Bahaya Kecepatan Tinggi di Jalur Lambat Jalan Tol

24/09/2020

Pengemudian

4 menit

Share this post:
Bahaya Kecepatan Tinggi di Jalur Lambat Jalan Tol
Belajar dari kecelakaan Toyota Kijang Innova di Tol Mojokerto-Surabaya yang menewaskan 3 penumpang, betapa besar bahaya kecepatan tinggi di jalur lambat jalan tol

Betapa pentingnya pengendara berada di jalur yang benar saat di jalan tol. Hal ini tak lepas dari potensi buruk yang ditimbulkan. Berkendara dengan kecepatan tinggi di jalur lambat berpotensi menabrak kendaraan lain di depan. Begitu pun berkendara lambat jalur lambat, juga berbahaya. Bisa ditabrak kendaraan lain dari belakang.

Kecelakaan Toyota Innova di jalan Tol Mojokerto-Surabaya

Kasus kecelakaan Toyota Kijang Innova di jalan Tol Mojokerto-Surabaya Km 727.600 menjadi contoh. Gara-gara melaju dengan kecepatan tinggi di jalur lambat, 3 nyawa melayang sia-sia.

Dikutip dari NTMC Polri, (21/9/2020) kronologi bermula saat Toyota Innova bernopol L 1587 JC dari Tegal Jawa Tengah hendak menuju Gresik Jawa Timur lewat tol pada Senin, (21/9/2020) sekitar jam 04.00 WIB. Saat melintasi di Tol Mojokerto-Surabaya mendekati TKP Innova mengambil jalur lambat, sementara kendaraan tengah melaju dengan kecepatan tinggi sekitar 120 km per jam.

Innova menabrak bagian belakang sebelah kanan truk tronton nopol N 9329 UV muatan kayu yang tengah melaju lambat. Innova kemudian terpental ke kanan menabrak beton pembatas jalan hingga berputar arah. Akibat kecelakaan ini 3 penumpang meninggal dunia dan 1 selamat luka-luka, yaitu si pengemudi.

>>> Waspadai Mengantuk saat Mengemudi, Bisa Sangat Merugikan

Foto menunjukkan Toyota Innova kecelakaan di jalan Tol Surabaya-Mojokerto, september 2020

Salah jalur berkendara di jalan tol membahayakan diri sendiri dan orang lain

Kasus kini masih dalam penanganan dengan dugaan sopir mengantuk dan tidak konsentrasi.

“Diduga (sopir) Innova mengantuk dan tidak konsentrasi jadi menabrak truk di depannya,” tutur Kanit PJR Jatim III Iptu Imam S.R, Senin (21/9/2020). "Kecepatan tinggi yaitu 120 km/jam sedangkan truknya melaju lambat," sambungnya.

Kombinasi banyak kesalahan

Apapun hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian, kecelakaan tersebut menunjukkan betapa pentingnya berkendara sesuai aturan dan prosedur. Kejadian di atas adalah kombinasi tiga kesalahan besar yaitu mengantuk, kecepatan tinggi, dan salah jalur.

Mengantuk saja sudah sangat membahayakan. Mengantuk membuat pengendara kehilangan konsentrasi dan lambat merespon keadaan. Di kecepatan rendah sekalipun mengantuk sangat berbahaya, apalagi dalam kecepatan tinggi seperti di jalan tol.

Seperti diketahui batas kecepatan maksimum kendaraan di jalan tol adalah 80 km atau 100 km per jam, menyesuaikan rambu-rambu. Di atas angka tersebut pengendara sudah melanggar aturan batas kecepatan. Namun yang lebih buruk adalah potensi bahaya yang ditimbulkan. Seperti kejadian di atas yang mengakibatkan banyak nyawa melayang.

>>> Pahami, Ini Dampak Negatif Melanggar Batas Kecepatan di Jalan Tol

Foto menunjukkan Pembagian jalur jalan tol

Jalur lambat jalan tol untuk kendaraan berkecepatan rendah

Untuk diketahui, Tol Mojokerto-Surabaya merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. Jalan tol ini didominasi 2 jalur, termasuk di TKP di atas. Jalur kanan untuk berkendara cepat atau mendahului, jalur kiri untuk kendaraan lambat. Sisanya, di jalur paling kiri adalah bahu jalan untuk berhenti kendaraan darurat dan di tengah ada median beton sebagai pembatas.

Jalur jalan tol lain mungkin lebih banyak hingga 3 sampai 4 jalur. Namun intinya sama saja. Jalur yang ada dibagi berdasarkan fungsinya masing-masing. Dan setiap kendaraan harus berada di jalur yang benar, tidak melaju kecepatan tinggi di jalur lambat, juga tidak berkendara kecepatan rendah di jalur cepat.

>>> Temukan tips dan trik menarik lainnya disini!

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top