Ban Tangguh Run Flat Tire: Masih Bisa Digunakan Meskipun Kempes

Share this post:
Ban Tangguh Run Flat Tire: Masih Bisa Digunakan Meskipun Kempes
Meskipun pertama kali muncul pada pertengahan 1980an, run flat tires saat ini sedang mengalami masa kejayaannya. Dengan beberapa pabrikan mobil menjadikan teknologi ini sebagai standar ban mereka, banyak konsumen yang mulai mengenal teknologi ban darurat ini.

Run flat tire, (atau jika diartikan secara harfiah sama dengan ban yang masih bisa berjalan meskipun kempes) adalah salah satu penemuan yang membantu pengemudi ketika sedang mengalami nasib sial; ban yang kempes di tengah jalan. Dengan ban jenis ini, pengemudi bisa berjalan lebih lama untuk menemukan tempat untuk mengganti ban atau bengkel terdekat.

Sejarah Run Flat Tires

Sejarah ban super ini dimulai pada tahun 1934 ketika Michelin memperkenalkan ban yang memiliki pelek pengaman. Jadi, apabila ban tertusuk, ban akan berjalan dengan lapisan bisa khusus. Tahun 1958 Chrysler bekerja sama dengan Goodyear Tire and Rubber Company menawarkan run flat tire Captive Air.

Tahun 1972, Dunlop meluncurkan Total Mobility Tire (kemudian bernama Denovo) dan sistem ban yang menjadi ban opsional pada Rover P6 3500 pada tahun 1973. Terakhir, tahun 1983 berkembang menjadi TD/Denloc yang menjadi peralatan standar di seluruh dunia.

Gambar yang menunjukan desain ban RFT yang digunakan oleh Michelin

Desain Run Flat Tyres dari Michelin (foto: Autoevolution)

Apa itu run flat tire

Run flat tire atau RTF adalah salah satu jenis ban dimana anda bisa mengemudi meskipun telah tertusuk paku sehingga Anda dapat menemukan area yang aman untuk mengganti ban atau mencari bengkel terdekat untuk memperbaiki ban kendaraan.

>>> Posisi Ban Yang Benar Saat Parkir Di Jalan Menurun Dan Menanjak

Meskipun begitu, ban ini tidak bisa dipakai seterusnya. Ada batasan-batasan yang harus dipenuhi, seperti seberapa cepat kendaraan bisa melaju serta seberapa jauh Anda bisa mengemudi. Run flat tire yang dimiliki Bridgestone memungkinkan pengemudi berkendara dengan kecepatan maksimum hingga 80 km/jam dan menempuh 80 kilometer sebelum kehilangan semua tekanan.

Cara kerja ban run flat tire

Gambar yang menunjukan ban RFT dengan teknologi self-support

Desain self-supporting pada RFT Bridgestone (foto: Bridgestone)

Ada dua tipe utama dari sistem RFT: Self-Supporting RFT dan RFT Support ring system. Pada kebanyakan sistem self-supporting RFT, ban memiliki konstruksi dinding samping yang diperkuat dan akan terus mendukung kendaraan ketika terjadi kehilangan udara. Kontruksi ini memungkinkan ban tetap bisa dibawa berjalan setelah kehilangan tekanan udara pada kecepatan dan jarak yang ditentukan pabrikan.

>>> Tertarik membeli mobil bekas terbaik di pasaran? Dapatkan informasinya di sini

Karena ban terus berfungsi meskipun mereka kempes, semua ban akan kehilangan udara dan hanya dapat digunakan pada kendaraan yang dilengkapi Sistem Pemantauan Tekanan Ban (TPMS). TPMS akan memberi tahu ketika salah satu ban Anda kehilangan tekanan.

Gambar yang menunjukan sistem ring support pada ban RFT

Cara kerja support ring pada RFT Bridgestone (foto: Bridgestone)

>>> Temukan tips dan trik perawatan mobil lainnya disini

Manfaat ban RFT

Salah satu manfaat yang telah dijelaskan yaitu Anda tidak harus langsung mengganti ban dalam kondisi berbahaya atau tidak nyaman. Ini mungkin merupakan keuntungan terbesar dari RFT dan menjadi salah satu alasan kenapa teknologi ini dibuat. Dengan ban konvensional, Anda harus langsung mengganti ban yang kempes atau membiarkan mobil diderek.

Gambar yang menunjukan beberapa ban RFT yang dijual di Indonesia

Ban RFT yang dijual di Indonesia (foto: Kompas)

Selain itu, ketika ban tertusuk duri atau paku, ban lebih stabil daripada ban konvensional. Karena ban RFT dibuat untuk bekerja keras, bahkan pada ketika ban tidak memiliki udara, ban akan memiliki kontrol yang lebih baik.

Selain Bridgestone, ada banyak pabrikan ban yang sudah mengeluarkan ban run flat tire di Indonesia. Selain Hankook, ban merek Accelera juga disebut sebagai ban RFT pertama yang dibuat di Indonesia. Untuk harga tentu saja lebih mahal dibandingkan ban lain. Satu ban RFT bisa dibeli dengan harga sekitar Rp3.5 juta hingga mencapai Rp5 juta.

>>> Tips terlengkap seputar mobil bisa ditemukan di Cintamobil

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top