Jarak pengereman, atau disebut juga dengan jarak henti, adalah jarak yang ditempuh oleh kendaraan dari waktu pengereman penuh sampai kendaraan berhenti bergerak. Meskipun terlihat sederhana, namun mengemudi dalam kecepatan tertentu hingga membanting rem dan mengukur jarak memiliki proses yang cukup rumit sampai menjadi jarak aman untuk mengerem.
Kondisi jalan mempengaruhi pengereman mobil
Sebagai contoh, jika pengujian pengereman dilakukan pada landasan pesawat terbang yang cukup kering, jarak henti akan jauh lebih pendek dibandingkan landasan udara dengan kondisi yang cukup lembab. Kondisi basah atau lembab akan mengurangi pegangan ban pada jalan sehingga membutuhkan jarak berhenti yang lebih jauh.
Sebelum mobil menggunakan rem anti-lock, pengemudi harus terampil untuk mendapatkan potensi pengereman yang meksimum dari kendaraan tanpa mengunci roda yang bisa menyebabkan kendaraan tergelincir dan mengalami slip. Bukan hanya kondisi jalan yang basah, bahkan kondisi jalan kering juga membuat mobil kehilangan keseimbangannya.
Kondisi basah membutuhkan jarak lebih jauh
Mobil modern mempunyai sistem ABS yang memudahkan pengereman. Dengan ABS, Anda bisa menerapkan daya pengereman yang maksimum dengan segera dan jarak yang lebih pendek. Perhatikan apakah mobil Anda sudah mempunyai sistem pengereman ABS untuk memperhitungkan jarak dan waktu yang aman untuk berhenti.
Selain itu, alat bantu keamanan elektronik lainnya sperti distribusi daya rem elektronik memastikan daya pengereman secara dinamis diterapkan ke semua roda dalam jumlah yang bervariasi saat cengkraman roda pada permukaan jalan relative berubah.
>>> Baca juga Bagaimana mengendalikan mobil yang hilang kendali
Waktu reaksi pengemudi sangat berpengaruh
Komponen paling penting dari keseluruhan jarak henti dalam kehidupan nyata adalah waktu reaksi pengemudi. Sementara seorang pembalap harus bereaksi dalam setengah detik atau kurang, pengemudi di kehidupan nyata seharusnya bisa bereaksi dalam 1.5 sampai 2 detik. Ini adalah waktu normal reaksi pengemudi.
Setiap pengemudi memiliki waktu reaksi yang berbeda-beda
Untuk pengemudi yang lebih tua, dimana reflek dan penglihatan mungkin tidak lagi maksimal, penelitian menunjukan waktu reaksi mereka seharusnya bisa mencapai 2.5 detik. Karena itu, pengemudi yang sudah berumur sebaiknya tidak boleh memacu kendaraan lebih cepat dibandingkan reaksi yang dibutuhkan untuk mengerem.
>>> Baca juga tips mengemudi lainnya disini
Rata-rata jarak henti total
Dipengaruhi oleh sitem rem, kondisi kendaraan, kondisi jalan, serta reaksi pengemudi, sebuah penelitian dari Departemen Transportasi dan Jalan Utama Pemerintah Queensland memberikan rataan jarak dan waktu yang dibutuhkan oleh pengemudi untuk mengerem.
Jarak dan waktu mengerem untuk jalan kering
Untuk jalanan yang lebih kering, kondisi memudahkan kendaraan untuk melakukan pengereman, dengan waktu yang relatif lebih cepat dan jarak yang lebih singkat. Untuk jalanan basah, rataan waktu dan jarak yang dibutuhkan bisa Anda lihat dari tabel dibawah.
Jarak dan waktu pengereman untuk jalan basah
Jika diperhatikan, jarak aman untuk mengerem untuk mobil yang berkendara di dalam jalanan basah sebaiknya menyisakan waktu yang lebih lama dan jarak yang lebih jauh untuk melakukan pengereman. Pengereman yang mendadak di jalanan basah bisa membuat ban menjadi slip dan kendaraan tergelincir. Keep safety riding, guys!