Thailand Beri Kupon Diskon Biar Penjualan Mobil Moncer Lagi

01/09/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Thailand Beri Kupon Diskon Biar Penjualan Mobil Moncer Lagi
Pemerintah Thailand berencana untuk memberikan kupon diskon tukar tambah bagi pemilik mobil pribadi. Cara ini dipercaya ampuh tingkatkan penjualan mobil.

Beragam cara dilakukan oleh sejumlah negara untuk menstimulasi penjualan mobil di wilayah domestik. Di Thailand misalnya, Kementerian Perindustrian bersama dengan Kementerian Keuangan bakal meluncurkan kupon tukar tambah senilai 100.000 baht atau setara Rp 47 jutaan untuk masing-masing pemilik mobil pribadi. 

Kupon itu juga bisa digunakan oleh para pemilik mobil untuk memangkas pajak kepemilikan kendaraan. Dilansir Bangkok Post, Selasa (1/9/2020), otoritas setempat memprediksi skema ini dapat meningkat permintaan akan mobil. 

>>> Digelar saat Pandemi, Bangkok Motor Show 2020 Sedot 1 Juta Pengunjung

Sekaligus Jadi Cara Jitu Tingkatkan Penjualan Mobil Thailand

Seperti negara-negara lainnya, Thailand juga tak luput dari hantaman pandemi Covid-19.

Melalui pemberian kupon diskon diharapkan penjualan mobil Thailand bisa bergairah lagi. Tak cuma itu, langkah ini juga diambil untuk mengurangi emisi dari mobil-mobil tua. 

Menteri Perindustrian Thailand Suriya Jung-rungreangkit menyebut pihaknya bakal mendiskusikan rencana tersebut dengan Menteri Keuangan guna menentukan kepastian besaran kupon diskon tersebut. Nantinya proyek itu akan disampaikan ke kabinet dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan. 

Penjualan mobil di Thailand

Diharapkan bisa kembali menggairahkan penjualan mobil Thailand

Dalam data yang dirilis Departemen Transportasi Darat Thailand, ada 3 juta mobil yang terdaftar. 3 juta mobil yang terdaftar itu masih mengusung mesin konvensional berbahan bakar bensin dan sudah digunakan selama lebih dari 15 tahun. 

Suriya juga menyebut, kupon tukar tambah ini akan diberikan untuk semua pemilik mobil dan tak terbatas pada model tertentu. Mobil listrik pun termasuk di dalamnya. Dengan demikian, penjualan mobil Thailand bisa berangsur membaik. 

Proyek ini direncanakan akan berlangsung selama lima tahun. Tapi justru jangka waktu lima tahun terbilang lama untuk masa pemulihan di industri otomotif. 

"Ini merupakan cara cepat untuk membantu para pabrikan dan bisnis serupa pulih karena terimbas dari Covid-19," ungkap Suriya. 

>>> Thailand Catat Penjualan Mobil Terbanyak di ASEAN, Indonesia Kedua

Thailand Gencar Soal Penjualan Mobil Listrik

Suriya juga memprediksi bahwa mobil listrik akan lebih populer nantinya karena memang ini merupakan target dari industri otomotif di Negeri Gajah Putih. 

Thailand sendiri telah menargetkan adanya peningkatan dalam industri mobil listrik dengan proporsi produksi hingga 30 persen atau setara 750.000 unit dari 2,5 juta mobil baru yang diproduksi tahun 2030. 

Penjualan mobil di Thailand

Thailand menargetkan bisa memproduksi 30% mobil listrik dari total produksinya keseluruhan

Sebagai informasi, pada tahun 2017 pemerintah Thailand telah merilis sejumlah kebijakan bagi produsen mobil dan juga spare part yang memproduksi hybrid, plug-in hybrid, dan juga baterai. 

Kebijakan ini salah satunya adalah pembebasan pajak dalam kurun waktu 5-8 tahun serta pembebasan bea impor bagi mobil dan mesin pengusungnya. 

>>> Jangan lupa klik di sini untuk tahu berita otomotif yang hot lainnya

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top