
Umumnya, para pengguna kendaraan bermotor jarang yang peduli dengan gas buang yang keluar dari knalpot. Kecuali saat tiba waktunya melakukan uji emisi, barulah ambil pusing dengan gas buang yang berasal dari knalpot kendaraan bermotornya. Sebab, semua emisi tadi berhubungan dengan kondisi kesehatan mesin kendaraan bermotor. Lalu apa saja yang dilepaskan oleh pipa knalpot kendaraan bermotor?
>>> Lakukan 5 Hal Ini Agar Emisi Gas Buang Mobil Anda Tetap Terjaga
Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar dan oksigen yang terjadi dalam ruang bakar mesin serta bersifat tidak beracun (nonpoisonous). Karena berasal dari proses pembakaran bahan bakar dan oksigen dalam ruang bakar, emisi karbon dioksida menjadi indikator langsung konsumsi bahan bakar. Kini, emisi CO2 (dalam satuan gram per km) sangat diperhitungkan karena menjadi salah satu standar penentuan pajak kendaraan bermotor berdasarkan emisi gas buang.
Karbon Monoksida (CO)
Gas buang ini sangat beracun (highly poisonous) namun tidak berbau (odourless gas) sehingga kerap menyebabkan masalah keracunan dan lemas (tanpa sebab) hingga kematian terutama di lokasi tanpa ventilasi yang memadai. Penyebab emisi CO adalah proses pembakaran yang tidak sempurna. Pada mesin bensin, emisi CO yang tinggi disebabkan oleh campuran bensin dan udara yang tidak terbakar dengan optimal. Sebaliknya, mesin diesel hanya mengeluarkan sedikit CO dibanding mesin bensin karena proses pembakaran mesin diesel bersifat “lean burn” dengan volume oksigen lebih banyak daripada solar.
Hidrokarbon (HC)
Serupa dengan emisi CO, emisi HC yang tinggi juga disebabkan oleh proses pembakaran dalam ruang bakar yang tidak berlangsung dengan sempurna. Secara spesifik, penyebab tingginya emisi HC adalah “bensin mentah” yang masuk ruang bakar dan tidak terbakar lalu keluar melalui saluran knalpot. Pada mesin bensin, campuran bahan bakar dan udara (mixture) yang tidak tepat atau mesin pincang (gangguan pada sistem pengapian) menjadi penyebab emisi HC yang tinggi.
Nitrogen Oksida (NOx)
Emisi NOx menjadi salah satu penyebab hujan asam yang berbahaya untuk lingkungan hidup
Senyawa NOx dalam kandungan gas buang dihasilkan oleh mesin bensin maupun mesin diesel dan berasal dari reaksi nitrogen dan oksigen yang terjadi pada waktu bersamaan. Tinggi rendahnya emisi NOx berkaitan erat dengan aspek panas dan tekanan. Pada sisi lain, senyawa NOx menjadi penyebab hujan asam dan smog (smoke & fog).
Partikulat (PM)
Diesel Particulate Filter untuk menyaring emisi partikel karbon (soot) yang bersifat karsinogenik
Salah satu kandungan gas buang berupa partikel karbon (soot) memiliki ukuran dalam mikron yang bervariasi sehingga dapat menembus paru-paru dan sistem peredaran darah serta bersifat carcinogenic sehingga dapat menyebabkan kanker. Mesin bensin direct injection (GDI) menjadi salah satu penghasil PM dalam kuantitas yang cukup signifikan sehingga standar emisi gas buang Euro 6 menetapkan ambang batas partikulat yang sama pada mesin bensin maupun diesel. Untuk mereduksi emisi partikulat dalam kandungan gas buang, mesin diesel dilengkapi dengan diesel particulate filter (DPF) sejak lama dan kini particulate filter sudah mulai diterapkan pada mesin bensin.
Nitrogen (N), Oksigen (O) dan Air (H20)
Ketiganya dapat keluar dari pipa knalpot sebagai kandungan gas buang namun tidak ada yang berbahaya bagi lingkungan. Umumnya, banyak yang salah paham dan menilai kondensasi air dalam sistem knalpot yang terjadi secara alamiah sebagai kerusakan pada gasket (paking) kepala silinder. Saat sistem knalpot mencapai suhu kerja, sisa air tadi keluar sebagai uap.