Jalan tol jadi favorit bagi pengguna kendaraan roda empat. Aspalnya yang mulus, lebar, serta bebas berbagai hambatan memberi kenyamanan yang berbeda dibanding jalan umum yang lain. Selain itu melintas di jalan tol membuat jarak tempuh ke tempat tujuan lebih singkat.
Meski demikian, banyak fenomena terjadi. Terutama yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap aturan berlalu lintas. Jalanan yang mulus dan bebas hambatan merangsang pengendara untuk memacu kencang kendaraan hingga melebihi batas yang diizinkan, 100 Km.
Favorit buat ngeblong
Hal biasa bus ngeblong dari belakang di jalan tol
Bukan hanya melebihi batas kecepatan, pengendara yang ingin eksis di depan tak rela posisinya terhambat kendaraan lain. Mereka harus menyalip memanfaatkan momen yang ada, meski melalui jalur yang tidak seharusnya yaitu jalur kiri dan bahu jalan.
Sebagaimana diketahui, kendaraan dilarang menyalip lewat kiri atau menggunakan bahu jalan. Hal tersebut mempertimbangkan berbagai risiko yang ada. Jalur kiri untuk kendaraan lambat seperti truk dan kendaraan lambat lain. Jalur kanan yang dipersilahkan untuk mendahului. Sementara bahu jalan untuk pemberhentian kendaraan yang mengalami kondisi darurat.
Mewaspadai bus ngeblong dari belakang
Sebenarnya seluruh kendaraan yang melintas di jalan tol perlu diwaspadai. Hanya saja karena kebiasaan ngeblong lebih sering dilakukan bus-bus besar jarak jauh, kewaspadaan terhadap kendaraan ini butuh ditingkatkan.
Pertama; Anda tetap dijalur yang benar
Pastikan posisi kendaraan Anda tidak di jalur paling kanan jika tidak punya kepentingan untuk mendahului kendaraan lain. Sikap ini meminimalisir perilaku ngeblong lewat jalur kiri bagi pengemudi bus di belakang yang ingin cepat.
>>> 3 Alasan yang Bisa Bikin Bus Ngeblong di Jalan
Waspadai pergerakan kendaraan di jalan tol
Kedua; Pantau kondisi belakang lewat spion
Sempatkan melirik ke spion tiap lima hingga delapan detik sekali. Ini untuk mengetahui perilaku bus di belakang, apakah mereka golongan bus yang 'tergesa-gesa' atau kalem. Selain itu juga untuk mengetahui bus di belakang mau menyalip dengan cara benar lewat kanan atau ngeblong lewat kiri. Yang paling penting lainnya yaitu untuk menghindari rasa kaget dan oleng akibat terpaan angin dari bus besar saat mereka overtaking.
Ketiga; Selalu menjaga jarak aman
Pastikan Anda menjaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan, yaitu minimal 3 detik. Hal ini untuk menghindari kendaraan tersenggol oleh bus yang menyalip lalu kembali ke jalur dengan ceroboh. Bahkan bila perlu Anda bisa memperlebar jarak aman kalau situasinya kurang menguntungkan.
>>> Jembatan Manula Selesai Dibangun, Bengkulu-Lampung Makin Singkat
Batas kecepatan di jalan tol sering tak dihiraukan
Keempat; Beri jalan bus untuk menyalip
Memberi jalan agar bus segera menyalip bukan berarti 'kalah', tapi merupakan cara yang cukup bijak untuk meminimalisir risiko. Anda tidak perlu ngotot meskipun benar atau memacu andrenalin dengan menambah kecepatan agar tidak disalip. Hal itu justru bisa membahayakan keselamatan. Selain itu belum tentu kendaraan Anda pasti menang. Bus rata-rata memiliki mesin dengan kapasitas besar dari 7.000 cc hingga belasan ribu. Jadi, meski bodinya besar mereka tetap bisa melesat dengan kecepatan tinggi.
Kesimpulan, situasi apapun yang dihadapi dan ditemui di jalan tol, yang nomor satu adalah memprioritaskan keselamatan, untuk diri sendiri dan juga orang lain.
>>> Tips dan trik menarik lainnya seputar mobil bisa Anda baca disini