Beredar sejak tahun 1968, Toyota Hilux sukses menciptakan segudang legenda. Dan salah satu legenda itu terkait kiprah pick-up Hilux sebagai salah satu ikon paling terkenal dalam berbagai palagan sejak dulu hingga di berbagai pelosok dunia. Bagi Toyota, predikat Toyota Hilux sebagai jagoan perang malah menjadi beban tersendiri. Lalu apa saja yang membuat Toyota Hilux menjadi “technical” idaman kelompok bersenjata di penjuru dunia?
>>> Fitur Ini Mempermudah Toyota Hilux Facelift saat Diajak Off-Road
Populasi Banyak
Toyota memasarkan pick-up Hilux di seluruh dunia disertai dukungan dealer yang memberikan layanan penjualan, perawatan dan suku cadang. Toyota mencatat, penjualan kumulatif global Toyota Hilux melebihi 17,7 juta unit pada kurun waktu 1968-2017. Wilayah pemasaran pick-up Hilux meliputi lebih dari 180 negara di seluruh dunia.
Dari sekitar 20-an jua unit, ada sekian banyak yang dimiliki oleh kelompok bersenjata
Kini, sangat boleh jadi populasi Toyota Hilux sudah melampaui 20 juta unit. Jadi wajar kalau ada saja Toyota Hilux yang bisa dimiliki oleh berbagai kelompok bersenjata untuk mendukung beragam kepentingan mereka. Toyota sendiri mengakui bingung dengan “kebocoran” tersebut Makanya sekarang ada perjanjian khusus berupa larangan menjual mobil yang sudah dibeli.
Keunggulan Teknis
Bagi kelompok bersenjata terutama di Afrika dan Timur Tengah, pick-up Hilux memiliki nilai jual unggulan dalam hal keandalan, daya tahan dan ground clearance. Semua kelebihan tersebut menjadi faktor penting bagi kelompok bersenjata untuk melancarkan serangan mendadak dengan taktik “hit and run”. Tujuannya agar musuh menderita banyak kerugian.
Ketangguhan di medan off road tidak perlu diragukan lagi
Dukungan ground clearance tinggi memudahkan pick-up Toyota ini untuk melintasi berbagai kondisi jalan. Aspek keandalan dan daya tahan menjadikan Toyota Hilux sebagai kendaraan kavaleri ringan modern andalan. Jadi bisa digunakan untuk bertempur maupun mengangkut senjata dan personel ke mana saja dengan cepat dan efektif.
Tak heran ia jadi andalan saat perang
Pada sisi lain, banyaknya populasi pick-up Hilux berarti tersedia dealer, bengkel, mekanik dan suku cadang yang tersebar di mana saja. Selama bayarannya cocok, mereka siap memberikan layanan apa saja. Mulai servis ringan hingga perbaikan berat (overhaul) untuk kendaraan hingga pengadaan senjata dan amunisi kepada kelompok bersenjata.
Great Toyota War
Pengalaman perang pick-up Hilux yang paling terkenal adalah “Great Toyota War” pada tahun 1987 yang melibatkan Chad dan Libya. Saat itu, pasukan Chad mengandalkan pick-up Hilux (dan Toyota Land Cruiser) yang dilengkapi dengan peluru kendali anti-tank MILAN untuk mengusir pasukan Libya yang didukung tank.
Pasukan Chad mengandalkan pick-up Hilux saat konflik dengan Libya pada tahun 1987
Pasukan Chad dengan pick-up Hilux memasuki wilayah darat Libya sejauh 150 km untuk menyerang pangkalan militer. Untuk melewati ladang ranjau anti-tank di daerah perbatasan, pasukan Chad memacu Toyota Hilux hingga di atas 100 km/jam. Hasilnya, tidak ada satu pun ranjau anti tank yang meledak. Dan akhirnya pasukan Libya mengalami kekalahan.
Istilah Militer
Dalam bahasa militer, sebutan untuk pick-up Toyota versi kelompok bersenjata adalah “Non-Standard Tactical Vehicle” atau “light improvised fighting vehicle”. Bentuknya adalah pick-up 4x4 sipil yang dilengkapi dudukan khusus untuk beragam senjata.
Punya nama spesifik “Non-Standard Tactical Vehicle” alias mobil sipil yang dimiliterkan
Konsumen tinggal pilih senjatanya, mulai senapan mesin, artileri anti pesawat, recoilless gun, peluncur roket, peluru kendali, mortir, atau amunisi senjata sehingga kerap disebut light military gun truck.
Asal Usul
Awal mulanya, pick-up Toyota bersenjata berat alias “kendaraan tempur ringan” muncul di Somalia pada awal dekade 1990-an. Ketika itu, banyak LSM asing di Somalia yang menyewa jasa perlindungan kelompok bersenjata dan membayar sejumlah uang yang disamarkan sebagai “dana hibah bantuan teknis”. Berbekal uang tadi, kelompok bersenjata tersebut akhirnya bisa memiliki pick-up Toyota yang dilengkapi aneka senjata.
Berawal mula dari kelompok bersenjata di Somalia
Akhirnya, pick-up Toyota bersenjata pada bak belakang menjadi sarana gengsi bagi kelompok bersenjata. Semakin banyak jumlah pick-up Hilux bersenjata yang dipunyai, semakin besar pengaruh kelompok bersenjata tersebut. Juga semakin disegani oleh kelompok bersenjata lainnya yang lebih kecil.
>>> Selain Toyota Hilux, Truk Pikap Ini Jadi ‘Amunisi’ Tentara Taliban