Produksi minyak yang semakin menipis tidak hanya mempengaruhi ketersediaan bahan bakar bagi industri otomotif. Pembuatan ban dari karet yang kebanyakan menggunakan bahan dasar minyak juga terkena dampaknya. Michelin sebagai salah satu produsen ban paling terkenal di muka bumi sedang mencari bahan alternatif pengganti minyak untuk pembuatan ban, dan kayu menjadi pilihannya.
Dilansir dari Motoring.com.au, perusahaan ban dari Prancis ini berencana untuk menggunakan kayu sebagai bahan dasar pengganti ban. Bukan menggunakan kayu sepenuhnya, Michelin hanya akan mengganti bahan utama minyak dengan bahan dasar kayu.
Pengembangan ban berbahan kayu disebut lebih ramah lingkungan
Perusahaan sedang mencari chip kayu menggantikan elastomer berbasis minyak, yaitu polimer dengan sifat elastis karet, yang menjadi bahan dasar pembuatan ban. Saat ini, 80% bahan dasar ban berasal dari minyak. Michelin berharap mampu menunjukan ban kayu pertama pada tahun 2020.
>>> Anti ban kempes, Michelin kembangkan Ban Airless X Tweel UTV
Berpindah ke bahan kayu membawa manfaat lain selain menghilangkan ketergantungan perusahaan terhadap minyak. Pohon yang tumbuh dimana-mana, membuat mudah bagi perusahan untuk mencari sumber bahan terbarukan secara lokal.
“Kami memiliki proyek yang bekerja dengan serpihan kayu. Kami akan menggunakan limbah dari industri kayu untuk membuat elastomer yang menjadi ban,” kata Cyrille Roget, Direktur Komunikasi Ilmiah dan Inovasi dari Michelin kepada media. "Kami percaya ini adalah solusi yang baik untuk masa depan."
>>> Ingin membeli mobil baru? Klik disini untuk informasi lebih lanjut
Minyak merupakan bahan dasar terbesar dalam pembuatan ban
Saat ini, Michelin sedang melakukan penelitian yang berpusat di Brasil. Negara yang terkenal dengan keindahan alam dan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan sedang dipersiapkan dengan penanaman pisang dan kakao di samping karet.
>>> Berita informatif dari pasar mobil bisa Anda dapatkan di sini
"Kami sedang bekerja dengannya untuk mengembangkan pencetakan karet, atau pencetakan polimer," tambah Roget. “Kami lebih pada tahap awal teknologi ini. Tapi itu perlu diindustrialisasikan dan siap untuk masa depan. ”
Michelin juga mengembangkan ban yang dicetak secara 3D
Michelin mengungkapkan teknologi ban berbahan kayu ini akan menghasilkan performa yang sama dengan ban biasa, tapi lebih ramah lingkungan. Diprediksi, teknologi ini akan bersanding dengan pengembangan ban yang dicetak secara 3D dengan masa pakai dari 10 hingga 15 tahun yang sedang diteliti Michelin.
>>> Dapatkan berita otomotif dari seluruh dunia hanya di Cintamobil