Pakai Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi Bisa Bikin Mobil Panjang Umur

29/03/2021

Perawatan dan service

4 menit

Share this post:
Pakai Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi Bisa Bikin Mobil Panjang Umur
Mobil panjang umur bisa disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya yang mudah untuk dilakukan adalah menggunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan.

Masih banyak masyarakat yang harus beraktivitas seperti biasa meski ada pandemi. Salah satu cara yang dilakukan untuk menyiasati hal itu adalah dengan menggunakan mobil pribadi. Ya, belakangan menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas sehari-hari merupakan satu cara menghindari kerumunan. 

Penggunaan kendaraan untuk aktivitas sehari-hari tentu harus diikuti oleh perawatan secara rutin. Ini dilakukan agar mobil panjang umur dan awet sehingga bisa menemani Anda dalam beraktivitas. Tapi selain perawatan secara berkala, ada juga sederet hal yang bisa Anda lakukan supaya mobil panjang umur seperti dijelaskan Daihatsu berikut ini.  

>>> Pentingnya Membaca Manual Book Mobil

1. Menggunakan Bahan Bakar Sesuai Anjuran Pabrikan

mengisi bensin

Pilihlah bahan bakar yang punya kandungan oktan sesuai anjuran pabrikan

Setiap pabrikan pasti memiliki rekomendasi bahan bakar tersendiri untuk masing-masing mobil. Biasanya, anjuran tersebut berupa Research Octane Number (RON) suatu bahan bakar. Anda sebaiknya mengikuti anjuran tersebut supaya mobil panjang umur. Di samping itu, pilihlah bahan bakar tanpa timbal sesuai rekomendasi tersebut. 

Selain membuat mobil panjang umur, penggunaan bahan bakar sesuai rekomendasi dimaksudkan agar mobil bisa mendapat  performa yang terbaik, selain itu juga menggunakan bahan bakar dengan RON yang tepat dapat menjaga kebersihan ruang bakar mesin dan dan turut menjaga kebersihan lingkungan dari polusi.

>>> 5 Komponen Mobil yang Wajib Mendapat Perawatan

2. Menerapkan Teknik Eco-driving

Menerapkan teknik eco-driving bisa dipraktikan dengan mudah. Misalnya, sebelum berkendara Anda tidak memerlukan pemanasan mesin yang lama, hanya tunggu beberapa saat sampai semua lampu indikator di meter kombinasi padam, RPM stabil baru hidupkan AC. Kemudian jangan lupa atur suhu AC ideal di ruang kabin. Sebisa mungkin menghindari akselerasi dan pengereman mendadak, berkendaralah sehalus mungkin. 

Mana yang Lebih Jago Nyetir, Pengemudi Wanita atau Pria?

Tak perlu terburu-buru saat berkendara

Jaga perpindahan gigi sesuai dengan torsi diperlukan, dengan range RPM di putaran 2.000-3000 (beberapa tipe kendaraan sudah dilengkapi lampu Eco-Indikator untuk membantu pengemudi supaya lebih efisien saat berkendara. 

Jagalah jarak dengan kendaraan lain. Di samping bisa menghemat penggunaan bahan bakar, menjaga jarak juga dapat mengurangi risiko kecelakaan. Gunakan engine brake untuk deselerasi dijalan menurun atau sebelum tikungan. Gunakan momentum akselerasi saat di di jalan menanjak. Matikan mesin dan buka jendela secukupnya untuk sirkulasi udara ketika sedang menunggu dalam jangka waktu lama di dalam mobil.

3. Hindari Penggunaan Zat Aditif

Foto bermacam-macam zat aditif bahan bakar

Tidak semua aditif ramah untuk mobil Anda

Saat ini penggunaan zat aditif untuk bahan bakar dianggap bisa meningkatkan nilai oktan dari jenis BBM tertentu, meningkatkan performa mesin, dan mengurangi knocking. Padalah penggunaan zat aditif justru bisa membahayakan mobil karena mengandung bahan kimia yang tidak sesuai dengan kondisi kendaraan Anda. 

Akibatnya, dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada tangki bensin, fuel pump dan mesin, juga dapat mengacaukan sistem kontrol emisi, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan mobil tidak memenuhi regulasi standar. Maka dari itu, hindari penggunaan zat aditif untuk bahan bakar yang dijual di pasaran ya!

>>> Perlukah Menggoyangkan Mobil saat Isi Bensin?

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top