
Ada ungkapan sering dilontarkan kepada anak yang baru belajar naik sepeda motor untuk berhati-hati agar tidak jatuh. Ya, itu adalah ungkapan kekhawatiran sekaligus jadi 'penghakiman' kalau pengemudi pemula lebih sering jatuh dibanding pengemudi berpengalaman. Ungkapan ini juga ditujukan buat pengemudi mobil yang masih belajar untuk berhati-hati agar tidak kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas, yang tak bersalah seringkali jadi korban
>>> Temukan daftar lengkap mobil dengan harga menarik di sini
Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu dibanding pengemudi yang sudah berpengalaman, pengemudi pemula yang baru bisa mengemudi lebih sering mengalami kecelakaan seperti ban terperosok, menubruk pojokan dinding, merosot di tanjakan dan menabrak kendaraan di belakang, atau menyerempet kendaran serta yang lain.
Tapi kalau urusannya kecelakaan fatal, pengemudi berpengalaman lebih banyak terlibat dibanding pengemudi pemula. Fakta di lapangan demikian, kecelakaan fatal yang merenggut korban luka sangat serius hingga korban jiwa hampir selalu melibatkan pengemudi yang memiliki jam terbang cukup tinggi. Pengemudi berpengalaman juga lebih sering jadi sumber kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan fatal karena keteledoran yang dilakukan.
"Mayoritas kecelakaan fatal terjadi pada pengemudi berpengalaman. Mengapa demikian, karena itulah manusia, mereka yang berpengalaman terlalu percaya diri, mudah menyepelekan aturan, mengemudi lebih cepat, dan melakukan pelanggaran lalu lintas," tutur Jusri seperti dikutip dari Kompas, Rabu (3/7/2019).
>>> 5 Persiapan Sebelum Masuk Jalan Tol yang Wajib Dilakukan Pengemudi
Ada banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai perjalanan
Kecelakaan fatal yang dimaksud di atas adalah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 229 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), yaitu jenis kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, kehilangan salah satu pancaindera, cacat besar / lumpuh, keguguran pada wanita hamil, atau luka yang menyebabkan dirawat di rumah sakit lebih dari 30 hari sejak terjadinya insiden.
Kembali ke soal keselamatan saat berkendara, tak ada bedanya antara pengemudi berpengalaman maupun pengemudi pemula. Semua harus menjadikannya sebagai prioritas dengan cara menjadi pengemudi yang baik, beretika dan taat aturan. Teknologi dan sistem keselamatan kendaraan yang disiapkan produsen hanya sebatas sarana dan alat bantu, selebihnya tergantung bagaimana perilaku si pengemudi.
>>> Teknologi Audi A8 Ini Bisa Mengurangi Dampak Benturan Samping Ketika Terjadi Kecelakaan
Rambu-rambu lalu lintas untuk dipatuhi, bukan sekadar hiasan
>>> Kumpulan tips dan trik otomotif terlengkap bisa Anda temukan disini