Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram Romansa Sopir Truck viral di media sosial memperlihatkan truk dalam kondisi over dimension dan over load alias ODOL terguling saat akan keluar dari sebuah gang.
>>> Pilihan Truk 8x2, Cara Pintar Pengusaha 'Akali' Regulasi ODOL
Terguling karena membawa beban yang berlebihan
Viral di Media Sosial Instagram
Kondisi bahwa truk tersebut over dimension dan overload tersebut terlihat dari dimensi beban yang melebihi kapasitas. Dalam video tersebut menunjukan truk ODOL tersebut mencoba bermanuver belok ke kiri, namun karena beban yang berlebihan akhirnya terguling.
Video yang diunggah sejak Rabu (28/7/2021) itu kini telah ditonton sebanyak 31.749 orang. Warganet Tanah Air yang terkenal aktif di media sosial menanggapi video viral ini.
“Overload.”
“Kameramen sudah memprediksikan.”
“Kenapa di rem, kalau enggak di rem nggak bakalan guling.”
“Maju dikit pelan-pelan terus maju kiri mungkin aman. Supirnya kurang pengalaman.”
“Kejadian hari Sabtu di Desa Panusupan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.”
>>> Pengusaha Wajib Catat! Truk Listrik Lebih Efisien Dari Truk Diesel
Produsen kendaraan niaga mendukung kebijakan pemerintah memerangi truk ODOL
Truk ODOL Jadi Penyebab Kecelakaan
Kementerian Perhubungan sendiri terus berupaya memperbaiki sekaligus menangani permasalahan ODOL dari hulu hingga ke hilir sehingga tercipta Zero ODOL di tahun 2023. Tujuannya jelas untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Kementerian Perhubungan tahun lalu telah melakukan pengawasan terhadap 21 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB), adapun hasil dari pengawasan tersebut, Kementerian mendapati 81,07 persen angkutan barang yang melanggar ketentuan Odol dan yang sesuai hanya 18,93 persen.
Pada sisi lain, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku produsen kendaraan niaga di Indonesia turut mendukung kebijakan pemerintah memerangi truk ODOL sehingga menjadi Zero ODOL pada tahun 2023.
Menurut Reiner Tandiono selaku Reiner Tandiono selaku Technical Warranty Department Head Isuzu mengatakan saat ini masih banyaknya truk ODOL karena pengusaha mencoba memaksimalkan tambahan keuntungan tanpa mengutamakan keselamatan.
“Kecelakaan akibat truk ODOL berdampak besar pada bisnis seperti kehilangan kontrak klien dan korban semisal tidak mampu bekerja lagi sampai risiko terbesar meninggal dunia,” jelas Reiner Tandiono.
Truk ODOL nyatanya tak hanya menyumbang angka kecelakaan saja. Truk ini juga dilaporkan merugikan negara hingga Rp 43 triliun dalam setahun.
>>> Kendaraan ODOL Masih Gentayangan, dalam 4 Bulan Ada 20.000 yang Terciduk