Salah satu sistem berkendara otonom yang cukup terkenal saat ini adalah Autopilot racikan Tesla, yang saat ini telah menanamkan fitur parking assistant dan Summon Autopilot, yang membantu Anda saat ingin dan sesudah parkir.
Namun demikian, banyak orang yang salah kaprah dengan fitur Autopilot Tesla, yang menyebabkan banyak sekali kecelakaan lalu lintas. Karena sampai saat ini, belum ada satupun sistem berkendara otonom penuh, yang berarti peran pengendara masih sangat dibutuhkan.
>>> Bagaimana masa depan Autopilot Tesla, simak artikel ini
Menurut SAE, sistem berkendara otonom terbagi menjadi enam
Jika mengacu pada SAE J3016-2018, sistem berkendara otonom terbagi menjadi enam seperti yang tertera pada gambar di atas, apa saja perbedaan dari masing-masing level?
Level 0 – Tanpa Bantuan Berkendara
Pada level ini, pengendara hanya mendapatkan peringatan dari sistem saja. Contohnya seperti automatic emergency braking, blind spot warning, ataupun lane departure warning.
Level 1 – Driving Assistance
Level ini pengendara mendapatkan bantuan untuk pengendalian dan akselerasi mobil, namun hanya bisa melakukan satu tugas dalam satu waktu berkendara. Semisal lane centering atau adaptive cruise control diaktifkan dalam satu waktu.
>>> Baca juga: Mengenal Mobil Otonom: Pengemudian yang Lebih Aman dan Nyaman
Level 2 – Partial Driving Automation
Saat ini, Autopilot Tesla masih berada di level dua sistem berkendara otonom
Berbeda dari level sebelumnya, pengendara dapat mengaktifkan kedua bantuan secara bersamaan, yang berarti fitur berkendara otonom seperti lane centering dan adaptive cruise control dapat diaktifkan dalam satu waktu. Selain itu, fitur parkir otomatis juga dapat dilakukan dalam kondisi ini, Autopilot Tesla adalah salah satu contoh sistem berkendara otonom yang berada di level dua
Level 3 – Conditional Driving Automation
Naik ke level selanjutnya, sistem ini mulai bisa mengganti posisi pengendara di balik kemudi. Pun demikian, sistemnya baru bisa bekerja di situasi tertentu, dan pengemudi harus siaga melakukan intervensi dalam kondisi mendesak.
>>> Sedang cari mobil bekas dengan harga bersaing? Kami punya solusinya
Level 4 – High Driving Automation
Untuk saat ini, Waymo adalah yang paling mendekati sistem otonom penuh, meski baru bisa digunakan di kawasan tertentu saja
Naik ke level selanjutnya, algoritma sistem ini sudah cukup cerdas untuk memprediksi kondisi lalu lintas sekitar. Alhasil, tak perlu lagi melakukan intervensi dalam kondisi mendadak. Namun demikian, level ini hanya mampu menangani kondisi tertentu saja. Salah satu contoh sistem berkendara di level ini adalah Waymo, yang dibuat oleh Google.
>>> Simak tips berkendara lainnya di sini
Level 5 – Full Driving Automation
Untuk level paripurna sistem berkendara otonom ini, fitur dapat digunakan pada berbagai kondisi, sehingga tidak memerlukan input dari pengendara lagi. Bukan tidak mungkin, setir dan pedal gas akan dihilangkan pada mobil yang telah mengadopsi sistem berkendara otonom penuh.