Bedah Fitur Keselamatan: Beda Kontrol Traksi dan Kontrol Stabilitas

20/05/2019

Pengemudian

5 menit

Share this post:
Bedah Fitur Keselamatan: Beda Kontrol Traksi dan Kontrol Stabilitas
Fitur kontrol traksi dan kontrol stabilitas mulai banyak diaplikasi pada hampir semua segmen mobil modern. Namun kedua fitur keselamatan tersebut memiliki cara kerja dan karakter yang berbeda. Yuk kita kenali perbedaannya.

Faktor pengetahuan Anda terhadap fitur keselamatan di mobil akan sangat menentukan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan, khususnya ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik. Salah satu fitur keselamatan yang kini banyak diaplikasi pada mobil kekinian adalah kontrol traksi dan kontrol stabilitas. Awalnya, kedua fitur ini hanya terdapat pada sports car, super car atau mobil premium. Namun pada perkembangannya, pabrikan kini sudah melengkapi kedua fitur ini di hampir semua segmen mobil, mulai dari Low MPV hingga SUV dan kendaraan 4x4.

Foto ilustrasi mobil sedang bermanuver

Baik fitur kontrol traksi atau kontrol stabilitas memiliki fungsi yang sama, yakni membantu mencegah mobil kehilangan kendali saat bermanuver

Namun ada perbedaan yang mendasar antara fitur kontrol traksi dan kontrol stabilitas. Untuk itu, Cintamobil.com akan mengajak Anda untuk mengenal perbedaan antara kontrol traksi dan stabilitas, mulai dari cara kerja hingga karakter mobil yang menggunakan kedua fitur keselamatan tersebut. Sehingga, Anda bisa lebih waspada selama berkedara di jalanan.

>>> Baca juga:

Kontrol Traksi

Kontrol traksi atau kerap dikenal dengan nama Traction Control System merupakan fitur keselamatan yang menjaga agar ban tetap mendapatkan traksi atau cengkeraman pada permukaan saat berakselerasi atau sedang bermanuver. Awalnya, kontrol traksi diperkenalkan pada mobil yang beredar di negara 4 musim. Saat kondisi jalan bersalju, kontrol traksi sangat diperlukan agar mobil dapat melaju di jalan licin. Sementara untuk di Indonesia yang beriklim tropis, kontrol traksi sangat berguna ketika sedang hujan atau di medan licin atau kerikil.

Foto ilustrasi saat konntrol traksi bekerja

Kontrol traksi sangat membantu agar ban tak kehilangan cengkeramannya di permukaan jalan yang licin seperti saat hujan misalnya

>>> Semua tips mengemudi yang aman bisa Anda dapatkan di sini

Prinsip kerjanya dengan cara memanfaatkan sensor ABS untuk membaca perbedaan putaran roda penggeraknya. Jadi jika mobil tersebut menganut penggerak roda depan, maka hanya putaran kedua roda depan yang dipantau komputer. Begitu sebaliknya untuk mobil dengan penggerak roda belakang. Kalau All-Wheel Drive (AWD) atau 4WD, artinya seluruh putaran roda akan dipantau. Jika komputer mendeteksi putaran roda berlebihan karena berkurangnya traksi atau selip/spin, maka otomatis akan mengaktifkan sistem rem ABS untuk mengurangi putaran roda berlebihan tersebut. Sehingga traksi ban pada permukaan jalan akan tetap terjaga. Cara mengetahuinya ketika terjadi gejala selip atau spin, lampu indikator kontrol traksi akan berkedip dan menandakan bahwa fitur tersebut sedang bekerja.

Foto ilustrasi fitur kontrol traksi sedang dinonaktifkan

Meski tidak disarankan, di beberapa mobil fitur kontrol traksi bisa dimatikan untuk merasakan performa mobil saat bermanuver

Di beberapa mobil, fitur kontrol traksi ini bisa dinonaktifkan, meski beberapa pabrikan tetap membiarkan kontrol traksi untuk bekerja, meski dengan sensivitas terendah alias tak 100 persen mati. Fitur keselatamatan ini terdapat pada Toyota Kijang Innova, Fortuner, new Suzuki Ertiga, Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport.

