Sistem forced induction kini semakin digemari, baik oleh para pecinta kecepatan atau yang ingin mengejar efisiensi bahan bakar. Ini mengingat dengan pemakaian turbocharged atau supercharged, sebuah mesin bisa menghasilkan tenaga hampir dua kali lipat lebih besar dibanding tanpa perangkat tersebut.
Karenanya, tak jarang pula produsen otomotif yang kini melakukan penurunan kapasitas silinder mesin pada mobil-mobil produksi mereka namun dijejali perangkat forced induction. Tujuannya supaya tenaga mesin tetap bisa optimal, tetapi konsumsi bahan bakar bisa ditekan lantaran memakai mesin kapasitas kecil.
Sedikit kilas balik sejarah turbocharger, teknologi ini tercatat pertama kali dipatenkan oleh teknisi kebangsaan Swiss, Gebruder Sulzer pada 1905. Kemudian teknologi ini diperkenalkan General Motors pertama kali pada tahun 1960-an melalui model yang mereka namakan Corvair dan Jetfire.
Penggunaan turbo pun semakin meningkat pada era 1970-an ketika krisis minyak terjadi di Amerika Serikat (AS). Saat itu pemerintah negara tersebut menerbitkan amandemen peraturan tentang mobil-mobil yang diproduksi wajib hemat bahan bakar. Tak heran jumlah permintaan perangkat turbo untuk mobil penumpang meningkat tajam.
Garrett pun kemudian tercatat sebagai satu perusahaan pembuat perangkat turbo. Didirikan oleh John Clifford Garrett, kini ada kabar menyedihkan terkait perusahaan turbo Garrett tersebut. Karena perusahaan ini dikabarkan mengajukan perlindungan dari kebangkrutan.
>>> Produsen Velg BBS Umumkan Bangkrut, Waduh!
Turbo Garret Bangkrut Karena Beban Hutang Terlalu Besar
Garrett sudha terkenal sebagai pemasok perangkat turbo sejak puluhan tahun lalu
Dilansir dari Autoevolution, Kamis (24/09/2020) alasan utama perusahaan turbo Garrett menyatakan kebangkrutan adalah karena beban hutang yang berat, serta krisis keuangan yang memang saat ini mengganggu hampir seluruh industri otomotif di AS.
Tragisnya, turbo Garrett pada tiga bulan lalu baru saja mengumumkan kemitraannya dengan Mercedes-AMG untuk memasok perangkat ke mobil penumpang asal Jerman tersebut. Dan dalam kemitraannya itu, Garrett tidak menyebutkan apapun tentang masalah keuangan perusahaan ini.
>>> Merawat Mobil Mesin Turbo, Sederhana Tapi Harus Serius
Diselamatkan KPS Capital Partners
Mulai 2021, kepemilikan perusahaan ini akan berbeda
>>> Review Honda Civic Turbo Sedan 2016: Semakin Sporty dengan Mesin Turbo
Dengan pengajuan perlindungan dari kebangkrutan, beruntung sebuah firma ekuitas swasta, KPS Capital Pertners, telah berniat membeli perusahaan turbo Garrett tersebut senilai USD 2,1 miliar. Meskipun nilai ini sangat kecil dibanding aset Garrett Motion yang dinilai belasan miliar dollar, namun diharapkan proses akuisisi tersebut dapat membuat perusahaan kembali beroperasi.
"Tujuan kami adalah keluar dari kebangkrutan pada awal 2021 dengan cara memperkuat posisi keuangan, kepemilikan baru, serta energi dan sumber daya yang diperbaharui. Kami juga akan terus memberikan layanan luar biasa kepada para pelanggan, menjadi mitra yang kuat bagi pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya," tulis Chief Executive Garrett Olivier Rabiller.