Pandemi Corona telah menjangkiti 159 negara di seluruh dunia. Berbagai tindakan preventif pun dilakukan demi mengurangi penyebarluasan virus Corona atau dikenal juga dengan COVID-19. Mulai dari mengisolasi diri sendiri jika tak memiliki kepentingan khusus di luar rumah dan juga anjuran untuk hidup bersih dengan cara rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Kita juga disarankan untuk menyemprotkan antiseptik pada benda apapun yang disentuh tak terkecuali setir mobil dan bagian interior lainnya. Tapi apakah dengan rajin menyemprotkan antiseptik ke bagian interior mobil dapat memberikan dampak kerusakan? Jawabannya iya.
Keseringan membersihkan interior mobil dengan cairan antiseptik dapat membuat bagian dalam mobil cepat rusak
>>> Mulai dari Gagang Pintu Mobil, Ini Cara Penularan Virus Corona
1. Cairan alkohol dapat meresap ke bagian interior mobil
Mengutip situs Autoindustriya, Rabu (18/3/2020), material yang digunakan di dalam interior mobil berbeda dengan ruangan dalam rumah. Mungkin saja bagian interior mobil Anda terbuat dari plastik atau vinyl tapi memiliki sifat yang berbeda terkait ketahanan terhadap panas dan penggunaan ekstrem. Secara tak langsung menyiratkan bahwa mobil tak kuat jikalau terus-menerus disemprot cairan alkohol.
Material vynil, polyurethane, dan bahan plastik lainnya tak cocok dengan alkohol. Apalagi buat interior mobil yang terbuat dari kulit. Bagian interior mobil lain yang bisa rusak karena alkohol adalah panel berwarna 'piano black' serta trim yang dicat. Mengapa bisa begitu? Pernahkah Anda memperhatikan, alkohol langsung mengering ketika dioleskan ke kulit kita?
>>> Bagi Pengemudi, Waspadai dan Perhatikan Cara Menghindari Virus Corona
Begitu juga saat disemprotkan ke vinyl, lama-kelamaan akan menyerap dan merembes sehingga membuatnya dapat retak. Hal serupa juga bisa terjadi pada penggunaan ethyl alkohol pada interior mobil.
Apabila interior mobil Anda terbuat dari kulit asli, cairan alkohol dapat mengering dan lembab di lapisan kulit. Jika dilakukan terus-menerus, maka jok kulit Anda akan cepat mengelupas. Warna jok Anda juga bisa cepat pudar.
Sedangkan untuk mobil dengan trim plastik, penggunaan alkohol secara terus-menerus bisa meninggalkan noda membekas. Untuk interior yang mengusung warna 'piano black' perlahan-lahan warnanya akan lebih cepat memudar.
Bagaimana dengan interior yang terbuat dari kayu? Bila kayunya asli, penggunaan alkohol secara berulang kali bisa membuat lapisan pernisnya cepat hilang dan juga bisa retak. Demikian juga jika yang digunakan pada bagian interior adalah cat berwarna elemen kayu lama-lama bisa menghilang.
Ada baiknya cairan antiseptik yang mengandung alkohol hanya digunakan untuk memberishkan tangan ada dari kuman dan bakteri yang menempel. Sedangkan untuk interior mobil, sebaiknya hindari untuk dibersihkan menggunakan alkohol secara terus menerus.
>>> Penting! Siapkan Ini di Dalam Mobil untuk Mencegah Virus Corona
2. Lebih Baik Menggunakan Sabun
Bila penggunaan cairan antiseptik mengandung alkohol tak disarankan, lantas bagaimana untuk membersihkan mobil dari kuman termasuk kemungkinan virus Corona yang menempel? Untuk hal ini, Anda bisa membersihkannya dengan menggunakan campuran air dan sedikit sabun dan masukan ke botol penyemprot. Kemudian Anda bisa menyemprotkannya ke bagian dalam mobil setelah itu dilap dengan baik agar tak meninggalkan noda.
Membersihkan interior mobil untuk mencegah virus Corona dapat menggunakan cairan sabun yang disemprot kemudian dilap
>>> Butuh Mobil Perkotaan? Ini 5 Mobil Hatchback Murah di Bawah Rp50 Juta
Tak perlu banyak-banyak menggunakan cairan sabun karena berpotensi membuat lengket serta menimbulkan noda-noda yang tak diinginkan.
Nah itu tadi efek penggunaan cairan antiseptik mengandung alkohol untuk membersihkan interior mobil Anda. Tapi perlu diingat juga menjaga kebersihan diri sendiri lebih penting sebelum membersihkan kabin interior mobil Anda.