Ada peraturan unik yang harus ditaati oleh semua pembeli SUV Toyota Land Cruiser 300 di Jepang. Mereka disebutkan harus berkomitmen untuk tidak menjual kembali dalam batas waktu yang sudah ditentukan setelah pembelian. Tujuannya? Sebagai upaya untuk menghentikan mobil tahan banting ini jatuh ke tangan kelompok teroris.
Pembelian dibatasi
Dilansir dari web lokal Jepang, Creative311, pembeli Toyota Land Cruiser 300 terbaru harus menandatangani surat kontrak untuk mengkonfirmasi bahwa mereka tidak membeli LC300 untuk tujuan ekspor maupun dijual kembali. Meskipun tidak dipublikasikan dalam kontrak, pelanggan Toyota di Jepang melaporkan bahwa mereka dilarang menjual mobil 12 bulan setelah pengiriman.
Land Cruiser yang dikenal tangguh untuk digunakan di semua medan
>>> Toyota Indonesia Siap Bawa Land Cruiser Terbaru Ke Tanah Air
Popularitas mobil yang memasuki generasi kelima ini juga membuatnya menjadi komoditas yang paling dicari sejak diperkenalkan bulan Juni lalu. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sudah ada lebih dari 20.000 pre-order untuk Land Cruiser terbaru di Jepang.
Peraturan ini diterbitkan untuk menghindari situasi dimana pembeli asli ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan menjual kembali mobil ini dengan harga yang lebih tinggi. Toyota juga berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan Land Cruiser 300 untuk pemakaian perorangan dan membatasi jumlah unit yang dijual menjadi satu untuk setiap klien.
>>> Tim Toyota Tunjuk Gideon Wakili Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2021
Untuk menjaga ‘keamanan global’
Disebutkan dalam formulir berbahasa Jepang yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Creative311, tindakan menjual kembali LC300 bisa ‘mengancam keamanan global”. Dengan reputasi dan popularitasnya sebagai SUV yang tangguh, mobil andalan Toyota ini telah lama menjadi tunggangan favorit kelompok dan milisi ekstremis.
>>> [INFOGRAFIK} Bukan Avanza! Ini 5 Mobil Toyota Paling Berpengaruh di Dunia
Dilansir dari Car Expert, Departemen Keuangan Amerika menyelidiki lebih jauh mengapa video ISIS seringkali menampilkan Toyota Hilux dan Land Cruiser. Toyota USA juga telah mengeluarkan pernyataan resmi sebagai tanggapan atas penyelidikan tersebut.
“Toyota memiliki kebijakan ketat untuk tidak menjual kendaraan kepada calon pembeli yang mungkin menggunakan atau memodifikasinya untuk kegiatan paramiliter atau teroris, dan kami memiliki prosedur dan komitmen kontrak untuk membantu mencegah produk kami dialihkan untuk penggunaan militer yang tidak sah.”
“Namun, tidak mungkin bagi pembuat mobil manapun untuk mengontrol saluran tidak langsung atau ilegal di mana kendaraan kami dapat disalahgunakan, dicuri, atau dijual kembali oleh pihak ketiga yang independen.”
>>> Dapatkan harga mobil populer Toyota terbaru dan promo di sini