Ibarat pemain sepakbola yang karirnya semakin cemerlang setelah keluar dari tanah airnya dan mengikuti kompetisi di negeri orang. Mungkin ungkapan itu terasa sangat cocok jika dianalogikan dengan mesin Rover V8. Betapa tidak? Mengawali debutnya di negeri Uncle Sam, karirnya justru meroket setelah hijrah ke Inggris dan menjalani proses naturalisasi di negara yang menganut sistem monarki konstitusional itu.
Sejatinya, mesin V8 kebanggaan Inggris tersebut bermula dari rancangan di meja gambar para engineer Buick (salah satu car brand milik GM) pada akhir dekade 1950-an. Memasuki tahun 1960, mesin V8 all aluminium (blok silinder dan kepala silinder terbuat dari aluminium) tersebut diperkenalkan dengan nama Buick 215 dan mulai berdinas sebagai model tahun 1961. Dibanding mesin American V8 lainnya, mesin Buick V8 ini tergolong “kecil” (kapasitasnya “hanya” 3,5 liter) dan memiliki karakter lightweight (beratnya 144 kg) and powerful (200 hp - 215 hp).
Rover V8, dilahirkan di Amerika Serikat dan dibesarkan di Inggris
Ketika berdinas di Buick, mesin ini tercatat telah diproduksi sebanyak 376.799 unit dalam kurun 3 tahun dan juga digunakan pada Oldsmobile serta Pontiac. Makanya, ada sebutan BOP 215 (mesin 215 CID yang dipakai oleh Buick/Oldsmobile/Pontiac). Sayangnya, biaya produksi mesin ini relatif mahal dan mengalami banyak masalah terutama di sektor oil sealing, coolant sealing dan radiator mampet gara-gara pemakaian coolant antikarat yang tidak cocok dengan material aluminium. Alhasil, produksi mesin 215 V8 ini dihentikan oleh GM mulai 1963.
Pada saat bersamaan, Rover baru saja menyelesaikan riset pasar terhadap rendahnya penjualan produk mereka di Amerika Serikat. Hasilnya adalah fakta “engine underpower” yang menyebabkan konsumen AS kurang berminat terhadap kreasi Rover. Akhirnya pada Januari 1964, Rover UK meminta pimpinan Rover USA, J Bruce McWilliams untuk mencari mesin V8 buatan Amerika yang cocok bagi produk Rover untuk dijual di AS.
>>> Land Rover V8, Menciptakan Legenda Dalam Setiap Generasi
Hasilnya, McWilliams menemukan mesin Buick 215 sebagai pilihan ideal untuk produk Rover karena pertimbangan bobot yang relatif ringan dan performa yang optimal. Setelahnya, pada Januari 1965 tercapai kesepakatan bahwa GM secara resmi menjual seluruh perangkat keras dan perangkat lunak mesin Buick 215 kepada Rover. Dan 2 tahun kemudian—1967—usai menjalani serangkaian penyempurnaan, mesin Buick 215 versi Inggris lahir dengan nama Rover V8.
Rover V8 3.5
Generasi pertama Rover V8 memiliki kapasitas silinder 3.528 cc (215,3 cubic inch) yang dihasilkan oleh ukuran diameter piston 88,9 mm dan langkah piston 71 mm. Mesin ini dilengkapi intake manifold model baru yang didesain khusus untuk mengakomodasi sepasang karburator SU (tipe HS6, HIF6 dan HIF44) serta karburator Stromberg CD175. Karena disesuaikan dengan kondisi pemakaian di Inggris, Rover V8 lebih berat (170 kg) dan lebih kuat daripada mesin asli Buick 215.
Rover V8 3.5 pada Range Rover Classic
Pengguna pertama mesin Rover V8 dengan 158 hp/5.200 rpm dan 280 Nm/2.600 rpm serta rasio kompresi 10,5:1 adalah sedan Rover P5B keluaran 1967. Karena dinilai sukses, maka Rover memperluas pemakaian Rover V8 mulai tahun 1970 dengan memasangnya pada Range Rover generasi pertama yang kemudian disebut sebagai Range Rover Classic. Menyusul kemudian Rover V8 turut berdinas pada beberapa produk Land Rover lainnya seperti Land Rover 101 FC, Land Rover Series III "Stage One" Land Rover Discovery, dan Land Rover 90/110/Defender.
