Secara umum, salah satu fungsi sistem suspensi adalah meredam berbagai macam getaran dan guncangan saat mobil melaju di atas permukaaan jalan yang tidak rata sehingga berperan penting bagi kenyamanan penumpang selama perjalanan. Pada sisi lain, sistem suspensi juga memberikan kontribusi penting bagi adalah mendukung stabilitas kendaraan saat berakselerasi, deselerasi dan berbelok. Berangkat dari latar belakang tersebut, sistem suspensi berkembang sangat pesat mulai suspensi pasif, lalu menjadi suspensi aktif hingga suspensi udara saat ini.
>>> Perkenalkan Protean360+, Konsep Suspensi Yang Dapat Berbelok 360 Derajat
Air suspension menggantikan per baja (per daun maupun per keong)
Konsep
Bicara soal suspensi udara, pada prinsipnya suspensi ini menggantikan per (spring) yang terbuat dari bahan baja (per daun atau per keong) dengan balon udara yang bekerja secara fleksibel.
Dibandingkan suspensi konvensional, maka suspensi udara diatur oleh komputer (ECU, electronic control unit) sehingga mampu bekerja fleksibel dan secara otomatis selalu menyesuaikan diri dengan kondisi jalan(halus/kasar), kondisi operasional (ngebut/pelan) dan gaya mengemudi (agresif/santai). Kemampuan tersebut menjadi penyumbang keunggulan suspensi udara dalam hal kenyamanan daripada suspensi konvensional dengan per (daun atau keong) dan shock absorber (sokbreker).
Sistem air suspension yang rumit membutuhkan perawatan cermat
Sistem
Suspensi yang memakai angin bertekanan sebagai pengganti fluida hidraulik ini memiliki sejumlah komponen utama seperti kompresor, tabung udara, pipa udara, dan balon udara yang saling berhubungan satu sama lain. Serupa mesin era kekinian yang kerjanya diatur oleh komputer (ECU), begitu pula dengan suspensi udara. Karena sudah terkomputerisasi, sistem suspensi udara mampu mengatur tingkat peredaman (nyaman hingga sport) hingga posisi mobil (ride height, self leveling) sesuai kondisi operasional (seperti mengatur jok elektrik).
Pengaturan yang dilakukan oleh sistem suspensi udara melibatkan sensor bodi dan sensor tekanan udara. Lebih jauh lagi, tingkat peredaman dan ketinggian mobil selalu bervariasi sesuai data yang diterima ECU, sensor kecepatan, sensor bodi, sensor putaran kemudi hingga sensor rem.
>>> Suspensi Belakang Calya-Sigra Sudah Tak Amblas, Tapi Ini Konsekuensinya
Suspensi angin bekerja optimal karena dikendalikan oleh komputer (ECU)
Cara Kerja
Sesuai namanya, air suspension mengandalkan udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor (elektrik maupun mekanikal). Selanjutnya udara bertekanan disimpan dalam tabung udara dan kemudian disalurkan menuju “balon udara” melalui katup solenoid yang dikendalikan oleh ECU.
Sifat udara yang mudah dikompresi membuat volume udara balon mudah berubah-ubah sesuai kondisi operasional kendaraan. Itu sebabnya, sistem suspensi udara mampu melakukan pengaturan naik turun dan pengaturan peredaman secara bervariasi dan kontinyu.
Air suspension jenis bag
Air suspension jenis strut
Jenis
Pada dasarnya, air suspension menggunakan balon udara sebagai pengganti per (spring) jenis per daun (leaf spring) dan per keong (coil spring). Balon udaranya bisa dibagi lagi menjadi dua kelompok utama yaitu jenis bag dan jenis strut.
Perbedaan mendasar antara balon udara jenis bag dan jenis strut terletak pada konstruksinya. Balon udara jenis bag menggantikan per daun atau per keong dan terpisah dengan shock absorber. Biasanya, balon udara jenis bag digunakan pada kendaraan berat yang menganut rigid axle seperti bus dan truk. Sedangkan balon udara jenis strut memadukan per keong plus shockabsorber, mirip dengan suspensi MacPherson strut dan lebih banyak dipakai pada kendaraan penumpang seperti MPV, sedan, SUV.
Kelebihan |
Kelemahan |
Bersifat suspensi aktif, fitur self leveling |
Sistem rumit |
Mudah dioperasikan (otomatis atau manual) |
Butuh perawatan khusus |
Kenyamanan dan stabilitas |
Mahal |
Air suspension membutuhkan perawatan yang seksama
Perawatan
Dibandingkan suspensi konvensional, boleh disebut suspensi full angin ini secara relatif minim perawatan. Yang penting selalu menjaga kebersihan balon udara dan filter kompresor udara karena kotoran sekecil apapun dapat menyebabkan masalah semisal aliran udara dari tabung ke balon mengalami mampet. Sejatinya, tidak ada cairan khusus untuk perawatan balon udara, salah satunya bisa memakai belt dressing agar memperlambat getas.
Pada sisi lain, sistem air suspension memiliki banyak komponen yang tergolong non-serviceable item seperti balon udara yang sejalan usia pakai akan mengalami getas dan kebocoran serta filter pada kompresor sehingga secara berkala perlu diganti baru. O iya, biasakan jangan pernah menghajar lubang di jalan karena mempercepat kerusakan balon udara.