Menjadi penghubung antara roda dan sasis mobil, suspensi mobil bertugas meredam getaran dan dan guncangan. Alhasil, komponen ini mempengaruhi kenyamanan, keamanan, dan pengendalian mobil saat dikendarai.
>>> Jika bunyi-bunyian ini muncul, kemungkinan besar suspensi mobil Anda bermasalah
Karena itu, suspensi mobil memiliki berbagai jenis tipe dan desain yang sesuai dengan fungsi dan jenis mobil. Tiap suspensi pasti memiliki perbedaan baik secara karakteristik, dan punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk mengetahui lebih dalam jenis suspensi mobil dengan karakteristik berserta kelebihan-kelemahannya, simak penjelasannya di bawah ini:
MacPherson Strut
MacPherson memiliki kontruksi paling sederhana dibandingkan model lainnya
Nama suspensi ini diambil dari penemunya, yaitu Earle MacPherson. Suspensi MacPherson memiliki posisi tegak lurus dan ditopang oleh sebuah peredam kejut (shockbreaker), yang sekaligus jadi titik pusat sudut caster pada mobil.
Karena konsep yang simpel, harga yang terjangkau, dan mudah ditemukan di pasaran. Suspensi MacPherson menjadi salah satu jenis yang sering dipakai pada mobil-mobil di Indonesia, misalnya mobil tipe LMPV dan sedan.
Namun, kontruksi suspensi MacPherson memiliki karakteristik berbelok tanpa mengubah sudut kemiringan ban. Alhasil, daya cengkram yang didapat ban tidak optimal dan mempengaruhi performa handling. Selain itu, getaran mobil juga akan lebih terasa saat mobil dipacu dalam kecepatan tinggi.
Double Wishbone
Double wishbone memiliki dua buah arm yang menopang suspensi
Karakteristik yang cukup menonjol dari dari suspensi double wishbone yakni adanya dua buah arm (lengan) yang menopang suspensi, yakni lower dan upper arm, alhasil konsep ini membuat pengendalian mobil jadi semakin optimal.
>>> Sedang cari mobil bekas? Kami punya banyak pilihan untuk Anda
Desain suspensi double wishbone yang terlihat kokoh membuat sudut gemoetri roda akan tetap konstan saat membelok, karakteristik ini sangat ideal dan banyak digunakan kendaraan-kendaraan bertipe MPV dan SUV.
Namun, dengan kontruksi yang lumayan rumit, perawatan suspensi double wishbone tidaklah mudah. Baik itu saat mengganti salah satu komponen suspensi seperti shockbreaker, atau perawatan rutin seperti spooring.
Multi-Link
Suspensi multi link adalah konsep yang paling canggih dan kompleks saat ini
Suspensi multi-link merupakan pengembangan lebih jauh dari sistem suspensi double wishbone. Alhasil, suspensi multi-link punya konstruksi yang jauh lebih rumit karena memiliki tiga lengan (arm) atau lebih.
Oleh karena itu, suspensi multi-link memiliki sambungan konstruksi dari beragam lokasi dan sudut. Yang dimaksudkan untuk memanipulasi arah gaya yang akan diterima roda, baik dari depan, samping, belakang, dan sebagainya.
>>> Tips perawatan mobil dapat Anda temukan di sini
Karena kontruksi yang rumit, suspensi multi-link diklaim memiliki daya cengkram lebih baik dari kedua suspensi di atas, termasuk saat melewati jalan berlubang sekalipun. Alhasil, pengendalian mobil juga jauh lebih baik.
Karena kontruksi yang lebih rumit, tentu perawatan suspensi multi-link juga lebih rumit. Belum lagi harga komponennya yang sangat mahal, maka model suspensi ini lebih sering digunakan mobil-mobil kelas menengah keatas, atau mobil Eropa.
Air Suspension
Kepraktisan mengatur ketinggian jadi alasan mengapa Air Suspension banyak disukai
Terakhir adalah air suspension (suspensi udara), yang sekarang sedang menjadi tren di kalangan modifikator mobil. Kontruksinya terdiri dari kompresor, tabung udara, berbagai macam selang yang saling berhubungan satu sama lain.
Air suspension memiliki kepraktisan untuk mengatur ground clearance mobil karena Anda tidak perlu repot membongkar kaki-kaki. Bahkan, sudah ada air suspension yang telah terintegrasi dengan aplikasi telepon genggam Anda, baik iOS ataupun Android.
Bila ingin mengganti suspensi mobil menjadi air suspension, pemilik mobil harus siap merogoh kocek agak dalam. Karena untuk pemasangan di dua titik memasang biaya sekitar Rp 30 jutaan, dan itu baru pemasangannya saja.
Setelah itu, jika salah satu balon suspensi pecah, maka bagian yang pecah akan terus berada di posisi terendah. Mau tidak mau, Anda harus segera memperbaikinya agar ketinggian mobil tidak terlalu timpang dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.