
Rem berfungsi untuk menghentikan laju kendaraan. Peranannya pada sebuah kendaraan sangatlah vital. Dan salah satu komponen pada sistem pengereman adalah minyak rem. Sayangnya banyak dari pemilik mobil yang tidak pernah memperhatikan kondisi minyak rem kendaraannya.
>>> Mobil Bergetar Hebat? Mungkin Tanda Engine Mounting Rusak
Menjaga kualitas minyak rem akan sangat memengaruhi efisiensi serta keandalan rem mobil dalam melakukan pengereman. Jadi sangat disarankan untuk selalu mengecek dan mengurasnya jika sudah muncul tanda minyak rem harus diganti.
Mengapa Minyak Rem Harus Diganti
Minyak rem diganti maksimal tiap 40.000 km
Minyak rem bekerja sangat keras, bahkan pada pemakaian di perkotaan saja, minyak rem dapat memanas hingga mencapai 150 derajat celsius. Suhu tersebut bahkan dapat meningkat hingga 180 derajat celsius jika kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi.
>>> Temukan tips perawatan mobil lainnya di sini
Minyak rem itu sendiri memiliki sifat higroskopis, yakni mampu menyerap kelembapan. Minyak rem yang dibiarkan dan tidak diganti selama setahun, rata-rata sudah memiliki kandungan air hingga 3%. Jika kandungan air pada minyak rem sebesar ini, maka daya titik didih minyak rem akan menurun 30-35 derajat celcius dibanding kemampuan awalnya.
Bayangkan jika minyak rem dibiarkan mengendap bertahun-tahun, maka kandungan air akan terus meningkat. Bisa-bisa titik didih dari minyak rem akan berkurang hingga di bawah 100 derajat celcius. Kalau sudah seperti ini, tentu akan mempengaruhi daya pengereman mobil Anda.
>>> Temukan mobil bekas kondisi terbaik disini
Penurunan kualitas rem menyebabkan berbagai masalah pengereman. Daya pengereman mobil jadi berkurang sehingga butuh tekanan lebih untuk melakukannya. Yang lebih parah lagi, waktu pengereman juga bisa delay sehingga ketika pedal rem diinjak, butuh waktu lama agar kanvas rem menyentuh piringan atau tromol. Tentu, rem blong ini memberikan dampak yang sangat berbahaya, terutama saat mobil dalam kecepatan tinggi.
Tanda Minyak Rem Harus Diganti
Jangan campurkan berbagai merek minyak rem jadi satu
Pabrikan mobil biasanya merekomendasikan penggantian minyak rem maksimal setiap 40.000 kilometer atau dua tahun sekali. Hal itu untuk menghilangkan resiko adanya endapan kandungan air pada minyak rem.
>>> Sebelum beli mobil, baca reviewnya dulu disini
Selain itu, tanda minyak rem harus diganti juga bisa dilihat secara kasat mata. Umumnya minyak rem berwana kuning kecokelatan. Minyak rem yang sudah berubah jadi keruh, maka sudah pertanda untuk dikuras dan diganti dengan yang baru.
Namun sebaiknya lakukan penggantian minyak rem di bengkel resmi atau bengkel langganan Anda. Hindari mencampurkan minyak rem dengan merek yang berbeda-beda karena dikhawatirkan masing-masing minyak rem memiliki titik didih yang berbeda. Ketika melihat tanda minyak rem harus diganti, pastikan mengganti minyak rem yang memiliki spesifikasi DOT sesuai rekomendasi dari pabrikan mobil Anda.