Di setiap perusahaan otomotif, memiliki racikan komponen mesin tersendiri yang akhirnya nanti dipatenkan dan tidak boleh dijiplak oleh perusahaan lainnya. Tak heran juga, performa mesin di setiap merk nantinya akan terasa berbeda-beda. Berikut ini adalah perbedaan VTEC, VVT-I, DOHC, SOHC, I-DSI dan EFI.
1. Teknologi VTEC
VTEC kepanjangan dari Variable Valve Timing and Lift Electronic Control merupakan teknologi pada mesin mobil yang digunakan oleh Honda. Kelebihan dari teknologi VTEC sendiri adalah mesin bersilinder kecil bisa tampil sebanding dengan mesin bersilinder besar. Di sisi lain, VTEC juga diklaim mampu memberi tingkat efisiensi bahan bakar yang lebih optimal serta dikenal ramah lingkungan.
Mesin VTEC adalah buatan Honda yang dikenal akan performanya
Pada mesin VTEC, ketinggian pada bukaan katup diatur secara elektronik. Operasinya terbilang sederhana yakni pada putaran rendah, satu katup terbuka dan katup lainnya hanya terbuka sedikit. Hal ini terjadi supaya efek perputaran udara pada ruang bakar menjadi lebih optimal sehingga akselerasi mesin terasa responsif dan terasa lebih bertenaga.
Selama prosesnya, teknologi mesin VTEC terbagi menjadi tiga meliputi VTEC-E, VTEC SOHC dan VTEC DOHC. Pada teknologi VTEC-E, bisa diamati pada Honda Civic Ferio keluaran tahun 1996. Model ini menerapkan operasi bukaan 12 katup dan pada kecepatan tinggi, katup lainnya juga ikut terbuka.
Sedangkan VTEC SOHC pernah diaplikasikan pada Honda City generasi pertama. Bukaan katup masuk akan berbeda khususnya pada putaran sedang serta tinggi. Sedangkan pada katup buang, durasinya tidak diatur.
Adapun pada VTEC DOHC, memiliki operasi serupa dengan SOHC. Perbedaannya terletak pada bukaan katup buang yang diatur secara elektronik. Di sisi lain, perbedaan juga diamati pada mode SOHC dan DOHC yang mana Cam DOHC terpisah menjadi dua.
KELEBIHAN VTEC |
KEKURANGAN VTEC |
Meski diaplikasikan pada mesin bersilinder kecil, performa mesin VTEC bisa menyamai mesin bersilinder lebih besar |
Pengecekan oli harus berkala |
Konsumsi bahan bakar lebih irit |
Jika oli memiliki tekanan rendah maka terjadi kebocoran hingga merusak O-Ring pada komponen mesin mobil |
Performa mesin terasa enteng karena bukaan katup gas buang semakin lancar |
- |
Performa mesin optimal baik pada putaran rendah ke tinggi |
- |
2. Teknologi VVT-I
Mungkin Anda sangat familiar dengan VVT-I. Pasalnya, teknologi mesin VVT-I ini banyak diaplikasikan oleh mobil-mobil Toyota sejak tahun 1996. Dalam hal ini, VVT-I mengandalkan Electronic Control Unit (ECU) untuk mengatur bukaan katup. Proses tersebut juga disesuaikan dengan kecepatan mesin, posisi Throttle, volume udara yang masuk hingga temperatur air.
Mesin VVT-i menggunakan ECU sebagai pengaturan bukaan katup
VVT-I akan terus memantau hal-hal tersebut dan kemudian disesuaikan dengan bukaan katup mesin. Hal inilah yang kemudian menjadikannya lebih responsif, hemat bahan bakar serta ramah lingkungan.
KELEBIHAN VVT-I |
KEKURANGAN VVT-I |
Di setiap putaran dan injakan pedal gas, VVT-I memberi performa sempurna supaya proses pembakaran lebih optimal dan irit bahan bakar |
Kebutuhan oli meningkat setengah liter daripada mesin konvensional mengingat ukuran mesin yang lebih besar |
>>> Mungkin Anda tertarik: Mengapa Anda Harus Non-Aktifkan Cruise Control ketika Berkendara di Jalan Basah?
