan Isuzu ELF NLR 85 masih menggunakan mesin konvensional," kata Arief lagi.
>>> Mau jadi pengusaha truk? Armada Isuzu ini akan membuat bisnis Anda lancar
Mesin Diesel Konvensional VS Mesin Diesel Common Rail
Mesin diesel konvensional mengandalkan sistem mekanikal dalam prosesnya bekerja, dalam hal ini menggunakan Bosch Pump (atau sering dibaca bospom). Mulai dari pompa bahan bakar untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke mesin. Kemudian ia juga menggunakan kabel besi penghubung pedal gas tersambung pada komponen pemutar. Ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pintu bukaan bahan bakar diesel yang masuk ke ruang mesin. Gampangnya, semakin dalam pedal gas diinjak, semakin banyak pula bahan bakar yang digunakan.
Begini sketsa cara kerja common rail mesin diesel
Berbeda dengan teknologi Common Rail Diesel yang semua pengaturan bukaan injektor diatur melalui Electronic Control Unit (ECU). Sementara bahan bakar dari tangki dipompa dengan tekanan tinggi dan menunggu untuk disemprotkan melalui injektor tersebut. Karena sangat terkontrol, sehingga jumlah bahan bakar yang disemprotkan diatur berdasarkan kebutuhan mesin. Karenanya, pembakaran lebih sempurna dapat dicapai dan berefek langsung dengan meningkatnya tenaga dan torsi berikut suara mesin yang lebih halus.
BBM Solar Berkualitas Baik Belum Merata
BBM Solar berkualitas masih belum tersebar luas di Tanah Air
Sayangnya di Indonesia, bahan bakar diesel kualitas tinggi masih menjadi isu utama. Bukan perkara kualitas saja, tapi juga soal distribusi yang tidak merata. Apalagi kebijakan pemerintah saat ini mengharuskan campuran bio diesel dengan kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sebesar 20%. Bahaya tidak berasal dari campuran FAME 20% yang mengandung ethanol saja, tapi juga kadar sulfur dan particulate tinggi yang berpotensi untuk merusak. Terlebih pada mesin diesel modern yang sebagian besar telah menggunakan teknologi Common Rail.