
Mungkin beberapa dari Anda pemilik Nissan Grand Livina dengan kode bodi L10 maupun L11 pernah merasakan hal ini. Lagi enak-enak jalan tahu-tahu mesin batuk-batuk bahkan berujung mati. Nah, bagi mesin Nissan Grand Livina tipe HR15DE yang mengalami gangguan berupa pincang tersebut bisa jadi karena ada masalah pada sistem pengapian yang melibatkan busi atau koil pengapian.
Gejala Mesin Pincang
Ketika sedang mengemudikan Nissan Grand Livina generasi pertama dengan mesin HR15DE dan mendadak mengalami gangguan di jalan seperti mesin bergetar keras, putaran stasioner tidak stabil dan kemudian muncul gejala mesin pincang, jangan langsung panik. Pada dasarnya, dalam kondisi demikian mobil masih bisa dikemudikan dengan pilihan pulang ke rumah atau menuju bengkel terdekat.
Mesin Nissan HR15DE
Sekadar berbagi pengalaman memakai Nissan Livina selama satu dekade, setelah mesin pincang maka AC menjadi tidak dingin dan kecepatan maksimal hanya mencapai 40 km/jam. Hal itu bertujuan untuk meringankan beban kerja mesin dan mencegah potensi kerusakan lainnya serta mengurangi pemborosan bahan bakar.
Koil pengapian mesin Nissan HR15DE
Secara umum, mesin HR15DE Nissan Grand Livina mengalami gangguan pincang karena ada masalah pada sistem pengapian yang melibatkan busi atau koil pengapian. Hal itu juga dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan dengan perangkat pemindai Nissan Consult III. Untuk melakukan pengecekan kondisi busi dan koil pengapian pada mesin HR15DE Nissan Grand Livina, terlebih dahulu harus melepas intake manifold yang terbuat dari plastik karena posisi koil pengapian dan busi berada di bawah intake manifold. Setelah intake manifold dilepas, terlihat rangkaian koil pengapian yang berada di atas tutup kepala silinder. Pemeriksaan busi dan koil pengapian bisa langsung dikerjakan.
>>> Mesin Terasa Bergetar? Belum Tentu Busi Yang Rusak, Bisa Jadi Koil
Kerusakan Selongsong Koil
Komponen koil pengapian mesin Nissan HR15DE
Berdasarkan hasil pemeriksaan, salah satu koil pengapian mengalami kerusakan pada bagian ujung yang berhubungan langsung dengan busi (selongsong koil pengapian) berupa lubang kecil berdiameter 2 mm. “Arus listrik tegangan tinggi dari koil pengapian yang seharusnya menuju ke busi justru mengalami kebocoran dan terjadi grounding sehingga berakibat mesin pincang,” jelas Mohamad Syafruddin, pemilik bengkel “New Garage 23” yang berlokasi di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Selongsong koil pengapian yang mengalami kerusakan
“Kalau koil pengapian lagi kosong, solusi sementara bisa dengan memakai ‘kondom’ (heat wrap) atau lem. Bisa juga memakai selongsong koil pengapian yang bukan orisinal. Tapi hanya bertahan sebentar lalu berulang lagi kejadian mesin pincang.”
>>> Pernah Moncer Di Masa Lampau, Pamor Nissan Grand Livina Kian Meredup
Lebih lanjut, pria ramah yang gemar utak-atik Suzuki Jimny itu menyarankan untuk mengganti baru koil pengapian secara utuh karena selongsong koil pengapian tidak dijual terpisah. Jika Anda membeli di bengkel resmi Nissan, komponen tersebut (ignition coil assy/assembly) harganya mencapai Rp 1,1 juta. Sementara jika membeli koil pengapian copotan yang kondisinya masih bagus di bengkel, harganya berkisar Rp 450 ribu. Ada banyak penyebab kerusakan selongsong koil pengapian, salah satunya karena temperatur kerja yang sangat tinggi.
Bagi Anda pemilik Nissan Gran Livina berkode bodi L10 bisa cek tips ini jika mesin terasa pincang
Terkait kerusakan selongsong koil pengapian, sulit untuk memprediksi karena komponen tersebut bisa rusak kapan saja dan di mana saja tanpa peringatan awal. Itu sebabnya, lebih baik mengganti semua koil pengapian agar terbebas dari masalah mesin pincang. “Kerusakan seperti ini tidak hanya terjadi pada Nissan Grand Livina, juga dialami oleh beberapa mobil lain,” jelas Mohamad Syafruddin sembari menyebut Honda Jazz, Mazda2 dan Toyota Avanza. Nah, sebagai antisipasi, siapkan dana ekstra untuk pembelian koil pengapian.