
Hal pertama yang perlu Anda ketahui sebelum mengaplikasi lift kit pada suspensi SUV atau pick-up double cabin/D-Cab adalah kebutuhan atas kemampuan SUV atau D-Cab Anda. Ingin main off-road ekstrim, atau sekedar off-road ringan saat rekresasi outdoor (overland) atau sekedar tampilan lebih sangar? Hal tersebut perlu dipikirkan masak-masak. “Sehingga, ketika pemilik SUV dan D-Cab sudah tahu dengan jelas arah tujuan upgrade-nya, maka akan lebih optimal. Selain itu pikirkan juga pemakaian aksesorinya, karena akan sangat berpengaruh pada karakter suspensi dan handling-nya,” wanti Arif Sugiharto, salah satu punggawa dari workshop Banteng Mas yang terletak di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sebelum aplikasi lift kit, hitung dulu aksesori dan alat recovery yang akan dipasang agar suspensi tak terbebani
Ada dua cara untuk melakukan lift kit, yakni dengan suspension lift atau dengan body lift. Kedua cara tersebut tak bisa sembarangan. Anda juga patut memperhitungkan semuanya, termasuk aksesori yang akan terpasang. “Karena aksesori offroad seperti bumper atau bullbar beserta alat recovery seperti winch itu berat lho, pasti akan membuat karakter suspensi berubah total,” ujar Andri Purba dari bengkel spesialis suspensi jip Setia Jaya di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi ini. Lantas, Aplikasi lift kit pada suspensi SUV mana yang lebih aman dan direkomendasikan? Suspension lift atau body lift? Cintamobil akan berikan ulasannya berikut ini.
>>> Simak juga: Memahami Suspensi pada Mobil Anda
Suspension lift
Suspension lift menjadi opsi lift kit untuk menambah ground clearance SUV dan D-Cab Anda dengan aman dan nyaman. Penambahan ketinggian yang disarankan untuk SUV dan D-cab adalah 4 hingga 5 cm. “Atau maksimal 3 inci atau sekitar 7,5 cm jika menurut regulasi di Australia,” tambah terang Arif. Sebenarnya beberapa produsen juga menawarkan suspension lift dengan penambahan tinggi hingga 4,5 inci. Namun spesifikasi tersebut khusus bagi yang ingin serius terjun offroad. Selain itu, suspension lift dengan penambahan tinggi 4,5 inci atau lebih membutuhkan modifikasi dan penyesuaian pada bagian suspensi bawaan mobil. “Minimal ganti arm untuk suspensi depan agar camber roda tidak jadi plus akibat ketarik sama arm,” tambah pehobi game ini.
Aplikasi lift kit dengan suspension lift lebih dianjurkan karena lebih aman dan nyaman
Pilihan suspension lift sendiri cukup banyak, namun umumnya buatan Australia atau Thailand, seperti OME, Raw 4x4, Dobinsons, Tough Dog, dan Profender. Harganya sendiri mulai dari Rp 10 hingga 12 jutaan. Suspension lift tersebut tersedia untuk D-cab seperti Ford Ranger, Mitsubishi Triton, Toyota Hilux hingga SUV layaknya Toyota Fortuner bekas dan Mitsubishi Pajero Sport. Untuk mobil-mobil per keong memang mudah mengganti dengan per yang berukuran lebih panjang. Lalu bagaimana dengan mobil yang menggunakan per daun di bagian belakang seperti pikap kabin ganda?
>>> Temukan tips perawatan mobil di sini
Jika Anda sudah pasang lift kit di atas 3 inci, disarankan untuk mengaplikasi correction atau long arm kit agar kerja suspensi tak terganggu
Untuk per daun justru lebih mudah lagi, karena untuk meninggikan mobil tinggal ganti komponen shackle atau biasa dikenal dengan sebutan anting per yang memiliki ukuran lebih tinggi. Namun menurut Arif, pemasangan suspension lift buatan merek tersebut diatas sendiri mudah dan tanpa modifikasi pada bagian suspensi SUV dan D-Cab. “Karena mereka sudah melakukan riset terlebih dahulu dengan mobilnya,” sahut pemukim di kawasan BSD ini.
>>> Temukan mobil bekas idaman dengan harga terbaik di sini
Body Lift
Berbeda dengan suspension lift, body lift meninggikan tubuh SUV atau D-Cab dengan cara mengganjal diantara bodi dan sasis. Oleh karena itu, body lift hanya bisa diaplikasi pada SUV dan D-Cab yang menganut konstruksi sasis ladder frame. Material untuk body lift juga beragam. Mulai dari karet, alumunium hingga polyurethane. Ada juga yang merupakan kombinasi alumunium serta polyurethane. Ada yang full polyurethane. Dana yang dibutuhkan untuk body lift sendiri mulai dari Rp 5 jutaan tergantung material yang digunakan.
Body lift masih aman diaplikasi namun dengan ketinggian tak lebih dari 5 cm karena rawan limbung
Meski praktis, namun body lift tidak direkomendasikan, baik untuk harian, off-road atau kompetisi. “Karena bikin limbung, apalagi kalau sudah ditinggikan lebih dari 5 cm. Selain itu, kenyamanan juga akan jauh berkurang,” ujar Andri. Sehingga penting buat Anda untuk pikirkan dengan matang atau konsultasi dengan bengkel spesialis suspensi terlebih dahulu sebelum mengaplikasi lift kit.
Ingin membeli lift kit untuk mobil Anda? Intip berbagai pilihannya di sini: