Perkembangan teknologi elektronik pada mobil modern menyebabkan beban kerja baterai semakin berat. Maklum saja, semakin banyak komputer (electronic control unit) yang membutuhkan pasokan setrum listrik dari baterai agar dapat berfungsi dengan optimal. Itu sebabnya, pemeliharaan baterai pada mobil masa kini menjadi semakin penting. Untuk melakukan perawatan baterai secara optimal, tentu saja tidak cukup dengan mengisi cairan elektrolit karena ternyata juga membutuhkan battery charger. Ada dua macam battery charger yang bisa digunakan untuk perawatan baterai; trickle charger dan maintenance charger.
Trickle Charger
Trickle charger, pengisian baterai dengan arus kecil (1-2 Ampere) secara kontinyu
Pada dasarnya battery charger jenis trickle charger dirancang untuk memberikan tegangan dan arus dengan besaran yang sama kepada baterai. Sebagai contoh, tegangan sebesar 2,23 Volt hingga 2,25 Volt untuk setiap sel baterai dengan arus sebesar katakanlah 2 Ampere. Masalahnya, selama trickle charger difungsikan semisal semalam suntuk, maka baterai akan mendapatkan pasokan listrik sebesar 12 Volt 2 Ampere secara terus menerus sementara mungkin saja baterai tersebut sudah “penuh” atau fully charged. Alhasil, baterai mengalami overcharging dan cairan elektrolit dalam baterai akan mengalami overheating sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan. Selain itu, baterainya mengalami kerusakan gara-gara over setrum.
>>> Pengisian Induktif Mobil Listrik Bikin Bisa Ngecas Sambil Jalan!
Maintenance charger
Smart charger, pengisian baterai sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
Kerap juga disebut sebagai smart charger, perangkat ini bersifat plug‐and‐play yang dapat melakukan proses pengisian dan perawatan baterai secara terukur. Salah satu kelebihan smart charger dibanding trickle charger adalah kemampuan untuk membaca kondisi baterai dan melakukan pengisian sesuai kebutuhan. Jika baterai sudah terisi penuh, maka smart charger menghentikan pengisian alias idle dan kemudian memulai pengisian kembali kalau kondisi baterai memang membutuhkan pengisian. Dengan demikian, smart charger bisa dipasang ke baterai dan bekerja secara otomatis untuk melakukan pengisian sesuai kebutuhan.
>>> Aki Kering atau Aki Basah, Mana yang Lebih Baik?
Pengisian Baterai
Pada dasarnya, pengisian baterai bertujuan untuk mengembalikan kondisi baterai agar menjadi sehat seperti sediakala lagi, yakni bertegangan 12 Volt. Jadi apabila tegangan (voltase) baterai terukur kurang dari 12 Volt atau tepatnya di bawah 11,5 Volt, maka harus melakukan pengecasan baterai. Secara teknis, pengisian baterai hanya bisa dilakukan pada baterai yang kondisinya masih baik. Apabila kondisi baterai sudah sakit atau tekor, maka lebih baik membeli baterai baru. Percuma saja melakukan pengisian ulang karena daya listrik tidak akan masuk seperti semula karena kapasitas baterai untuk menyimpan setrum semakin sedikit.
>>> Jangan lupa klik sini untuk lanjut simak tips dan trik yang berguna lainnya