Bahaya Mendengarkan Musik Terlalu Keras Saat Mengemudi

22/09/2020

Pengemudian

3 menit

Share this post:
Bahaya Mendengarkan Musik Terlalu Keras Saat Mengemudi
Musik menjadi hiburan dan menghadirkan kesenangan tersendiri. Namun juga perlu diperhatikan, ada bahaya mendengarkan musik terlalu keras saat mengemudi.

Sudah maklum jika musik menjadi hiburan bagi manusia di belahan bumi manapun. Musik bisa diputar dimana saja menyesuaikan situasi dan kondisi. Bagi produsen mobil fitur pemutar musik selalu wajib disertakan, baik dengan monitor display maupun tanpa monitor. Hal tersebut dianggap sangat penting agar pengendara (pengemudi dan penumpang) memiliki opsi hiburan dengan mendengarkan musik.

Manfaat mendengarkan musik saat mengemudi

Diantara manfaat mendengarkan musik saat mengemudi yaitu memecah kesunyian. Khususnya jika sedang sendirian, atau sedang bersama penumpang namun semuanya diam tertidur.

Selain memecah kesunyian mendengarkan musik dapat mengusir kebosanan dalam mengemudi. Terutama jika perjalanan yang ditempuh panjang dan terkesan monoton seperti di jalan tol. Perlu diketahui bahwa rasa bosan bisa membuat pengemudi mengantuk.

>>> Volvo Klaim Punya Fitur Canggih Pertama di Dunia, Apa Itu?

Foto menunjukkan fitur pada mobil

Pabrik menyediakan pemutar musik sebagai fitur hiburan wajib

Musik juga menjadi hiburan untuk mendatangkan kesenangan. Sejumlah penelitian mengungkap dengan adanya hiburan berupa musik akan lebih menenangkan hati saat mengemudi dan membuatnya lebih berkonsentrasi. Tentu ada catatan untuk poin terakhir ini karena tidak semua musik mendatangkan kesenangan. Beberapa situasi mendengarkan musik justru kurang baik, bahkan bisa berbahaya.

Bahaya mendengarkan musik terlalu keras saat mengemudi

Salah satu yang tidak direkomendasikan yaitu mendengarkan musik dengan volume sangat keras. Berikut diantara dampak buruk dan bahayanya saat mengemudi:

  1. Mengganggu kenyamanan. Mendengarkan musik terlalu keras bisa menimbulkan gangguan kenyamanan. Terutama jika berkendara bersama banyak penumpang mengingat tidak semuanya suka keramaian.
  2. Tidak mendengar klakson kendaraan lain. Musik yang terlalu keras bisa mengalahkan suara-suara yang lain. Termasuk suara yang sangat penting seperti klakson kendaraan lain atau bunyi sirine mobil ambulance, pemadam kebakaran, dan mobil polisi.
  3. Meningkatkan agresivitas mengemudi. Volume musik yang ideal saat mengemudi menurut seorang psikolog dari London University, Dr. Simon Moore, yaitu musik yang memiliki tempo serupa dengan detak jantung yakni 60 hingga 80 ketukan per menit. Lebih dari itu seperti 120 hingga 140 ketuk per menit, akan merangsang agresivitas alias membuat pengemudi lebih agresif. Secara tidak sadar pengemudi akan mempercepat laju kendaraan mengikuti ketukan lagu.

>>> Hati-hati, Lagu Favorit Bisa Jadi Masalah Saat Mengemudi

Foto menunjukkan pengendara mobil sambil bermusik dan bernyanyi

Mendengarkan musik dengan volume terlalu keras meningkatkan agresivitas mengemudi

>>> Baca Tips & Trik lainnya di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top