
Gunung Anak Krakatau kembali aktif pasca tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam
Gunung Anak Krakatau kembali aktif pasca bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam lalu. Gunung yang berada di tengah selat ini mengalami erupsi mengeluarkan material abu vulkanik dengan ketiggian mencapai 10 kilometer dari permukaan laut (DPL) dan menyebar ke beberapa wilayah di provinsi Banten.
Meski demikian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuturkan kalau hujan abu vulkanik belum mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara International Soekarno-Hatta. Meski demikian, BMKG menyarankan maskapai yang melewati jalur Selat Sunda sebaiknya menghindar atau memutar demi alasan keamanan.
"Untuk penerbangan, dilihat dari radar kita itu menghindari kan, dia enggak melintasi wilayah semburan Anak Krakatau ini, dia muter gitu," tutur Lutfi Fitriano sebagaimana dikutip dari Viva, Kamis (27/12/2018).
>>> Hindari Tsunami, Mobil Bukan Tempat Aman Untuk Berlindung
Kepada masyarakat ibu kota Lutfi juga menyarankan agar tidak terlalu khawatir dan panik dengan erupsi Gunung Anak Krakatau ini. Dari pantauan radar BMKG hujan abu vulkanik diperkirakan masih jauh dari Jakarta atau masih berada di wilayah Banten seperti Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang dan Kota Cilegon. Diharapkan hujan deras yang mengguyur Selat Sunda pada Kamis (28/12/2018) siang bisa mengurangi dampak abu vulkanik.
Penampakan erupsi Gunung Anak Krakatau malam hari, indah tapi membahayakan
"Berdasarkan radar yang kita punya, update saat ini, cenderung berawan hujan ringan dan sepertinya masih bertahan hingga menjelang malam nanti," tuturnya.
>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan berbagai listing dari Cintamobil.com
Meski demikian, karena perubahan cuaca bisa saja terjadi tak terduga, kewaspadaan dan antisipasi tetap dibutuhkan seperti menyediakan masker dan kacamata untuk menghindari iritasi jika sewaktu-waktu abu vulkanik datang.
Bagi pengendara kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor yang kebetulan melewati guyuran hujan abu vulkanik sebaiknya juga berhati-hati dengan visibilitas yang menurun. Sebaiknya pakai masker dan kacamata agar tak kelilipan dan sesak nafas. Bila terlalu lebat ada baiknya berhenti di tempat aman sampai situasi normal kembali.
>>> Tips terlengkap seputar mobil bisa ditemukan di Cintamobil.com