Pandemi virus Corona (COVID19) memang di Tanah Air masih mengganas. Hingga saat ini baik dari grafik maupun laporan rumah sakit belum menunjukan adanya penurunan. Salah satu protokol aman keluar rumah adalah memakai masker dan juga face shield. Termasuk saat mengemudi kendaraan.
Tapi rupanya saat menyetir, tak dianjurkan untuk menggunakan face shield. Namun untuk masker harus tetap digunakan.
Tetap patuhi protokol keselamatan mengemudi saat berkendara
>>> Begini cara pengemudi menyikapi masa new normal
Pakai Face Shield Saat Nyetir Berbahaya
"Sangat tidak direkomendasikan untuk menggunakan face shield saat berkendara, baik kendaraan roda dua ataupun roda empat dan juga selebihnya. Nyetir pakai face shield saat berkendara dapat menyebabkan gangguan berkendara atau disebut dengan 'Driving Distraction' dan dapat menyebabkan potensi resiko berkendara meningkat sangat signifikan," papar Bintarto Agung, selaku Direktur Indonesia Devensife Driving Canter (IDDC) kepada Cintamobil.com.
Nyetir dengan menggunakan face shield sangat mengganggu dan berbahaya
Pria pengguna Subaru WRX STi ini juga menambahkan, "Menggunakan safety goggle lebih direkomendasikan karena memang secara desain dan peruntukannya adalah untuk melindungi mata dari benda berbahaya, debu dan juga termasuk droplet aerosol, terpenting adalah protokol wajib sesuai standar WHO harus dilakukan saat beraktifitas diluar rumah yaitu 3M : Memakai masker, Mencuci tangan (dengan sabun dan sanitezer), dan Menjaga Jarak."
Tetap Jaga Jarak & Jangan Terlalu Sering Buka Tutup Masker
Penggunaan masker medis yang menutupi mulut dan hidung memang disarankan saat berkendara atau saat didalam mobil. Tetapi ternyata tidak disarankan untuk terlalu sering melepas dan memakai masker secara berulang kali.
"Karena dapat menyebabkan berpindahnya bakteri, “germs” dan virus sebab masker sering disentuh oleh tangan," papar om Tato sapaan akrab Bintarto Agung.
Kapasitas maksimum tempat duduk mobil boleh digunakan jika berkendara bersama keluarga
Dan yang terpenting adalah tetap menjaga jarak meski di dalam kendaraan sekalipun. Disarankan tidak berkendara dengan lebih dari 3 orang, terlebih bagi yang tidak serumah (satu keluarga).
Juga jangan lupa, kendaraan yang dipakai harus di cleaning atau di fogging anti bakteri dan desinfektan secara teratur.
"Kembali kepada anjuran protokol WHO yang harus dilaksanakan bagi kita adalah wajib melaksanakan 3M + Tidak berkegiatan diluar rumah jika tidak dalam keadaan terpaksa (Terutama kegiatan yg melibatkan lebih dari 5 orang/kerumunan)," tutup om Tato.