Dokter Sebut Pakai Masker saat Mengemudi Itu Wajib, Jangan Ditawar!

Masa pandemi memang sedikit banyak mengubah hidup manusia. Termasuk ketika sedang berkendara yang kini diwajibkan mengenakan masker. Seringkali pengendara mobil merasa tidak nyaman untuk harus pakai masker saat mengemudi, maklum saja hembusan nafas atau karbon dioksida seakan berbalik dan terhirup kembali ke dalam tubuh.

Karbon dioksida adalah gas limbah yang diproduksi sebagai hasil metabolisme sel di dalam tubuh. Bagi yang tidak biasa memang hal ini cukup menjengkelkan, tapi tahukah Anda jika para dokter ternyata juga mewajibkan untuk pakai masker saat mengemudi?

Menggunakan Masker Saat Mengemudi Wajib

"Kita tinggal di negara Indonesia, jadi harus taat pada aturan yang berlaku," papar Dr Michael Triangto Sp. KO kepada Cintamobil.com.

Lebih lanjut menurut pria lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Atmajaya 1992 ini, tidak ada masalah untuk menggunakan masker saat mengemudi. 

"Kan perasaan saja yang enggak enak (begah), tetapi sebenarnya tidak apa-apa," tukasnya.

Bahkan ia mencontohkan dokter bedah saja saat operasi menggunakan masker dalam waktu lama.

Nyetir harus pakai masker ya, jangan ditawar!

Pria yang ahli menangani atlet nasional ini juga menegaskan, penggunaan masker ini tak bisa ditawar alias wajib. Apalagi peraturan mengenai penggunaan masker tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.79 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 Pasal 4 ayat 1 butir c.

Peraturan memakai masker tertuang dalam Pergub DKI tahun 2020

"Setiap orang yang berada di Provinsi DKI Jakarta wajib melaksanakan perlindungan kesehatan individu, yang meliputi:
a. menggunakan masker yang menutupi hidung, mulut, dan dagu, ketika: 
 1. berada di luar rumah:
 2. berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya; dan/atau
 3. menggunakan kendaraan bermotor," tulis pasal tersebut.

>>> Begini cara pengemudi menyikapi new normal

Tentunya ada sanksi yang dikenakan bila ada warga tak patuh. Misalnya sanksi tak pakai masker termasuk ketika menyetir mobil seperti tercantum dalam pasal 5. "Setiap orang yang tidak menggunakan masker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dikenakan sanksi kerja sosial membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi selama 60 (enam puluh) menit atau denda administratif paling banyak sebesar Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)," bunyi pasal 5 tersebut. 

Selalu Jaga Kebersihan

Seiring dengan semakin berkembangnya penyebaran virus COVID-19, membuat kita harus selalu lebih waspada serta terus menjaga kebersihan lingkungan dan rumah. Pun begitu dengan kendaraan kesayangan yang kita miliki, sebaiknya terjaga kebersihannya baik sektor eksterior maupun interior mobil. Apalagi kendaraan tersebut sebagai alat transportasi sehari-hari. Tentunya, kebersihan pada bagian interior pun patut dijaga.

Kebersihan kunci mobil kerap terlupakan

Selain itu juga yang dapat dilakukan oleh pengemudi adalah menjaga kebersihan tiga komponen utama yang sering dipegang di mobil. Pertama adalah setir, kedua shift knob dan yang terakhir gagang pintu. Menurut jurnal kesehatan yang dipublish universitas ternama di luar negeri, menjelaskan bahwa virus corona dapat bertahan pada benda-benda tersebut dalam waktu yang relatif lama. Oh ya, kunci mobil juga jangan lupa untuk dibersihkan agar makin higienis.

>>> Pabrikan ini sedang menggodok mobil yang pas digunakan saat new normal