>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan informasinya hanya di sini

Kontrol stabilitas         

Fitur keselatamatan ini memiliki nama yang berbeda-beda, seperti Vehicle Stability Control (VSC), Dynamic Stability Control (DSC), Vehicle Stability Assist (VSA), Electronic Stability Programme (ESP) dan lainnya. Fungsi kontrol stabilitas memang mirip dengan kontrol traksi, yakni menjaga agar mobil tetap berada di jalurnya saat bermanuver atau ketika menikung. Namun sejatinya, kontrol stabilitas merupakan pengembangan dari fitur kontrol traksi yang bekerja sama dengan fitur rem ABS untuk membaca ban saat kehilangan cengkeraman saat bermanuver atau menikung.

Foto ilustrasi kontrol stabilitas saat bekerja

Berbeda dengan kontrol traksi, pada kontrol stabilitas memungkinkan untuk menintervensi manuver mobil dan memperbaiki handling

>>> Karakter Mobil Standar Understeer, Apa Alasannya?

Cara kerjanya memang lebih rumit dan advanced dari kontrol traksi yang hanya mengontrol saat ban kehilangan traksi. Pada kontrol stabilitas, memiliki kemampuan mengintervensi atau mengubah manuver mobil terutama saat terjadi gejala understeer atau oversteer. Pada fitur kontrol stabilitas, seluruh sensor ABS di tiap roda dimanfaatkan untuk mendeteksi grip ban. Namun pada kontrol traksi, parameter yang dipantau lebih banyak, salah satunya adalah sudut setir, bukaan gas hingga gaya g-force saat mobil menikung atau bermanuver.

Foto mekanisme kerja pada fitur kontrol traksi dan stabilitas

Fitur kontrol traksi dan stabilitas tak bisa bekerja sendiri, melainkan ditunjang dengan fitur keselamatan lainnya, seperti rem ABS

>>> Hilangkan Rasa Penasaran Anda, Ini Dia Proses Perekaman Tes Tabrakan IIHS

Sehingga, ketika salah satu ban mulai tidak seirama perputarannya atau kehilangan cengkeraman, gaya G-force saat menikung tidak sesuai dengan sudut setir, bukaan gas terlalu besar atau sudut manuver mobil dinilai sudah terlalu ekstrim, maka komputer akan langsung memerintahkan rem untuk bekerja di sisi ban yang kehilangan cengkeraman tersebut, agar pergerakan mobil kembali stabil.

Foto simbol kontrol traksi pada dasbor

Baik kontrol traksi atau stabilitas, ketika sedang bekerja, maka ikon kedua fitur tersebut akan nyala di dasbor

Tak hanya dengan rem, fitur kontrol stabilitas juga mampu memerintahkan komputer mesin untuk mengurangi tenaga mesin yang dinilai terlalu besar ketika bermanuver atau menikung dengan cara mengurangi pasokan bahan bakar ke mesin. Sehingga, manuver mobil pun dapat lebih dikendalikan atau bahkan terkoreksi. Sensitivitas fitur kontrol stabilitas sangat berbeda di setiap mobil. Pada sports car, sport SUV, sport sedan atau super car, sensitivitas kontrol stabilitas bisa dibuat lebih lambat untuk memberikan rasa fun to drive. Mirip seperti fitur kontrol traksi, ketika bekerja, ikon fitur kontrol stabilitas seperti VSC, ESC dan DSC akan berkedip di panel instrumen dasbor. Fitur kontrol stabilitas ini bisa ditemui pada Honda BR-V, HR-V, new Toyota Rush dan Daihatsu Terios, Honda Mobilio RS, Wuling Cortez, Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport

>>> Kumpulan tips & trik dunia otomotif lainnya di Cintamobil.com

 
back to top