Mobil Kena Recall Fuel Pump? Ini yang Mungkin Terjadi

21/03/2021

Perawatan dan service

3 menit

Share this post:
Mobil Kena Recall Fuel Pump? Ini yang Mungkin Terjadi
Recall fuel pump masih terus berlanjut. Kali ini giliran Toyota dan Daihatsu menarik sejumlah mobilnya di Indonesia. Apa yang akan terjadi pada mobil-mobil itu?

Permasalahan pompa bensin belum juga berakhir dan masih menghantui sederet pabrikan di Indonesia. Kali ini giliran Toyota dan Daihatsu yang kompak mengumumkan adanya recall pada sejumlah modelnya di Indonesia berkaitan dengan masalah pompa bensin. Di Toyota, total ada 286.090 unit mobil yang terlibat recall pompa bensin. 

Mobil-mobil yang terlibat antara lain Alphard tahun produksi 2017-2019, C-HR tahun produksi 2018-2019, Corolla tahun produksi 2019, Camry tahun produksi 2019, Voxy tahun produksi 2018-2019, Kijang Innova tahun produksi 2018-2019, Fortuner tahun produksi 2018-2019, Hilux tahun produksi 2019, Avanza tahun produksi 2017-2019, dan Rush tahun produksi 2017-2019.

>>> Mobil Kena Recall Pompa Bensin Tapi Belum Sempat Ganti, Aman Dikendarai?

Berpotensi Menimbulkan Kecelakaan

Sementara Daihatsu, 97.290 unit mobilnya yang terdiri dari Xenia 53.246 unit periode produksi Oktober 2017–Juni 2019, Terios 41.152 unit (Desember 2017 – Juni 2019), dan Sirion 2.892 unit (Januari 2018 – September 2019) terlibat dalam kampanye recall kali ini. Toyota menyebut adanya potensi mekanisme dari baling-baling rotor pompa bahan bakar bisa berubah bentuk seiring waktu. 

A woman waits for assistance near her car broken down on the road side. Free Photo

Mobil bisa mogok mendadak

Hal ini dapat menyebabkan pompa bahan bakar tidak dapat beroperasi, sehingga mesin menjadi kasar atau tidak bisa berputar (mati) dalam kecepatan rendah. Dan pada situasi yang jarang terjadi mesin dapat mati saat berkendara pada kecepatan tinggi hal ini dapat berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.

Apa peringatan yang menandakan pompa bensin bermasalah? Toyota menyebut kemungkinan lampu engine akan menyala, putaran mesin menjadi kasar, mesin tidak dapat menyala dan/ atau kendaraan mogok saat dikemudikan. 

Tanda-tanda itu juga muncul pada mobil Daihatsu yang mengalami masalah fuel pump. Daihatsu mencatat mobil yang terkena recall itu mengalami mesin mati dan sulit untuk dinyalakan, kehilangan tenaga, RPM tidak stabil, dan indikator pada mesin menyala. 

Dalam investigasi Daihatsu ditemukan impeller pada pompa bensin mengembang melebihi standar sehingga bersentuhan dengan cover motor pompa. Hal ini menyebabkan suplai bahan bakar menjadi terhambat. 

Mechanic man repairing car Free Photo

Segera bawa ke bengkel bila mendapat notifikasi recall

>>> Toyota Recall Avanza dan 7 Model Lain di Indonesia karena Pompa Bensin

Mesin Mati Secara Mendadak

Permasalahan yang sama juga terjadi pada si kembar Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina. Baik Mitsubishi dan Nissan serentak melakukan recall pada Juli 2020. Keduanya juga harus berurusan dengan impeller pompa bensin yang memuai dan berubah bentuk. Pun demikian dengan Honda yang melaporkan adanya kasus serupa pada tahun 2020. Hal itu membuat Honda harus menarik 85.025 unit mobilnya di Indonesia yang terdiri dari Brio, Mobilio, Jazz, BR-V, HR-V, CR-V, Honda City, Honda Civic dan Honda Accord dengan tahun model antara 2017 hingga 2019.

"Sudu dengan material resin di dalam pompa bensin dapat membesar dan membuat pompa bensin berhenti berhenti berputar, hal tersebut akan mengakibatkan mesin tidak dapat hidup atau mesin berhenti," jelas Nissan. 

Oleh karena itu, bagi Anda yang merasa mobilnya terkena recall tak perlu panik. Segeralah bawa mobil Anda ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan sekaligus penggantian. Seluruh proses ini tak memakan biaya dan tentunya dapat mengurangi risiko kecelakaan Anda di jalan. 

>>> Kerap Jadi Momok, Recall Tidak Semengerikan Itu Kok

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top