
Euforia mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) terus meningkat setiap tahun. Pada Oktober 2022, Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa terdapat sekitar 19.698 unit sepeda motor listrik, 2.654 EV, 270 unit kendaraan roda tiga, 43 unit bus listrik, serta 6 unit mobil barang yang beroperasi di Indonesia.
Berbeda dengan mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar fosil atau minyak bumi, EV menggunakan daya listrik sebagai sumber energi utamanya. Meskipun begitu, ada pula beberapa merek yang menawarkan mekanisme hybrid antara bahan bakar konvensional dan listrik.
Charging mobil Kijang Innova EV
Dalam hal ini, situs resmi Nissan menyebut bahwa baterai dan ketersediaan stasiun pengisian daya menjadi aspek penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli EV. Dan dalam artikel berikut, akan dijelaskan tips isi baterai kendaraan listrik agar lebih awet dan sesuai dengan yang dianjurkan pabrikan.
>>> Simak harga mobil bekas dan promo lainnya di sini
3 tips isi baterai mobil listrik
1. Biasakan charge sampai 90 persen
Mengisi ulang baterai mobil listrik hingga 100 persen akan mempercepat degradasi komponen baterai. Akibatnya, baterai Anda tidak akan awet. Mengapa demikian?
Pada dasarnya, baterai mobil listrik memiliki batas siklus pengisian ulang atau charging cycle hingga ribuan kali pengisian. Siklus ini berlaku untuk pengisian baterai hingga penuh, dan jika sudah lewat, kapasitas baterai Anda akan menurun. Jadi, untuk memitigasi risiko ini, sebaiknya Anda berhenti mengisi ulang mobil listrik saat sudah mencapai 90 persen.
>>> Mau Simpan Mobil Hybrid Dan Elektrik? Jangan Isi Baterai Sampai Penuh
2. Tentukan waktu ideal mengisi baterai
Di mana pun Anda berada, jangan lupa memilih saat yang tepat untuk charge baterai EV karena proses ini membutuhkan waktu dan suplai listrik yang memadai. Apabila Anda sedang berada di rumah, usahakan untuk mengisi baterai EV pada malam hari atau ketika jumlah aktivitas yang mengonsumsi pasokan listrik sudah berkurang.
Tentukan waktu charging mobil yang tepat
Nah, bagaimana jika Anda sedang bepergian? Segeralah berhenti di SPKLU terdekat untuk mengisi daya baterai sebelum melanjutkan perjalanan. Dengan demikian, Anda tidak perlu mencari SPBU listrik yang lebih jauh di saat baterai Anda sudah berkurang banyak.
3. Hindari fast charging
Para ahli menemukan bahwa dengan metode fast charging, EV akan menerima lebih banyak daya daripada biasanya. Hal ini berisiko membuat suhu baterai bertambah panas hingga merusak selnya. Maka dari itu, hindari fast charging jika Anda tidak sedang terdesak. Sebagai alternatif, gunakan mode slow charging yang menyalurkan daya bertegangan rendah secara stabil dan perlahan-lahan bagi baterai mobil.
Sekarang ini, sudah ada banyak SPKLU terdekat yang tersebar di berbagai lokasi. Mencari tempat charge EV juga semakin mudah dengan bantuan aplikasi smartphone yang canggih dari pemerintah. Dengan demikian, sekarang Anda sudah tidak perlu ragu-ragu lagi untuk membeli EV!.
>>> Pemilik Mobil Listrik Disarankan Tidak Isi Penuh Daya Baterai