Transaksi Tol Tanpa Sentuh Ditargetkan Mulai pada Tahun 2022

02/02/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Transaksi Tol Tanpa Sentuh Ditargetkan Mulai pada Tahun 2022
BPJT menargetkan transaksi tol tanpa sentuh bisa dimulai tahun 2022 seiring ditetapkannya Roatex Ltd. sebagai pemenang proyek Multilane Free Flow (MLFF).

Rencana besar penerapan transaksi tol tanpa sentuh menunjukkan peningkatan. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan transaksi ini bisa dimulai tahun 20222.

"Tol mana yang menjadi prioritas? Jabodetabek, tapi masih dalam pembahasan. Kalau sesuai dengan FS di tahun 2022 (akan terealisasi)," ujar Kepala BPJT, Danang Parikesit, belum lama ini.

Target ini dicanangkan menyusul ditetapkannya perusahaan asal Hungaria Roatex Ltd., sebagai pemenang lelang sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh berbasis Multilane Free Flow (MLFF) melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.

Transaksi Tol Tanpa Sentuh

Foto Roatex Ltd. ditetapkan sebagai pemenang lelang proyek MLFF

Roatex Ltd. memenangi lelang proyek MLFF

Transaksi tol nirsentuh berbasis multi-lane free flow (MLFF) atau global navigation satellite system (GNSS) sudah digagas sejak awal tahun 2020 lalu. Langkah ini sebagai salah satu meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol. Pada prosesnya, pada awal Januari 2021 perusahaan teknologi Roatex yang beralamat H-1055 Budapest, Falk Miksa Str. VI/5 Hungaria berhasil memenangkan lelang yang digelar pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR. Roatex menyingkirkan Konsorsium NTS yang terdiri atas PT Nusantara Telematic System, PJSC Mostotrest, dan Service Telematics LLC.

>>> Tips Menggunakan Uang Elektronik di Jalan Tol Tanpa Ribet

Roatex akan menangani penerapan MLFF dengan masa konsesi selama 10 tahun, dari proses pelaksanaan konstruksi hingga implementasi di lapangan. Termasuk juga menangani segala kendala dan kekurangan yang ditemui di kemudian hari. Adapun target penerapan tahun 2022 sebagian besar di jalan tol Pulau Jawa dan Bali, kemudian jalan tol lain di Indonesia.

Kelebihan

Bukan tanpa alasan MLFF jadi pilihan BPJT. Di beberapa negara yang telah menerapkannya MLFF terbukti memberi dampak yang sangat positif. Salah satunya yaitu di Hongaria dimana MLFF sudah dijalan lebih dari 7 tahun oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs). Dan terbukti memberi banyak kemudahan kepada pengendara, meningkatkan efisiensi, mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat serta meningkatkan pendapatan negara.

Sebagaimana namanya, sistem transaksi tol tanpa sentuh memungkinkan pengguna jalan tol melakukan pembayaran tanpa harus berhenti dan tanpa menempelkan kartu di card reader gardu tol. Beberapa kelebihan transaksi ini diantaranya meminimalkan waktu tunggu di gerbang tol hingga 0 atau titik terendah dan memperlancar lalu lintas. Hal ini karena MLFF bisa bekerja tanpa kendaraan harus berhenti sehingga tidak terjadi antrean. Pengendara juga mendapatkan manfaat penghematan waktu yang sangat signifikan. Sebagai gambaran, dalam sekali transaksi dibutuhkan waktu sekitar 10 detik. Dan itu belum termasuk pengurangan kecepatan hingga antrean saat lalu lintas tengah ramai. Jika dalam sekali melintas di tol butuh 2 kali transaksi, cukup banyak waktu yang 'terbuang'.

Teknologi MLFF mengandalkan Global Navigation Satellite System (GNSS) sebagai pengganti mesin pembaca uang elektronik. Dalam mengaplikasikannya yang dibutuhkan adalah perangkat penerima sinyal dengan koneksi internet yang akan dipasang pada kendaraan, seperti On Board Unit (OBU), tiket perjalanan, atau bisa berupa aplikasi smartphone yang bisa didownload dengan mudah.

>>> Pemerintah Gagas Kecepatan Minimal di Jalan Tol 66 Km/Jam

Foto saat Membayar tol di Gerbang Tol Kalikangkung

Jika terealisasi sistem pembayaran tanpa sentuh, kartu uang elektronik bakal tidak dibutuhkan

>>> Simak terus berita mobil terlengkap dan terupdate hanya di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top