
Thailand bisa dibilang menjadi salah satu negara ASEAN yang getol untuk memperbanyak kendaraan tanpa emisi di negara mereka. Yang terbaru, Negara Gajah Putih ini telah mengumumkan untuk memberikan insentif mobil listrik berupa pemotongan pajak subsidi guna mendorong peralihan ke kendaraan listrik atau EV.
Berlaku hingga 2025
Reuters menyebutkan bahwa pemerintah Thailand melalui kabinet mereka telah menyetujui paket subsidi dan insentif pajak pada awal pekan lalu. Pemberian insentif ini akan di berlaku mulai tahun ini hingga 2025 mendatang.
Dalam dua tahun pertama, insentif ini akan diberikan kepada mobil listrik yang diimpor maupun yang diproduksi secara lokal. Berdasarkan berita lokal, subsidi yang diberikan untuk tahun 2022 dan 2023 termasuk pemberian insentif 70.000 (Rp 31 jutaan) dan 150.000 (Rp 67 jutaan) tergantung pada model dan kapasitas baterai mobil listrik.
Insentif terbesar yang diberikan oleh Thailand sebesar Rp 67 jutaan
Perbedaan yang ditawarkan yaitu pajak cukai mobil di Thailand yang saat ini tercatat 8% turun menjadi 2%. Begitu pula bea masuk mobil impor akan diturunkan antara 20% hingga 40%.
Sedangkan pada tahun 2024 dan 2025, intensif akan beralih mempromosikan EV yang diproduksi di Thailand dan menghilangkan subsidi untuk kendaraan listrik impor. Langkah ini sejalan dengan rencana pemerintah Thailand untuk mendapatkan 30% dari total produksi pada 2030, menjadi 725.000 mobil dan pick up bertenaga baterai, serta 675.000 sepeda motor listrik.
>>> Karena Hal Ini Daihatsu Belum Minat Mobil Listrik, Kalo Hybrid?
Thailand telah membuka produksi Vinfast e36 bertenaga baterai
Untuk meningkatkan pembelian EV, Thailand bahkan telah menargetkan untuk memiliki total 12.000 pengisi daya listrik cepat pada 2030. Ini dilakukan setelah menyatakan rencana untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada 2035.
>>> Mobil Listrik VinFast Tantang Honda CR-V, Siap Rilis di Amerika
Indonesia hanya berikan insentif PPnBM
Jika Thailand sudah mengimplementasikan peraturan mengenai subsidi untuk kendaraan listrik, pemerintah Indonesia masih menawarkan insentif berupa subsidi pajak PPnBM 0% untuk kendaraan bermotor berteknologi baterai atau BEV.
Indonesia (hanya) memberikan intensif PPnBM 0%
Kritikan mengalir dari pabrikan yang menginginkan insentif yang lebih besar untuk mendorong penjualan EV di Indonesia. Begitu pula dengan ketersediaan stasiun pengisian yang hanya tersebar di kota besar menjadi salah satu alasan konsumen masih betah dengan mobil bermesin konvensional.
>>> Dapatkan berbagai harga mobil baru dan promo menarik lainnya di sini