Ini Kelebihan dan Kekurangan Remap ECU pada Mobil Diesel

04/02/2022

Perawatan dan service

8 menit

Share this post:
Ini Kelebihan dan Kekurangan Remap ECU pada Mobil Diesel
Remap ECU adalah salah satu cara untuk meningkatkan performa dari mesin diesel modern. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam melakukan modifikasi ini?

Meski regulasi mengenai emisi semakin ketat, popularitas mobil diesel justru semakin meningkat. Karakter mesin diesel yang irit dan bertenaga dinilai cocok dengan demografi konsumen di Indonesia.

Apalagi mayoritas mobil diesel modern sudah dibekali dengan turbocharger yang memiliki ruang potensial untuk peningkatan performa. Salah satu langkah yang kerap ditempuh oleh para pemilik mobil adalah melakukan remapping ECU.

Remapping atau remap ECU adalah proses re-kalibrasi ECU dengan merubah beberapa variabel penyetelan mesin untuk menghasilkan performa optimal. Beberapa variabel yang bisa diubah adalah boost turbo, timing pengapian, serta debit bahan bakar.

Gambar Remap ECU

Remap bertujuan untuk mengkalibrasi ulang ECU untuk menghasilkan performa lebih besar

Dalam kondisi standard, pabrikan biasanya menyetel ECU mobil dengan tingatan batas tertentu. Dengan begitu, tenaga yang dihasilkan oleh mesin sebenarnya belum mendekati performa optimal. Bisa diasumsikan tenaga yang dikeluarkan berkisar pada 70 - 80% dari batas.

Meski semua itu terdengar sangat positif, proses ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Jika Anda berniat untuk melakukan modifikasi ini, sebaiknya Anda memperhatikan betul dampak-dampak yang dihasilkan setelahnya. Karena itu, kami akan menjabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan remap ECU.

>>> Aplikasi ECU Tuning dan Keamanannya untuk Mesin Mobil Anda

Kelebihan Remap ECU

1. Meningkatkan Tenaga Mobil

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, tujuan utama dari remap ECU adalah mendapatkan tenaga mesin yang lebih besar dengan memanfaatkan potensi dari komponen-komponen yang tersemat pada jantung pacu.

Gambar Mesin Fortuner

Meski mesin dalam kondisi standard, Anda tetap bisa menikmati peningkatan tenaga yang signifikan

Dengan melakukan tuning, biasanya para tuner mengklaim adanya peningkatan tenaga mobil setidaknya 10% dari kondisi standardnya. Sebagai contoh, Toyota Fortuner dalam kondisi standard menghasilkan tenaga sebesar 147 HP. Setelah di-remap, tenaganya bisa meningkat di kisaran 150 hingga 190 HP (tergantung kondisi mesin dan keinginan konsumen). Artinya ada potensi peningkatan sebesar 43 HP.

2. Akselerasi Lebih Responsif

Tidak hanya meningkatkan tenaga, torsi puncak yang diraih setelah melakukan remap ECU juga mengalami peningkatan. Dengan torsi yang lebih besar, input pedal gas yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil juga jadi lebih kecil.

Ini berdampak positif terhadap akselerasi yang lebih responsif dan potensi mobil untuk membawa beban yang lebih besar atau melewati medan-medan berat. Dengan ini, mobil akan semakin berdaya ketika menghadapi tanjakan meski diisi penuh oleh penumpang dan barang.

3. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Efisien

Selain berpotensi untuk membuat mobil lebih kencang, modifikasi ini juga berdampak pada efisiensi mesin dalam mengolah bahan bakar. Setelah melakukan tuning, biasanya mesin mobil bisa lebih irit sekitar 1% dari setelan pabrikan.

Gambar SPBU

Tak hanya tenaga mesin lebih besar, Anda juga jadi lebih jarang mengunjungi SPBU setelah melakukan remap ECU

>>> Ini Alasan Mengapa Toyota Kijang Innova V Diesel Masih Banyak Diminati

Mengapa mobil semakin bertenaga justru bisa menjadi lebih irit? Seperti yang kami sebutkan di atas, salah satu dampak positif remap adalah torsi lebih besar yang membuat Anda tak perlu menekan pedal gas dalam-dalam.

Sebagai gambaran, anggap saja mobil Anda tadinya butuh putaran mesin 3.000 rpm untuk mengeluarkan torsi 200 Nm. Setelah remap, angka 200 Nm tersebut kini bisa Anda capai di putaran mesin 2.000 rpm saja.

Dengan begitu, pedal gas hanya butuh sedikit input untuk melajukan mobil ke kecepatan ideal dan bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor pun juga lebih sedikit. Hasilnya, mesin mobil Anda jadi lebih efisien.

Kekurangan Remap ECU

1. Mobil Tidak Bisa Menyala

Sebelum Anda melakukan modifikasi ini, ada baiknya Anda mencari referensi sebanyak mungkin mengenai tuner yang sudah terbiasa untuk menangani tuning untuk mobil yang sehenis. Pastikan bahwa mobil yang ia tangani tidak bermasalah dan mendapatkan hasil yang positif dari para konsumennya.

Untuk mendapatkan referensi tersebut, Anda bisa mencarinya di situs panduan otomotif seperti Cintamobil.com, dari media sosial, ataupun di komunitas dan forum pemilik mobil yang serupa.

Jika salah kaprah melakukan remap di bengkel yang kurang mengerti mengenai tuning, risikonya bisa mengakibatkan mobil Anda tak bisa dihidupkan. Kalau sudah begitu, akhirnya Anda harus keluar dana lebih besar untuk membeli ECU baru.

2. Mobil Akan Sering Bermasalah

Jika variabel tuning yang dilakukan melampaui batasan dari komponen mobil, tentu modifikasi ini bisa menimbulkan potensi kerusakan pada komponen-komponen tersebut. Akhirnya, mobil pun jadi sering bermasalah.

Gambar Mesin Diesel

Modifikasi ini berpotensi untuk merusakn komponen mesin seperti turbocharger atau injektor

Jika semua komponen masih dalam kondisi standard, sebaiknya tuning dilakukan dengan lebih konservatif agar peningkatan performa tersebut tetap membuat berkendara terasa aman dan nyaman.

>>> Temukan Pilihan Mobil Bekas dengan Harga dan Kondisi yang Menarik di Sini

3. Mesin Mobil Tidak Awet

Remap ECU bisa diumpamakan seperti melepas segel standard yang diberikan oleh pabrikan. Dengan tenaga mesin yang lebih besar, tanpa disadari Anda jadi lebih sering memacu mobil di kecepatan yang tinggi.

Dengan begitu, tingkat umur mesin kendaraan pun menjadi lebih singkat. Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus lebih rajin mengecek kondisi mesin serta melakukan penggantian oli mesin sesering mungkin.

4. Knalpot Mengeluarkan Asap Berlebih

Biasanya, salah satu variabel yang disetel saat melakukan remap adalah debit bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar. Jika bahan bakar diesel yang disemprotkan terlalu besar, tak menutup kemungkinan mobil Anda menjadi jauh lebih berasap dibanding kondisi standard.

Gambar Mobil Diesel

Melakukan remap juga bisa membuat mobil diesel Anda lebih 'ngebul'

Hal tersebut akan membuat Anda sebagai pemilik mobil dan pengguna jalan lain menjadi tidak nyaman karena polusi yang dihasilkan.

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top