Ban terkadang jadi komponen yang kurang mendapat perhatian. Pemilik mobil hanya melihat kondisi ban manakala ban sudah kempis, bocor, atau bahkan robek. Padahal ban punya peranan penting dalam menopang semua beban di mobil, termasuk para penumpang di dalamnya.
Karena itulah, ban juga wajib mendapat perhatian rutin. Setidaknya cek kondisi keempat roda pada mobil sebelum Anda berangkat beraktifitas. Pastikan kondisi ban mobil tetap prima dengan mengecek keausan tapak ban serta jangan lupa tekanan angin ban.
Kali ini, Cintamobil.com akan memberikan tips seputar perawatan ban yang berkaitan dengan menjaga tekanan angin agar daya cengkram ban ke permukaan aspal tetap optimal. Termasuk juga tips bagaimana mengetahui tekanan ban mobil ring 15.
1. Cara Mengetahui Tekanan Angin Ban Mobil
Ukuran tekanan angin yang direkomendasikan pabrikan ada di sisi pintu pengemudi
>>> Berapa Sih Tekanan Angin Ban Mobil Anda?
Setiap kendaraan pastilah sudah dilengkapi ban dengan tekanan angin tertentu. Dan tekanan angin ban mobil sebenarnya sudah ditetapkan oleh pihak produsen mobil tersebut sesuai dengan spesifikasi ban yang dipasang. Besarannya bisa dilihat pada buku petunjuk manual kendaraan. Selain itu, informasi mengenai rekomendasi tekanan angin ban mobil ini juga dapat ditemukan pada sisi pintu pengemudi. Biasanya ada sebuah stiker yang tertempel di pilar pintu yang menunjukkan berapa pesaran tekanan angin untuk ban mobil tersebut.
Tekanan angin ini seringkali menggunakan satuan PSI (Pound per Square Inch), atau kekuatan tekanan per inci persegi. Dan tekanan angin pada ban depan mobil akan berbeda dengan ban belakang. Untuk mobil berpenggerak roda depan (Front Wheel Drive/FWD) tekanan ban depan cenderung lebih besar 2 PSI dari ban belakang. Hal tersbeut lantaran beban gerak roda mobil ada di bagian depan. Sebaliknya, untuk mobil Rear Wheel Drive (RWD) atau yang berpenggerak roda belakang, tekanan angin pada ban belakang lebih besar 2 PSI dari ban depan.
>>> Cari mobil bekas berkualitas? Cintamobil.com punya pilihan lengkapnya dengan harga termurah
2. Tekanan Ban Mobil Ring 15
Ban mobil ring 15 sering kali tekanan angin yang direkomendasikan antara 31 -35 PSI
Selain menggunakan satuan PSI yang harus diperhatikan, dalam petunjuk informasi, tekanan angin ban juga sering kali dilengkapi ukuran ban dari mobil tersebut yang direkomendasikan oleh pabrikan. Misalnya R (Ring) 14, R15, R16, R17 dan sebagainya.
Untuk tekanan ban mobil ring 14 sering kali yang disarankan antara 26-35 PSI. Namun kondisi ini juga bisa berbeda dengan memperhatikan berat kosong dari mobil yang bersangkutan. Jika mobil-mobil kecil seperti Honda Brio, Toyota Agya atau Daihatsu Ayla, maka tekanan angin ban ada dikisaran 26-30 PSI. Sedangkan tekanan ban mobil Avanza atau Xenia bisa 30-35 PSI. Ini mengingat bobot Honda Brio dan Toyota Avanza berbeda.
Sementara itu tekanan ban mobil ring 15 yang bisanya digunakan pada Honda Mobilio, Suzuki Ertiga atau Chevrolet Spin, berkisar antara 31-35 PSI. Tekanan ban mobil Avanza Veloz yang pakai ring 15 juga bisa aplikasikan ukuran ini. Sementara jika ring 15 dipakai untuk mobil jenis hatchback seperti Honda Jazz atau Toyota Yaris maka tekanan ban yang direkomendasikan 28-33 PSI.
Kemudian untuk tekanan angin ban ring 16 pada mboil-mobil Low SUV seperti Toyota Rush dan Daihatsu Terios antara 33 -40 PSI. Namun untuk SUV besar yang sudah menggunakan ban ring 16 atau ring 17, maka tekanan angin yang ideal 35-40 PSI.
>>> Baca juga:
3. Bahaya Tekanan Angin Ban Tidak Sesuai
Tekanan angin ban yang kurang atau terlalu besar sama-sama berbahaya
Walau terlihat sepele, ternyata mengisi tekanan angin ban tidak boleh sembarang termasuk juga perihal tekanan ban mobil ring 15. Tekanannya harus sesuai dengan yang direkomendasikan pabrikan dan sesuai dengan spesifikasi ban yang dipakai. Karena jika kurang atau lebih tinggi maka ada risiko bahaya yang dapat terjadi.
Apabila tekanan angin ban normal, maka tapak ban akan melekat sempurna di permukaan aspal sehingga daya cengkramnya juga bisa maksimal. Namun jika tekanan angin ban kurang dari yang disarankan, maka tapak ban tidak akan mengembang dengan sempurna. Kondisi ini mengakibatkan beban dari atas akan menekan ban dan membuat karet bergeser ke arah samping.
Sebaliknya, jika tekanan ban yang dipasang terlalu tinggi juga akan membuat tektur ban menjadi lebih keras. Ini akan mengurangi permukaan tapak ban yang melekat ke aspal. Dengan demikian daya cengkram sekaligus daya serap getarannya akan berkurang. Risiko berbahaya bisa lebih tinggi manakala Anda berkendara di permukaan jalan yang basah.