Pemakaian
1970–1989 Range Rover Classic
1972–1978 Land Rover 101 Forward Control
1978–1985 Land Rover Series III "Stage One"
1989–2004 Land Rover Discovery
1983–1994 Land Rover 90/110/Defender
Rover V8 3.9/4.0
Memasuki era tahun 1990-an, mesin Rover V8 dikembangkan dengan teknologi EFI dan kapasitas silinder diperbesar dari 3.528 cc menjadi 3.946 cc. Volume silinder 3,9 liter dicapai melalui pemakaian piston berdiameter lebih besar (dari 88,9 mm menjadi 94 mm, sementara langkah piston tetap 71 mm). Pada tahun 1995, mesin Rover V8 3.9 disempurnakan dan diberi nama baru sebagai mesin Rover V8 4.0 untuk membedakan dengan generasi sebelumnya.
Mesin Rover V8 3.9 (4.0) pada Range Rover Classic
Walaupun tidak ada perubahan dalam kapasitas mesin. Penyempurnaan untuk mesin Rover V8 4.0 mencakup sistem intake dan exhaust model baru, tambahan penguat pada struktur blok mesin, pemakaian piston model baru, dan cross-bolt main bearing yang lebih besar. Mesin Rover V8 4.0 (1995) menghasilkan 190 hp dan 320 Nm, serta produksinya berakhir tahun 2003. Edisi “final version” mesin Rover V8 4.0 dengan 188 hp dan 339 Nm digunakan pada Land Rover Discovery 2003.
Pemakaian
1989-1995 Range Rover Classic (dikenal sebagai mesin Rover V8 3.9)
1995-1999 Range Rover (P38A) SE
1996-2004 Land Rover Discovery
1994-1998 Land Rover Defender (mesin standar untuk Land Rover Defender USA, mesin opsional alias special order untuk Land Rover Defender non-USA)
1998 Land Rover Defender 50th Anniversary Limited Edition
Rover V8 4.2
Rover V8 4.2 pada Range Rover Classic LSE
Pada kurun waktu 1992-1995, Land Rover memperbesar kapasitas silinder Rover V8 3.9 untuk Range Rover Classic varian top of the LSE. Secara teknis, sebetulnya Rover V8 4.2 lebih cocok disebut Rover V8 4.3 karena ternyata volume silindernya mencapai 4.275 cc. Proses utak-atik yang dilakukan mencakup penggunaan crankshaft casting dari proyek mesin diesel "Iceberg" yang batal masuk jalur produksi. Dari segi konfigurasi, diameter piston tetap menganut 94 mm, namun langkah piston diperpanjang hingga 77 mm sehingga dengan demikian Rover V8 4.2 ini kerap disebut sebagai "stroker engine".
Pemakaian
1992–1995 Range Rover Classic LS
Rover V8 4.6
Rover V8 4.6, generasi terakhir Rover V8
Memasuki tahun 1996, Land Rover menambah volume silinder Rover V8 menjadi 4.552 cc dengan memadukan diameter piston 94 mm dan langkah piston 82 mm melalui metode “stroker” sebanyak 10,9 mm. Hasilnya adalah output tenaga 225 hp dan torsi 380 Nm. Masa produksi mesin ini berakhir di Solihull, Inggris pada tahun 2004 dan versi finalnya yang terpasang pada Range Rover P38A menghasilkan 218 hp dan 407 Nm. Secara keseluruhan, mesin Rover V8 mengakhiri karirnya sejak tahun 1970 pada Land Rover Discovery Series II (gen-1).
Pemakaian
1995–2002 Range Rover (P38A) HSE (mesin opsional untuk varian SE)
2003–2004 Land Rover Discovery (pasar Amerika Utara)
>>> Modifikasi Land Rover Defender Bermesin Chevrolet Camaro