3. Teknologi I-DSI
Bagi Anda yang tahu Honda Jazz keluaran tahun 2003, Anda akan tahu teknologi mesin I-DSI. Intelligent Dual Sequential Ignition System adalah kepanjangan dari I-DSI. Teknologi ini banyak digunakan pada mobil Hatchback khususnya bertransmisi otomatis Triptonic.
I-DSI lebih ditingkatkan dalam proses pembakaran yang lebih sempurna
Selama prosesnya, I-DSI mengandalkan dua buah busi untuk setiap silinder mesin. Hal ini sengaja dirancang supaya memaksimalkan proses pembakaran. Alhasil, sisa bahan bakar tidak akan terbuang sia-sia sehingga memberi performa mesin lebih irit dan ramah lingkungan. Bahkan karena saking sempurnanya proses pembakaran, asap dari knalpot terlihat sangat sedikit sekali. Inilah yang menjadi andalan pada teknologi I-DSI.
4. Teknologi EFI
Sama halnya dengan I-DSI, teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) lebih menekankan dalam aspek bahan bakar. Jika I-DSI mengandalkan dua busi, EFI menggunakan konfigurasi elektronik dalam proses pembakaran.
Teknologi EFI juga banyak diaplikasikan pada banyak model mobil dalam pengoptimalan proses pembakaran
Dalam prosesnya, EFI merupakan penyemprotan bahan bakar yang diatur secara elektronik supaya campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan bahan bakar dari mesin.
Banyak kita kenal bahwa teknologi EFI sering ditemui pada mobil-mobil Toyota. Namun konsep serupa juga kerap kali didapati pada Brand lainnya dengan nama berbeda. Terlepas dari itu semua, memang tak dipungkiri teknologi EFI memberi performa mesin lebih irit bahan bakar dibanding mesin lainnya yang belum mendukung EFI.
>>> Biaya Servis Di Bengkel Resmi Membengkak, Minta Penjelasan Dan Jangan Emosi Dulu
5. DOHC dan SOHC
Di sisi lain, juga ada komponen mesin yang dikenal noken as. Terdapat dua hal yakni Single OverHead Camshaft (SOHC) dan Double OverHead Camshaft (DOHC). Dalam hal ini, noken as berfungsi untuk membuka katup isap dan katup buang pada proses pembakaran bahan bakar.
Beda bentukan SOHC dan DOHC
SOHC sendiri memiliki bobot lebih ringan khususnya pada bagian belakang karena tidak menggunakan Lifter dan Push Rod. Hal ini kemudian memberi performa mesin lebih baik karena proses pembukaan katup pun lebih presisi meski berada di kecepatan tinggi.
DOHC memiliki keunggulan dalam hal suara mesin yang lebih halus dan bertenaga. Poros-poros pada DOHC memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur katup isap dan buang. Hal ini tentu berbeda dengan SOHC yang hanya mengandalkan satu poros saja. Perbedaan ini tentu memberi performa mesin lebih maksimal dan akselerasi lebih menggigit pada DOHC.
DOHC menggunakan dua noken as pada kepala silinder-nya. Keduanya memiliki fungsi masing-masing yakni satu untuk membuka katup isap dan satu lagi untuk katup buang. Sistem ini tidak menggunakan Rocker Arm sehingga proses kerjanya menjadi lebih presisi khususnya pada putaran tinggi.
Itulah beberapa informasi tentang perbedaan VTEC, VVT-I, DOHC, SOHC, I-DSI dan EFI yang Cintamobil.com hendak sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda saat memilih mobil.
Pembaca juga mencari: vvti vs vtec, vtec vs vvti, beda avanza vvt-i dan non vvt-i, perbedaan idsi dan vtec, perbedaan vtec dan idsi, dohc vs vvti, teknologi yang digunakan, teknologi mesin terbaru, teknologi common rail pada mesin diesel.
>>> Kenali banyak hal dalam dunia otomotif lewat artikel-artikel kami hanya di situs Cintamobil.com