Tak Ada Lagi Lockdown, Penjualan Wuling di China Langsung Ngegas

04/05/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Tak Ada Lagi Lockdown, Penjualan Wuling di China Langsung Ngegas
Terbebasnya China dari wabah virus Corona (COVID-19) membawa berkah buat industri otomotif. Salah satunya penjualan Wuling langsung melonjak hingga 13,5 persen.

Pasar otomotif dunia turun sebesar 39 persen di bulan Maret 2020 akibat pandemi virus Corona (COVID-19) dengan total penjualan sebanyak 5,55 juta unit dari sebelumnya sebanyak 9,03 persen. Dari seluruh wilayah pemasaran tidak satu pun yang mencatatkan penjualan positif. Bahkan China yang biasa mencatatkan penjualan tertinggi anjlok sebesar 42 persen dengan hanya menjual 1,47 juta unit kendaraan. Amerika Serikat dan Canada turun sebesar 38 persen dengan penjualan sebanyak 1,1 juta unit kendaran dan Eropa turun 50 persen dengan penjualan sebanyak 1,03 juta unit.

Foto Chevrolet Monza RS tampak dari samping depan

Sektor otomotif terpengaruh COVID-19

China bangkit

Menyusul pencabutan status lockdown di kota Wuhan pada 8 April 2020, pasar otomotif ikut tersenyum. Sejumlah perusahaan kembali memproduksi lagi, sementara outlet-outlet penjualan kembali dibuka. Aktivitas jual beli kembali berjalan. General Motors (GM) salah satu yang merasakan efek dari pencabutan ini.

Dilansir dari Reuters, (3/4/2020) penjualan GM di China bulan April langsung meningkat dua digit dibanding April tahun lalu (2019). Pertumbuhannya mencapai 13,6 persen dengan jumlah unit terjual sebanyak 111.155 unit kendaraan, termasuk yang diekspor ke mancanegara. Jumlah tersebut terdiri dari 3 merek yang berada di bawah naungan GM yaitu Chevrolet, Buick, dan Cadillac.

Sementara itu perusahaan patungan GM dengan SAIC, SGMW juga berhasil melejitkan penjualan Wuling / Baojun. Sepanjang satu bulan penjualan Wuling melonjak 13,5 persen dengan jumlah unit terjual lebih dari 127.000 unit.

Bagi GM dan SAIC, hasil ini jadi permulaan yang baik dalam upaya recovery dari yang bulan-bulan sebelumnya. GM yang merupakan perusahaan mobil asing terbesar kedua di China setelah Volkswagen ini menuturkan penjualannya di China turun 43,3% dalam tiga bulan pertama 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Untuk memacu penjualan pasca lockdown, GM dan SAIC telah menyewa selebritas media sosial untuk mempromosikan model-model barunya dan menawarkan masker medis gratis kepada pelanggan.

>>> Orang Indonesia Mulai Tertarik Beli Mobil China

Foto menunjukkan Baojun RS-3 tampak dari samping depan

Penjualan Wuling di China bangkit pasca lockdown

Bakal menular ke Indonesia?

GM sudah menyatakan tidak lagi memasarkan mobil di Indonesia, dan bulan Maret 2020 menjadi periode akhir penjualan Chevrolet. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat di bulan ketiga ini hanya 34 unit kendaraan dikirim ke diler.

Berbeda dengan GM, Wuling yang sedang semangat-semangatnya membangun pasar di Indonesia berhasil masuk ke daftar 10 merek terlaris di Indonesia. Meski demikian pada bulan Maret 2020 lalu penjualan Wuling anjlok sebesar 67,8 persen dibanding tahun sebelumnya, dari 1.194 unit turun menjadi 384 unit. Ini juga tak lepas dari dampak pandemi COVID-19.

Untuk penjualan pada bulan April belum dirilis, namun berharap penjualan bakal ngegas seperti di China sepertinya terlalu berat. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah serta larangan mudik membuat aktivitas bisnis di Indonesia terganggu. Penurunan penjualan mobil secara nasional di bulan Maret menunjukkan masyarakat memilih fokus memenuhi kebutuhan pokok mereka dibanding mengeksekusi rencana membeli mobil baru.

>>> Review Wuling Hongguang Plus 2019: Confero Berbodi Kotak Bermesin Turbo

Almaz yang berkontribusi terhadap penjualan Wuling di tanah air

>>> Berita otomotif yang menarik lainnya bisa dibaca disini

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top