Apa Alasan Teknologi Mobil Di Luar Negeri Lebih Canggih?

28/02/2019

Perawatan dan service

3 menit

Share this post:
Apa Alasan Teknologi Mobil Di Luar Negeri Lebih Canggih?
Pernahkah terpikir di benak Anda, mengapa teknologi mobil di luar negeri lebih canggih daripada di Indonesia? Bahkan pada beberapa kasus, model dan merek mobil sama yang dijual di negara Indonesia dan di negara luar memiliki fitur berbeda. Apa alasannya?

Dari anggapan umum, fenomena ini seringkali dikaitkan dengan masalah harga yang lebih ekonomis. Namun faktanya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Ada beberapa faktor lain yang membuat teknologi mobil di Indonesia berbeda dengan mobil di negara maju.

1. Infrastruktur Yang Berbeda

Budi Nur Mukmin selaku General Manager Marketing Strategy PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) merespon hal ini. Seperti halnya teknologi Semi-Autonomous Driving pada mobil. Teknologi ini memberi kapabilitas bagi mobil untuk bergerak sendiri lewat bantuan kamera dan sensor.

Nyatanya, fitur ini masih tidak bisa diaplikasikan di Indonesia dikarenakan infrastruktur belum memadai. Dibutuhkan rambu lalu lintas dan marka jalan yang jelas di setiap titik sehingga sensor mobil dapat membaca informasi dengan mudah.

>>> Baca juga: Bagaimana Cara Dunia Menilai Rating Keselamatan Pada Mobil?

Sama halnya ketika membahas mobil listrik. Di Indonesia, pengisian bahan bakar masih didominasi SPBU atau dikenal POM bensin. Masih sangat jarang sekali terlihat stasiun pengisian bahan bakar listrik. Tentu infrastruktur Indonesia harus lebih ditingkatkan untuk dapat menghadirkan mobil listrik ini.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Mobil Elektrik belum menjadi kebijakan resmi dari pemerintah Indonesia

Infrastruk seperti stasiun pengisian bahan bakar elektrik belum begitu direalisasikan di Indonesia

>>> Tertarik untuk membeli mobil bekas? Coba simak lapak kami yang menjual berbagai mobil dengan harga menarik

2. Biaya Perbaikan Lebih Mahal

Semakin canggih mobil maka semakin mahal pula biaya perawatan dan servisnya. Hal ini yang disampaikan oleh studi American Automobiles Association (AAA) menemukan bahwa estimasi biaya servis pada mobil yang memiliki Automatic Emergency Braking, Blind Spot Monitoring hingga Lane Departure Warning, diklaim lebih mahal.

Adapun studi ini dilakukan pada Toyota Camry 2018, Ford F-150 2018 dan Nissan Rogue 2018, dengan komponen orisinil Original Equipment Manufactured (OEM). Tercatat, biaya servis minor menghabiskan biaya hingga $3.000 atau setara Rp. 45,6 jutaan. Hal tersebut memakan biaya khususnya pada perbaikan sensor dan kalibrasi.

Paling mahal adalah ketika mobil tertabrak dari sisi depan dan belakang. Biaya yang ditangguhkan berada di kisaran $5.300 setara Rp. 76,1 juta. Bisa dibayangkan bahwa biaya ini terbilang dua kali lipat lebih mahal daripada mobil berfitur keselamatan standar.

>>> Dapatkan pengetahuan tentang teknologi kendaraan terlengkap di sini

Biaya servis mobil mahal khususnya pada mobil canggih

Total biaya perbaikan mobil canggih terbilang lebih mahal daripada mobil pada umumnya

3. Harga Beli Semakin Mahal

Tentu dengan adanya teknologi yang semakin canggih, sebuah mobil akan dibanderol harga cukup mahal. Para industri otomotif di Indonesia memahami hal ini. Daya beli masyarakat yang cenderung menengah, disesuaikan dengan harga produksi mobil yang juga menengah. Apabila mobil canggih dibanderol mahal maka akhirnya tidak bisa diserap oleh masyarakat.

>>> Simak juga tips dan trik mobil lainnya hanya di situs Cintamobil.com

 
back to top