Waspada oli mobil boros pada mobil bekas tahun tua
Membeli mobil bekas saat ini banyak jadi pilihan, selain lebih terjangkau soal budget, juga Anda berkesempatan mendapatkan mobil dengan kelas yang lebih tinggi. Namun membeli mobil bekas bukan berarti bebas kendala, termasuk membeli dari showroam yang bonafide sekalipun. Oli mesin yang boros kerap jadi keluhan pembeli mobil bekas, utamanya mobil bekas yang sudah agak berumur.
Masalah oli mesin yang boros ini, salah satunya di alami oleh Umarkasan. Pria berusia 62 tahun ini sengaja melego (menjual) Honda CR-V 2.0 A/T lansiran 2011-nya untuk kemudian diganti dengan mobil hobby Suzuki Escudo 1995. “Kebetulan dapatnya bahan utuh, terus pengin dibikin 4x4, terus jalan-jalan off-road sama teman-teman, makanya saya ganti mobil bekas yang tahunnya lebih tua. Eh enggak tahunya mesinnya malah boros oli,” papar Pensiunan BUMN ini.
Eits, jangan asal tuding dulu mesinnya enggak sehat. Soalnya pria berkacamata ini sudah melakukan overhaul engine besar-besaran sebelum mobilnya dipakai. Maklum tujuannya kan agar nanti enggak ada masalah waktu dipakai off-road. Tapi ternyata sama saja. “Sebelum turun mesin maupun sesudahnya tetap masih boros oli,” tukasnya.
Nah makanya Cintamobil.com mau kasih solusi agar mobil bekas tidak boros oli, utamanya mobil bekas tahun tua. Sebelum itu, jangan lupa pastikan kondisi mesin mobil Anda kering alias tidak ada rembesan bahkan tetesan oli ya.
1. Ganti Radiator Dengan Ukuran Lebih Besar
Radiator lebih besar membantu pendinginan mesin lebih optimal
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk solusi agar mobil bekas tidak boros oli adalah mengganti radiator dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini dapat dilakukan dengan pertimbangan agar sirkulasi air untuk pendinginan mesin dapat lebih optimall. “Mengganti radiator dengan volume air yang lebih banyak akan membantu mengatasi masalah oli mesin yang berkurang. Karena otomatis suhu kerja mesin dapat diredam dengan penggunaan radiator yang besar itu,” papar Irianto Djiman dari Bengkel Madiun, Spesialis Servis Radiator.
>>> Mungkin Anda tertarik, Hati-hati. Ini Lima Mitos Perawatan Mobil yang Sering Anda Dengar
2. Pasang Oil Cooler
Oil cooler merupakan solusi agar oli selalu dalam suhu kerja oli selalu baik
Hal kedua yang dapat dilakukan adalah dengan memasang oil cooler. Memang, tidak semua mobil dilengkapi dengan alat pendingin oli ini karena faktor keterbatasan ruangan di mesin. Namun ada baiknya demi pendinginan yang optimal alat ini dipasang. Bila mobil Anda sudah dilengkapi dengan oil cooler ini, maka bisa dilakukan hal yang sama dengan radiator. Yaitu mengganti dengan ukuran yang lebih besar. “Tujuannya sama, yaitu agar sirkulasi pendinginan menjadi optimal. Bedanya kalau radiator buat air, oil cooler khusus untuk oli, memasang oil cooler menjadi salah satu solusi agar mobil bekas tidak boros oli,” tambah Edi Riadi dari Bengkel 176 Bekasi.
>>> Dapatkan tips perawatan mobil lebih lengkap disini
3. Ganti Thermoswitch
Ganti thermoswitch dengan suhu kerja yang lebih rendah
Hal ketiga yang dapat menjadi solusi agar mobil bekas tidak boros oli adalah dengan mengganti thermoswitch. Eits, sebelumnya apa itu thermoswitch? Termoswitch adalah suatu sensor suhu pada electric fan yang berfungsi untuk menyalakan atau mematikan kipas pendingin elektrik ke mesin. “Umumnya thermoswitch bekerja pada suhu mesin antara 85 hingga 95 derajat Celcius. Bisa diganti dengan termoswitch yang punya suhu kerja di 75 sampai dengan 85 derajat Celcius,” papar Irianto sapaan akrab Irianto Djiman.
>>> Dapatkan beragam tips dan trik otomotif disini
4. Ganti Pelumas Yang Lebih Baik
Gunakan oli mesin yang lebih baik dan sesuai
Nah cara terakhir ini merupakan cara yang paling mudah sebagai solusi agar mobil bekas tidak boros oli. Kesulitannya, adalah biasanya para pemilik kendaraan agak malas untuk mencari datasheet oli. Memahami datasheet oli sudah pernah Cintamobil.com bahas untuk pembaca setia CintaMmobil.com. “Pilihlah oli yang memiliki flash point yang lebih tinggi dari anjuran pabrikan. Sebab flash point merupakan titik nyala oli sehingga akan sangat berpengaruh terhadap penguapannya,” tutup Edi sapaan akrab Edi Riadi.