
Sempat populer di tahun 2000-an sebagai salah satu ponsel premium yang berjaya di Indonesia, BlackBerry Limited banting setir menjadi penyedia sistem untuk teknologi kendaraan. Bahkan kini, lebih dari 215 juta kendaraan telah menggunakan satu atau lebih produk BlackBerry, meningkat tajam dari hanya 20 juta kendaraan tahun lalu.
Digunakan lebih dari 215 juta kendaraan
Dilansir dari Carscoops, sebuah perusahaan riset independent bernama Strategy Analytics baru saja mengkonfirmasi lonjakan kendaraan yang menggunakan sistem software BlackBerry. Mereka mendapatkan data dengan menghitung jumlah mobil dengan produk dan sistem BlackBerry QNX.
>>> Pilih mobil baru dan mobil bekas terbaik hanya di sini
Sistem BlackBerry QNX digunakan di berbagai model terbaru
Sistem BlackBerry QNX sendiri adalah sistem operasi yang berguna untuk menggabungkan berbagai fitur keselamatan, fitur keamanan, dan berbagai fitur lainnya. Pabrikan seperti BMW, Toyota, Mercedes-Benz, sampai dengan Honda sudah menggunakan sistem ini.
“BlackBerry terus menjadi pemimpin pasar yang jelas dalam perangkat lunak otomotif tertanam yang kritis terhadap keselamatan, dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang konsisten, dari lebih dari 16 juta pada tahun 2013 menjadi lebih dari 215 juta saat ini. Kami senang dipercaya oleh OEM otomotif dan Tier 1 di seluruh dunia,” kata John Chen selaku Executive Chairman & CEO, BlackBerry.
Keberhasilan ini membuat pendapatan BlackBerry meningkat tajam. Keberhasilan ini menyebabkan perusahaan asal Kanada tersebut menerima keuntungan sekitar $ 560 juta (Rp 8,4 triliun) pada akhir kuartal 1 di tahun fiskal 2023.
>>> Perkawinan Teknologi dengan Otomotif, Jaguar Gunakan Sistem Blackberry
Siap beralih ke mobil otonom
Dalam keterangan resminya, BlackBerry mengungkapkan bahwa teknologi yang mereka ciptakan telah digunakan oleh 24 dari 25 pabrikan produksi kendaraan listrik. Bukan hanya sistem kendaraan, BlackBerry siap untuk menjadi bagian dari revolusi kendaraan swakemudi atau otonom.
BlackBerry siap terjun ke pengembangan kendaraan otonom
“Kendaraan otonom yang terhubung merupakan pusat pengembangan kota pintar, sehingga dua pasar utama yang dilayani BlackBerry – IoT dan Keamanan Siber – menyatu menjadi pasar yang saling bergantung dan terpadu, pertumbuhan kami di industri otomotif akan mempercepat munculnya perangkat pintar yang terpercaya di dunia,” ungkap Chen.
Perubahan BlackBerry terjadi pada tahun 2016 dimana perusahaan tersebut mulai beralih sebagai penyedia layanan teknologi pihak ketiga untuk desain, manufaktur, sekaligus merek smartphone lainnya.